PEBRI1231
Erosi oleh air Jenis erosi pertama yang akan dijabarkan dalam pembahasan kali ini adalah erosi oleh air (ablasi). Erosi oleh air ini dapat disebabkan oleh aliran air sungai maupun air hujan (baca : Jenis-jenis Hujan). Erosi oleh air sungai atau erosi sungai merupakan sebuah proses berpindahnya suatu massa tanah atau batuan (baca: Jenis Jenis Batuan) karena adanya air sungai yang mengalir secara terus menerus. Erosi oleh air sungai ini bisa terjadi di dasar maupun di tepi sungai. Jika erosi oleh air sungai terjadi di dasar, maka dasar sungai akan menjadi semakin dalam. Sedangkan erosi oleh air sungai yang terjadi di tepi akan membuat sungai menjadi semakin lebar ( baca : Akibat Erosi Sungai ). Proses terjadinya erosi oleh air sungai ini bisa dikelompokkan menjadi 3, yaitu : Pemindahan regolith, yakni proses erosi yang mana melibatkan pemindahan tanah dan hasil pelapukan batuan.Penggerusan, adalah proses erosi yang melibatkan peran pasir dan gravel dalam aliran air. Penggerusan oleh pasir dan gravel tersebut terjadi di kanal sungai.Erosi ke arah hulu, merupakan proses yang disebabkan karena adanya hubungan antara lereng regional dengan lembah. Air yang dapat menyebabkan erosi selanjunya adalah air hujan. Hujan mempunyai pengaruh besar pada proses terjadinya erosi tanah. Daerah dengan intensitas hujan yang tinggi sangat rawan mengalamai erosi tanah. Sebaliknya, tanah yang berada di wilayah dengan intensitas hujan yang rendah cukup aman dari bahaya erosi. Erosi oleh angin Jenis erosi yang kedua yakni erosi oleh angin. Erosi oleh angin ini disebut juga dengan istilah deflasi. Deflasi hanya berlaku di daerah dengan tekstur tanah berpasir, misalnya di pantai atau di gurun. Erosi oleh angin dapat terjadi jika kekuatan angin cukup besar untuk memindahkan partikel- partikel tanah. Meski seringkali tak disadari, angin laut dapat mengangkat partikel- partikel pasir secara perlahan- lahan menuju ke tempat yang lain. Pada akhirnya pasir yang awalnya berada di suatu tempat akan terkikis, berpindah dan kemudian mengendap di tempat yang lain. Erosi oleh es Jenis erosi yang ketiga yakni erosi oleh es atau gletser. Erosi oleh es ini disebut juga dengan istilah eksarasi. Gletser atau es yang baru saja mencair akan membentuk cairan kental yang terus bergerak turun dari puncak pegunungan menuju ke lembah. Pergerakan es yang mencair yang disebabkan gaya beratnya itu akan mengikis bagian kanan dan kiri lembah. Batuan yang terkena aliran gletser akan tergores kemudian terkikis dan terbawa oleh gletser. Peristiwa tersebut dinamakan plucking. Hasil pengikisan batuan yang terbawa oleh gletser kemudian akan menggores dinding lembah yang lebih dalam. Erosi oleh es atau glestser ini akan membentuk bentang alam yang indah seperti lembah yang terpotong menjadi bentuk segitiga (trucated spurs), lembah yang berbentuk lingkaran (cirques), pecahan batuan (bergsrund), lereng tajam (aretes) dan danau di pegunungan es (rock basin lake). Erosi oleh gelombang laut Jenis erosi yang keempat adalah erosi oleh gelombang laut. Erosi ini lebih dikenal dengan istilah abrasi. Abrasi merupakan jenis erosi yang disebabkan oleh gelombang atau arus lau t yang sifatnya merusak. Deflasi terjadi karena adanya kekuatan angin tanpa melibatkan partikel yang dibawanya. Sedangkan korosi terjadi karena angin yang membawa serta butiran- butiran pasir. Butiran- butiran pasir yang terbawa angin akan menyebabkan gesekan pada batuan yang terkena hembusan angin. Akibat gesekan tersebut, batuan menjadi terkikis dan pada akhirnya terjadi pelapukan. Penyebab Erosi Berbagai jenis erosi disebabkan oleh faktor alam sesuai dengan nama erosi tersebut. Misalnya erosi oleh air, berarti bahwa erosi tersebut disebabkan oleh air. Selain air, angin, es dan gelombang laut, terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan terjadinya erosi. Diantara faktor- faktor tersebut adalah : Kondisi tanah – Beberapa hal yang termasuk dalam kondisi tanah yakni tekstur dan struktur tanah, banyaknya bahan organik di dalam tanah dan daya serap tanah terhadap air. Tanah dengan tekstur butiran halus adalah jenis tanah yang paling rawan terkena erosi. Ini dikarenakan tanah pasir tidak menetap dan mudah hancur ketika terkena aliran air. Tanah dengan kandungan bahan organik yang rendah dan kedap air juga mudah mengalami erosi.Topografi – Topografi pada suatu daerah berpengaruh pada jumlah tanah yang akan terkikis oleh air. Vegetasi – Yang disebut vegetasi adalah tanaman atau pepohonan yang menutupi tanah. Pohon- pohon akan menghalangi air hujan sehingga tidak langsung jatuh menimpa tanah. Selain itu pohon di hutan juga dapat membantu tanah menyerap air hujan dan mengurangi aliran air di permukaan tanah. SEMOGA DAPAT MEMBANTU.. :) ADA BAIK NYA JIKA: -KALAU JAWABANSAYA MAU DI TRIMAKASIH SAYA UCAPKAN TRIMA KASIH -MAU DI BIKIN JAWABAN TERCERDASS TRIMAKASIH BANYAK -KALAU MAU DIIKUTI
Jenis erosi pertama yang akan dijabarkan dalam pembahasan kali ini adalah erosi oleh air (ablasi). Erosi oleh air ini dapat disebabkan oleh aliran air sungai maupun air hujan (baca : Jenis-jenis Hujan). Erosi oleh air sungai atau erosi sungai merupakan sebuah proses berpindahnya suatu massa tanah atau batuan (baca: Jenis Jenis Batuan) karena adanya air sungai yang mengalir secara terus menerus. Erosi oleh air sungai ini bisa terjadi di dasar maupun di tepi sungai. Jika erosi oleh air sungai terjadi di dasar, maka dasar sungai akan menjadi semakin dalam. Sedangkan erosi oleh air sungai yang terjadi di tepi akan membuat sungai menjadi semakin lebar ( baca : Akibat Erosi Sungai ). Proses terjadinya erosi oleh air sungai ini bisa dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
Pemindahan regolith, yakni proses erosi yang mana melibatkan pemindahan tanah dan hasil pelapukan batuan.Penggerusan, adalah proses erosi yang melibatkan peran pasir dan gravel dalam aliran air. Penggerusan oleh pasir dan gravel tersebut terjadi di kanal sungai.Erosi ke arah hulu, merupakan proses yang disebabkan karena adanya hubungan antara lereng regional dengan lembah.
