Penjelasan tentang hijrah dan tujuan rasulullah dan tujuan umat islam hijrah ke madinah~ makasihh
rizal07
Karena Kota Mekkah, tempat kelahiran Nabi Muhammad saw. adalah sebuah lembah yang tandus. Kondisi alam (geografis) negeri ini berpengaruh besar dalam membentuk sikap dan watak masyarakatnya. Pada umumnya penduduk Mekkah berwatak buruk dan tidak mampu berpikir secara jernih. Sementara itu, Madinah merupakan wilayah pertanian subur yang menghasilkan hasil-hasil pertanian melimpah. Suhu udaranya tidak sepanas di Mekkah. Sebaliknya, masyarakat Madinah berhati lembut, penuh pertimbangan dan cerdas. Jadi, dakwah Islam lebih mudah diterima dalam masyarakat yang seperti itu daripada masyarakat kota Mekkah dan di Madinah tidak terdapat sistem kepemimpinan bangsawan. Maka dalam lingkungan sosial seperti itu penyebaran Islam lebih sukses dibandingkan di Kota Mekkah. Dari kenyataan seperti itu, Nabi Muhammad saw. memiliki kota Madinah sebagai tempat tujuan hijrah. Alasan lain Nabi Muhammad saw. dan umat Islam hijrah ke Madinah karena tekanan dan gangguan bahkan ancaman masyarakat Quraisy terhadap dirinya dan umat Islam semakin menjadi. Beliau memerintahkan para sahabatnya terlebih dahulu untuk pergi ke Madinah. Ketika kaum musyrikin Mekkah mendengar rencana tersebut, mereka sangat marah dan berusaha merencanakan pembunuhan terhadap Nabi. Berita ancaman itu segera didengar Nabi, lalu ia bersama Abu Bakar dan Ali menunggu perintah Allah. Ketika suasana semakin kritis, turunlah perintah Allah yang memerintahkan Nabi-Nya hijrah ke Madinah.
20 votes Thanks 63
febrianajulia
Kota Mekkah, tempat kelahiran Nabi Muhammad saw. adalah sebuah lembah yang tandus. Kondisi alam (geografis) negeri ini berpengaruh besar dalam membentuk sikap dan watak masyarakatnya. Pada umumnya penduduk Mekkah berwatak buruk dan tidak mampu berpikir secara jernih. Sementara itu, Madinah merupakan wilayah pertanian subur yang menghasilkan hasil-hasil pertanian melimpah. Suhu udaranya tidak sepanas di Mekkah. Sebaliknya, masyarakat Madinah berhati lembut, penuh pertimbangan dan cerdas. Jadi, dakwah Islam lebih mudah diterima dalam masyarakat yang seperti itu daripada masyarakat kota Mekkah. Dalam perjalanan sejarah manusia, hampir seluruh nabi yang diutus Tuhan tidak berkembang di negerinya sendiri bahkan masyarakatnya sendiri tidak menghormatinya. Demikian halnya dengan perjuangan yang dilakukan Nabi Muhammad saw. Di Kota Mekkah, masyarakatnya mencaci maki dan memusuhinya, sebaliknya masyarakat Madinah sangat menanti dan menunggu kedatangan Nabi Muhammad saw. Para pemuka dan kalangan bangsawan Quraisy Mekkah merupakan penentang Islam yang paling gigih. Menurut mereka kebangkitan Islam identik dengan kehancuran posisi sosial politik mereka. Karena itu, para pembesar Quraisy secara terang-terangan menentang Islam sejak pertama kali agama itu didakwahkan Nabi Muhammad saw. Sementara itu, di Madinah tidak terdapat sistem kepemimpinan bangsawan. Maka dalam lingkungan sosial seperti itu penyebaran Islam lebih sukses dibandingkan di Kota Mekkah. Dari kenyataan seperti itu, Nabi Muhammad saw. memiliki kota Madinah sebagai tempat tujuan hijrah. Alasan lain Nabi Muhammad saw. dan umat Islam hijrah ke Madinah karena tekanan dan gangguan bahkan ancaman masyarakat Quraisy terhadap dirinya dan umat Islam semakin menjadi. Beliau memerintahkan para sahabatnya terlebih dahulu untuk pergi ke Madinah. Ketika kaum musyrikin Mekkah mendengar rencana tersebut, mereka sangat marah dan berusaha merencanakan pembunuhan terhadap Nabi. Berita ancaman itu segera didengar Nabi, lalu ia bersama Abu Bakar dan Ali menunggu perintah Allah. Ketika suasana semakin kritis, turunlah perintah Allah yang memerintahkan Nabi-Nya hijrah ke Madinah.
Alasan lain Nabi Muhammad saw. dan umat Islam hijrah ke Madinah karena tekanan dan gangguan bahkan ancaman masyarakat Quraisy terhadap dirinya dan umat Islam semakin menjadi. Beliau memerintahkan para sahabatnya terlebih dahulu untuk pergi ke Madinah. Ketika kaum musyrikin Mekkah mendengar rencana tersebut, mereka sangat marah dan berusaha merencanakan pembunuhan terhadap Nabi. Berita ancaman itu segera didengar Nabi, lalu ia bersama Abu Bakar dan Ali menunggu perintah Allah. Ketika suasana semakin kritis, turunlah perintah Allah yang memerintahkan Nabi-Nya hijrah ke Madinah.
Dalam perjalanan sejarah manusia, hampir seluruh nabi yang diutus Tuhan tidak berkembang di negerinya sendiri bahkan masyarakatnya sendiri tidak menghormatinya. Demikian halnya dengan perjuangan yang dilakukan Nabi Muhammad saw. Di Kota Mekkah, masyarakatnya mencaci maki dan memusuhinya, sebaliknya masyarakat Madinah sangat menanti dan menunggu kedatangan Nabi Muhammad saw.
Para pemuka dan kalangan bangsawan Quraisy Mekkah merupakan penentang Islam yang paling gigih. Menurut mereka kebangkitan Islam identik dengan kehancuran posisi sosial politik mereka. Karena itu, para pembesar Quraisy secara terang-terangan menentang Islam sejak pertama kali agama itu didakwahkan Nabi Muhammad saw. Sementara itu, di Madinah tidak terdapat sistem kepemimpinan bangsawan. Maka dalam lingkungan sosial seperti itu penyebaran Islam lebih sukses dibandingkan di Kota Mekkah. Dari kenyataan seperti itu, Nabi Muhammad saw. memiliki kota Madinah sebagai tempat tujuan hijrah.
Alasan lain Nabi Muhammad saw. dan umat Islam hijrah ke Madinah karena tekanan dan gangguan bahkan ancaman masyarakat Quraisy terhadap dirinya dan umat Islam semakin menjadi. Beliau memerintahkan para sahabatnya terlebih dahulu untuk pergi ke Madinah. Ketika kaum musyrikin Mekkah mendengar rencana tersebut, mereka sangat marah dan berusaha merencanakan pembunuhan terhadap Nabi. Berita ancaman itu segera didengar Nabi, lalu ia bersama Abu Bakar dan Ali menunggu perintah Allah. Ketika suasana semakin kritis, turunlah perintah Allah yang memerintahkan Nabi-Nya hijrah ke Madinah.