Pengertian dan contoh rarakitan, paparikan, dan wawangsalan ...... :v
ilukman
Rarakitan, paparikan dan wawangsalan adalah jenis-jenis yang ada dalam sisindiran. Sinsindiran, dalam bahasa Indonesia artinya sama dengan pantun. Sisindiran adalah merupakan bentuk puisi Sunda yang isinya tidak berupa cerita.
Contoh puisi Sunda yang isinya tidak berupa cerita adalah seperti mantra, guguritan, kawih, kakawihan dan sajak. Sedangkan bentuk puisi Sunda yang isinya berupa cerita adalah seperti wawacan dan carita pantun.
Jika dilihat dari isinya, terdapat tiga jenis sisindiran, yaitu sisindiran yang isinya berupa petuah atau dalam bahasa Sunda disebut "piwuruk", sisindiran yang isinya berupa kasih sayang atau dalam bahasa Sunda disebut "silih asih", dan sisindiran yang isinya berupa humor atau dalam bahasa Sunda disebut "sesebred" atau "heureuy".
Sisindiran rarakitan dan paparikan bentuknya hampir mirip. Dalam satu bait rarakitan dan paparikan terdapat empat baris, baris pertama dan kedua merupakan "cangkang" atau artinya "kulit" dan baris ketiga dan keempat merupakan "eusi" atau artinya "isi". Sedangkan dalam satu bait wawangsalan terdapat dua baris, baris pertama merupakan kulit dan baris kedua merupakan isi.
Di atas disebutkan bahwa bentuk rarakitan dan paparikan hampir sama, perbedaannya adalah dalam rarakitan ada pengulangan satu atau dua kata pada awal tiap barisnya, sedangkan dalam paparikan tidak ada pengulangan kata seperti dalam rarakitan. Di bawah ini adalah contoh sisindiran jenis rarakitan, paparikan dan wawangsalan :
1. Contoh Sisindiran Rarakitan
Hate bungah nempo soto hayang geura-geura dahar Hate kuring rasa sono hayang panggih jeung manehna
2. Contoh Sisindiran Paparikan
Hirup ulah popolotot. Bisi moal boga batur. Kudu inget pesen kolot. Jeung dulur teh kudu akur.
3. Contoh Sisindiran Wawangsalan
Disebut bilatung dulang api-api teu kadangu (wangsalnya sangu)
Contoh puisi Sunda yang isinya tidak berupa cerita adalah seperti mantra, guguritan, kawih, kakawihan dan sajak. Sedangkan bentuk puisi Sunda yang isinya berupa cerita adalah seperti wawacan dan carita pantun.
Jika dilihat dari isinya, terdapat tiga jenis sisindiran, yaitu sisindiran yang isinya berupa petuah atau dalam bahasa Sunda disebut "piwuruk", sisindiran yang isinya berupa kasih sayang atau dalam bahasa Sunda disebut "silih asih", dan sisindiran yang isinya berupa humor atau dalam bahasa Sunda disebut "sesebred" atau "heureuy".
Sisindiran rarakitan dan paparikan bentuknya hampir mirip. Dalam satu bait rarakitan dan paparikan terdapat empat baris, baris pertama dan kedua merupakan "cangkang" atau artinya "kulit" dan baris ketiga dan keempat merupakan "eusi" atau artinya "isi". Sedangkan dalam satu bait wawangsalan terdapat dua baris, baris pertama merupakan kulit dan baris kedua merupakan isi.
Di atas disebutkan bahwa bentuk rarakitan dan paparikan hampir sama, perbedaannya adalah dalam rarakitan ada pengulangan satu atau dua kata pada awal tiap barisnya, sedangkan dalam paparikan tidak ada pengulangan kata seperti dalam rarakitan. Di bawah ini adalah contoh sisindiran jenis rarakitan, paparikan dan wawangsalan :
1. Contoh Sisindiran Rarakitan
Hate bungah nempo soto
hayang geura-geura dahar
Hate kuring rasa sono
hayang panggih jeung manehna
2. Contoh Sisindiran Paparikan
Hirup ulah popolotot.
Bisi moal boga batur.
Kudu inget pesen kolot.
Jeung dulur teh kudu akur.
3. Contoh Sisindiran Wawangsalan
Disebut bilatung dulang
api-api teu kadangu (wangsalnya sangu)