Air yang dapat menyebabkan erosi selanjunya adalah air hujan. Hujan mempunyai pengaruh besar pada proses terjadinya erosi tanah. Daerah dengan intensitas hujan yang tinggi sangat rawan mengalamai erosi tanah. Sebaliknya, tanah yang berada di wilayah dengan intensitas hujan yang rendah cukup aman dari bahaya erosi.
Erosi oleh angin
Jenis erosi yang kedua yakni erosi oleh angin. Erosi oleh angin ini disebut juga dengan istilah deflasi. Deflasi hanya berlaku di daerah dengan tekstur tanah berpasir, misalnya di pantai atau di gurun. Erosi oleh angin dapat terjadi jika kekuatan angin cukup besar untuk memindahkan partikel- partikel tanah. Meski seringkali tak disadari, angin laut dapat mengangkat partikel- partikel pasir secara perlahan- lahan menuju ke tempat yang lain. Pada akhirnya pasir yang awalnya berada di suatu tempat akan terkikis, berpindah dan kemudian mengendap di tempat yang lain.
Erosi oleh es
Jenis erosi yang ketiga yakni erosi oleh es atau gletser. Erosi oleh es ini disebut juga dengan istilah eksarasi. Gletser atau es yang baru saja mencair akan membentuk cairan kental yang terus bergerak turun dari puncak pegunungan menuju ke lembah. Pergerakan es yang mencair yang disebabkan gaya beratnya itu akan mengikis bagian kanan dan kiri lembah. Batuan yang terkena aliran gletser akan tergores kemudian terkikis dan terbawa oleh gletser. Peristiwa tersebut dinamakan plucking.
Hasil pengikisan batuan yang terbawa oleh gletser kemudian akan menggores dinding lembah yang lebih dalam. Erosi oleh es atau glestser ini akan membentuk bentang alam yang indah seperti lembah yang terpotong menjadi bentuk segitiga (trucated spurs), lembah yang berbentuk lingkaran (cirques), pecahan batuan (bergsrund), lereng tajam (aretes) dan danau di pegunungan es (rock basin lake).
Erosi oleh gelombang laut
Jenis erosi yang keempat adalah erosi oleh gelombang laut. Erosi ini lebih dikenal dengan istilah abrasi. Abrasi merupakan jenis erosi yang disebabkan oleh gelombang atau arus lau t yang sifatnya merusak. Deflasi terjadi karena adanya kekuatan angin tanpa melibatkan partikel yang dibawanya. Sedangkan korosi terjadi karena angin yang membawa serta butiran- butiran pasir. Butiran- butiran pasir yang terbawa angin akan menyebabkan gesekan pada batuan yang terkena hembusan angin. Akibat gesekan tersebut, batuan menjadi terkikis dan pada akhirnya terjadi pelapukan.
Penyebab Erosi
Berbagai jenis erosi disebabkan oleh faktor alam sesuai dengan nama erosi tersebut. Misalnya erosi oleh air, berarti bahwa erosi tersebut disebabkan oleh air. Selain air, angin, es dan gelombang laut, terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan terjadinya erosi. Diantara faktor- faktor tersebut adalah :
Kondisi tanah – Beberapa hal yang termasuk dalam kondisi tanah yakni tekstur dan struktur tanah, banyaknya bahan organik di dalam tanah dan daya serap tanah terhadap air. Tanah dengan tekstur butiran halus adalah jenis tanah yang paling rawan terkena erosi. Ini dikarenakan tanah pasir tidak menetap dan mudah hancur ketika terkena aliran air. Tanah dengan kandungan bahan organik yang rendah dan kedap air juga mudah mengalami erosi.Topografi – Topografi pada suatu daerah berpengaruh pada jumlah tanah yang akan terkikis oleh air. Vegetasi – Yang disebut vegetasi adalah tanaman atau pepohonan yang menutupi tanah. Pohon- pohon akan menghalangi air hujan sehingga tidak langsung jatuh menimpa tanah. Selain itu pohon di hutan juga dapat membantu tanah menyerap air hujan dan mengurangi aliran air di permukaan tanah.
SEMOGA DAPAT MEMBANTU.. :)
ADA BAIK NYA JIKA:
-KALAU JAWABANSAYA MAU DI TRIMAKASIH SAYA UCAPKAN TRIMA KASIH
-MAU DI BIKIN JAWABAN TERCERDASS TRIMAKASIH BANYAK
-KALAU MAU DIIKUTI