Kelas : X
Pelajaran : B. Arab / Pendidikan Agama Islam
Kategori : Ilmu Aqidah
Kata Kunci : Pengertian, Penjelasan, Dalil, Dasar Hukum
Pembahasaan :
Tasamuh merupakan sikap terpuji
untuk saling berperilaku baik, lemah lembut, toleransi, dan saling memaafkan di
dalam pergaulan agar terciptanya hubungan yang saling menghargai antar sesama
manusia. Dalilnya :
a.
وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا
أُولِي الْقُرْبَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَلْيَعْفُوا
وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ
رَحِيمٌ
Dan janganlah
orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah
bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya),
orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan
hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa
Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, (QS
An-Nur : 22)
b.
“Tidak halal apabila seorang Muslim menjauhi kawannya lebih dari
tiga hari. Apabila telah lewat waktu tiga hari tersebut maka berbicaralah
dengannya dan beri salam. Jika ia menjawab salam maka keduanya akan mendapat
pahala dan jika ia tidak membalasnya maka sungguhlah dia kembali dengan membawa
dosanya, sementara orang yang memberi salah akan keluar dari dosa.” (HR.
Muslim)
Ta’awun merupakan sikap terpuji
untuk saling berperilaku tolong menolong dalam hal kebaikan tanpa mengharapkan
imbalan atas apa yang telah diperbuat.
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى
الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ ﴿المائدة:
٢﴾
Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Qs Al-Maidah : 2)
انْصُر أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظلُو مًا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ
هَذَا نَنصُرًُهُ مَظْلُومًا فَكَيْفَ نَنْصُرُهُ ظَالِمًا قَالََ تَأْخُذُ فَوْقَ
يَدَيْهِ
Bantulah saudaramu, baik dalam keadaan sedang berbuat zhalim
atau sedang teraniaya. Ada yang bertanya: “Wahai Rasulullah, kami akan menolong
orang yang teraniaya. Bagaimana menolong orang yang sedang berbuat zhalim?”
Beliau menjawab: “Dengan menghalanginya melakukan kezhaliman. Itulah bentuk
bantuanmu kepadanya.” (HR. Al-Bukhari)
Musawwah merupakan sikap terpuji
dimana memandang bahwa setiap manusia memiliki harkat dan martabat yang sama
tanpa membedakan ras, suku bangsa, warna kulit, maupun jenis kelamin sebagai
bentuk penghargaan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ لِلّهِ شُهَدَاء
بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُواْ اعْدِلُواْ
هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Wahai
orang-orang yang beriman hendaklah kamu sekalian menjadi orang-orang yang tegak
membela (kebenaran) karena Allah menjadi saksi (pengukur kebenaran) yang adil.
Dan janganlah kebencian kamu pada suatu kaum menjadikan kamu berlaku tidak
adil. Berbuat adillah karena keadilan itu lebih mendekatkan pada taqwa. Dan
bertaqwalah kepada Allah, karena sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan. (QS al-Maidah:18)
Dari ‘Abdillah bin ‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘anhu berkata:
Bersabda Rasulullah Shalallahu‘alaihi wassalam: Sesungguhnya mereka-mereka yang
berbuat adil di sisi Allah Ta’ala, kelak mereka akan berada di atas mimbar dari
cahaya, dari tangan kanan Allah ArRahman ‘Azza wa Jalla. Dan kedua tangan Allah
Ta’ala adalah kanan. Mereka adalah orang-orang yang adil dalam menghukumi
sesuatu bahkan terhadap keluarga mereka sendiri, juga terhadap orang-orang yang
mereka pimpin. (HR. Imam Muslim)
" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "
© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.
Kelas : X
Pelajaran : B. Arab / Pendidikan Agama Islam
Kategori : Ilmu Aqidah
Kata Kunci : Pengertian, Penjelasan, Dalil, Dasar Hukum
Pembahasaan :
Tasamuh merupakan sikap terpuji
untuk saling berperilaku baik, lemah lembut, toleransi, dan saling memaafkan di
dalam pergaulan agar terciptanya hubungan yang saling menghargai antar sesama
manusia. Dalilnya :
a.
وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا
أُولِي الْقُرْبَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَلْيَعْفُوا
وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ
رَحِيمٌ
Dan janganlah
orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah
bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya),
orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan
hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa
Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, (QS
An-Nur : 22)
b.
“Tidak halal apabila seorang Muslim menjauhi kawannya lebih dari
tiga hari. Apabila telah lewat waktu tiga hari tersebut maka berbicaralah
dengannya dan beri salam. Jika ia menjawab salam maka keduanya akan mendapat
pahala dan jika ia tidak membalasnya maka sungguhlah dia kembali dengan membawa
dosanya, sementara orang yang memberi salah akan keluar dari dosa.” (HR.
Muslim)
Ta’awun merupakan sikap terpuji
untuk saling berperilaku tolong menolong dalam hal kebaikan tanpa mengharapkan
imbalan atas apa yang telah diperbuat.
a.
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى
الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ ﴿المائدة:
٢﴾
Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Qs Al-Maidah : 2)
b.
انْصُر أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظلُو مًا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ
هَذَا نَنصُرًُهُ مَظْلُومًا فَكَيْفَ نَنْصُرُهُ ظَالِمًا قَالََ تَأْخُذُ فَوْقَ
يَدَيْهِ
Bantulah saudaramu, baik dalam keadaan sedang berbuat zhalim
atau sedang teraniaya. Ada yang bertanya: “Wahai Rasulullah, kami akan menolong
orang yang teraniaya. Bagaimana menolong orang yang sedang berbuat zhalim?”
Beliau menjawab: “Dengan menghalanginya melakukan kezhaliman. Itulah bentuk
bantuanmu kepadanya.” (HR. Al-Bukhari)
Musawwah merupakan sikap terpuji
dimana memandang bahwa setiap manusia memiliki harkat dan martabat yang sama
tanpa membedakan ras, suku bangsa, warna kulit, maupun jenis kelamin sebagai
bentuk penghargaan.
a.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ لِلّهِ شُهَدَاء
بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُواْ اعْدِلُواْ
هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Wahai
orang-orang yang beriman hendaklah kamu sekalian menjadi orang-orang yang tegak
membela (kebenaran) karena Allah menjadi saksi (pengukur kebenaran) yang adil.
Dan janganlah kebencian kamu pada suatu kaum menjadikan kamu berlaku tidak
adil. Berbuat adillah karena keadilan itu lebih mendekatkan pada taqwa. Dan
bertaqwalah kepada Allah, karena sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan. (QS al-Maidah:18)
b.
Dari ‘Abdillah bin ‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘anhu berkata:
Bersabda Rasulullah Shalallahu‘alaihi wassalam: Sesungguhnya mereka-mereka yang
berbuat adil di sisi Allah Ta’ala, kelak mereka akan berada di atas mimbar dari
cahaya, dari tangan kanan Allah ArRahman ‘Azza wa Jalla. Dan kedua tangan Allah
Ta’ala adalah kanan. Mereka adalah orang-orang yang adil dalam menghukumi
sesuatu bahkan terhadap keluarga mereka sendiri, juga terhadap orang-orang yang
mereka pimpin. (HR. Imam Muslim)