Penyebab perang banjar dan bagaimana akhir perlawanannya
nabilaking12Sebab umum : 1.Rakyat tidak senang dengan merajalelanya Belanda yang mengusahakan perkebunan dan pertambangan di Kalimantan Selatan. 2.Belanda terlalu banyak campur tangan dalam urusan intern kesultanan.Belanda bermaksud menguasai daerah Kalimantan Selatan karena daerah ini ditemukan pertambangan batubara. (Karena ditemukan Batubara di kota Martapura Belanda telah merencanakan untuk memindah ibukota kesultanan ke kota Negara - bekas ibukota pada zaman Hindu), bahkan jauh sebelumnya Belanda telah berencana bahwa kerajaan ini tidak lagi diberi jabatan Sultan yang bertahta (dihapuskan).
Sebab Khusus: Karena Pangeran Hidayatullah yang seharusnya menjadi Sultan Banjar tidak disetujui oleh Belanda yang kemudian menganggap Tamjidullah sebagai sultan yang sebenarnya tidak berhak menjadi sultan. Kemudian setelah Belanda mencopot Tamjidullah dari kursi sultan, Belanda membubarkan Kesultanan Banjar.
Akhir perang : Setelah Pangeran Hidayatullah tertangkap dan Pangeran Antasari wafat, perjuangan tetap berlanjut yang di pimpin oleh Gusti Mat Seman, Gusti Acil, Gusti Muhammad Arsyad, dan Antung Durrahman. Oleh pemimpin-pemimpin tersebut, rakyat masih bergerilya dengan se-sekali melakukan serangan kepada Belanda sampai awal abad ke-20.
8 votes Thanks 11
xdsayx
Perang Banjar terjadi di Kalimantan Selatan. Sebab-sebab terjadinya Perang Banjar adalah: a. Belanda ingin menguasai daerah Banjar yang banyak menghasilkan intan, emas, lada, dan batu bara b. Belanda berusaha memaksakan monopoli perdagangan di Banjar c. Belanda ikut campur tangan dalam urusan intern Kerajaan Banjar. d. Setelah Pangeran Tamjidillah turun tahta, Belanda mengumumkan penghapusan KerajaanBanjar.
Akhir perlawanan Kekuatan rakyat Banjar semakin melemah sejak wafatnya Pangeran Antasari (1862), serta tertangkapnya beberapa tokoh pimpinan. Kemudian perlawanan dilanjutkan oleh Gusti Matsaid, Notowijoyo, Suropati, Rosyid, Gusti Acil, dan Gusti Arsat sampai dengan tahun 1836.
1.Rakyat tidak senang dengan merajalelanya Belanda yang mengusahakan perkebunan dan pertambangan di Kalimantan Selatan.
2.Belanda terlalu banyak campur tangan dalam urusan intern kesultanan.Belanda bermaksud menguasai daerah Kalimantan Selatan karena daerah ini ditemukan pertambangan batubara. (Karena ditemukan Batubara di kota Martapura Belanda telah merencanakan untuk memindah ibukota kesultanan ke kota Negara - bekas ibukota pada zaman Hindu), bahkan jauh sebelumnya Belanda telah berencana bahwa kerajaan ini tidak lagi diberi jabatan Sultan yang bertahta (dihapuskan).
Sebab Khusus:
Karena Pangeran Hidayatullah yang seharusnya menjadi Sultan Banjar tidak disetujui oleh Belanda yang kemudian menganggap Tamjidullah sebagai sultan yang sebenarnya tidak berhak menjadi sultan. Kemudian setelah Belanda mencopot Tamjidullah dari kursi sultan, Belanda membubarkan Kesultanan Banjar.
Akhir perang :
Setelah Pangeran Hidayatullah tertangkap dan Pangeran Antasari wafat, perjuangan tetap berlanjut yang di pimpin oleh Gusti Mat Seman, Gusti Acil, Gusti Muhammad Arsyad, dan Antung Durrahman. Oleh pemimpin-pemimpin tersebut, rakyat masih bergerilya dengan se-sekali melakukan serangan kepada Belanda sampai awal abad ke-20.
a. Belanda ingin menguasai daerah Banjar yang banyak menghasilkan intan, emas, lada, dan batu bara
b. Belanda berusaha memaksakan monopoli perdagangan di Banjar
c. Belanda ikut campur tangan dalam urusan intern Kerajaan Banjar.
d. Setelah Pangeran Tamjidillah turun tahta, Belanda mengumumkan penghapusan KerajaanBanjar.
Akhir perlawanan
Kekuatan rakyat Banjar semakin melemah sejak wafatnya Pangeran Antasari (1862), serta tertangkapnya beberapa tokoh pimpinan. Kemudian perlawanan dilanjutkan oleh Gusti Matsaid, Notowijoyo, Suropati, Rosyid, Gusti Acil, dan Gusti Arsat sampai dengan tahun 1836.