Pengertian Internalisasi dalam interaksi manusia dgn budaya? Thanks before :)
clararitac
Proses internalisasi adalah proses panjang sejak seorang individu dilahirkan sampai ia hampir meniggal. Individu belajar menanmkan dalm kepribadiannya segala perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya, yang digunakan untuk mengembangkan kepribadian individu. Tetapi wujud dan pengaktifan dari berbagai macam stimulasi yang berbeda dalam sekitaran alam dan lingkungan sosial maupun budayanya.Setiap hari dalam hidup berlalu, bertambahlah berbagai macam pengalaman mengenai bermacam-macam perasaan baru, dan belajarlah ia merasakan kegembiraan, kebahagiaan, simpati, cinta, benci, keamanan, harga diri, kebenaran, perasaan bersalah, dosa, malu, dan sebagianya. Selain perasan-perasaan tersebut, juga berbagai macam hasrat, seperti hasrat untuk mempertahankan hidup, bergaul, meniru, tahu, berbakti, keindahan, dipelajarinya melalui proses internalisasi ynag menjadikan bagian dari kepribadian individu.
Proses internalisasi nilai-nilai yang membentuk budaya, akan terdegradasi oleh nilai-nilai global karena tidak adanya kemampuan mempertahankan identitas diri. Pada akhirnya, budaya lokal yang sudah terbentuk memulai proses panjang, lama kelamaan dan dimulai dari kebiasaan serta dari satuan-satuan kecil (individu, kelompok) sampai kepada satuan yang besar (suku, bangsa), akan hilang dan tergantikan oleh budaya luar secara pelan-pelan tapi pasti. Arus budaya global dengan segala plus dan minusnya, merupakan tantangan besar bagi penataan nilai-nilai budaya dan watak bangsa. Hal ini merupakan persoalan yang sangat serius, jika tidak ingin kehilangan nilai-nilai dan budaya asli yang sudah terbentuk semenjak berabad-abad. Peningkatan daya tahan dan komitmen harus harus dilakukan secara sistematis, terintegrasi dan holistik. Di tengah maraknya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia, melalui cara-cara tertentu membuat dampak positif dan dampak negatif bagi bangsa Indonesia, terutama dalam bidang kebudayaan. Karena semakin terkikisnya nilai-nilai budaya kita karena pengaruh budaya asing yang masuk ke negara kita. Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka pembangunan nasional perlu bertitik tolak dari upaya-upaya pengembangan kesenian yang mampu melahirkan “nilai tambah kultural”. CONTOH INTERAKSI BUDAYA Tradisi idul fitri yang kental dengan muatan budaya Jawa. Tradisi Garebeg Syawal yang merupakan salah satu atraksi budaya menarik yang berlokasi di halaman Masjid Gedhe Kauman dan jalan-jalan disekitarnya. Kegiatan yang disajikan adalah membagikan gunungan raksasa berupa hasil bumi kepada masyarakat di sekitar Masjid tersebut. Gunungan sendiri memiliki makna tauhid yang artinya manusia hendaknya selalu berdoa kepada yang Maha Kuasa.Tradisi daerah yang merupakan perpaduan unsur lokal, Hindu-Budha, dan Islam di Indonesia adalah:Upacara selamatan, pemberian nama yang bertujuan untuk memberi keselamatan bagi penyelenggara/pemakai nama tersebut.Upacara bersih desa, agar desa menjadi bersih dan hasil pertanian melimpah.Upacara sedekah, setelah 7 hari dari hari raya Idul Fitri didaerah demak, sebagai tanda syukur.
Proses internalisasi nilai-nilai yang membentuk budaya, akan terdegradasi oleh nilai-nilai global karena tidak adanya kemampuan mempertahankan identitas diri. Pada akhirnya, budaya lokal yang sudah terbentuk memulai proses panjang, lama kelamaan dan dimulai dari kebiasaan serta dari satuan-satuan kecil (individu, kelompok) sampai kepada satuan yang besar (suku, bangsa), akan hilang dan tergantikan oleh budaya luar secara pelan-pelan tapi pasti.
Arus budaya global dengan segala plus dan minusnya, merupakan tantangan besar bagi penataan nilai-nilai budaya dan watak bangsa. Hal ini merupakan persoalan yang sangat serius, jika tidak ingin kehilangan nilai-nilai dan budaya asli yang sudah terbentuk semenjak berabad-abad. Peningkatan daya tahan dan komitmen harus harus dilakukan secara sistematis, terintegrasi dan holistik.
Di tengah maraknya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia, melalui cara-cara tertentu membuat dampak positif dan dampak negatif bagi bangsa Indonesia, terutama dalam bidang kebudayaan. Karena semakin terkikisnya nilai-nilai budaya kita karena pengaruh budaya asing yang masuk ke negara kita. Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka pembangunan nasional perlu bertitik tolak dari upaya-upaya pengembangan kesenian yang mampu melahirkan “nilai tambah kultural”.
CONTOH INTERAKSI BUDAYA
Tradisi idul fitri yang kental dengan muatan budaya Jawa. Tradisi Garebeg Syawal yang merupakan salah satu atraksi budaya menarik yang berlokasi di halaman Masjid Gedhe Kauman dan jalan-jalan disekitarnya. Kegiatan yang disajikan adalah membagikan gunungan raksasa berupa hasil bumi kepada masyarakat di sekitar Masjid tersebut. Gunungan sendiri memiliki makna tauhid yang artinya manusia hendaknya selalu berdoa kepada yang Maha Kuasa.Tradisi daerah yang merupakan perpaduan unsur lokal, Hindu-Budha, dan Islam di Indonesia adalah:Upacara selamatan, pemberian nama yang bertujuan untuk memberi keselamatan bagi penyelenggara/pemakai nama tersebut.Upacara bersih desa, agar desa menjadi bersih dan hasil pertanian melimpah.Upacara sedekah, setelah 7 hari dari hari raya Idul Fitri didaerah demak, sebagai tanda syukur.