fffffzzzzz
Enam Divisi Klasifikasi Jamur Bentuk jamur sendiri sangat beragam. Kita umumnya mengenal ada jamur kuping, jamur merang, dan jamur payung. Namun, kita mengetahui itu hanya dari tampilan luarnya saja. Namun, sebenarnya makhluk hayati ini mempunyai 6 divisi klasifikasi jamur. Klasifikasi jamur nan ada ialah sebagai berikut.
1. Zygomycota Jenis jamur nan termasuk divisi ini ialah Rhizopus stolonifer , Rhizopus oligosporus , Rhizopus oryzae , dan Mucor mucedo . Hayati jamur ini bersifat parasit dan saprofit. Karena sifatnya nan saprofit, jamur jenis ini dapat hayati di nasi, wortel, dan roti. Karena bersifat parasit, jamur ini dapat menyebabkan pembusukan tanaman ubi. Jamur ini sebagian besar hayati di darat, di dalam tanah, dan di bagian tumbuhan serta binatang nan membusuk. Cara reproduksinya dapat seksual dan aseksual. Secara seksual, menggunakan gametangiogami, dari dua hifa nan sinkron dan menghasilkan zigospora. Secara aseksual, jamur ini membentuk spora tanpa flagel nan berbentuk sporangiospora atau konidia. Hifa jamur ini senositik. Artinya, mengandung banyak inti dan tidak punya sekat melintang. Hifa ini berbentuk satu tabung halus nan mengandung proplast dengan multi inti. Jamur nan dapat diamati menggunakan mikroskop ini, berguna dalam fermentasi pembuatan tempe.
2. Ascomycota Jenis divisi jamur ini memiliki jumlah nan terbesar. Jamur ini bersifat parasit dan saprofit. Sifatnya nan parasit, dapat mengakibatkan penyakit pada berbagai jenis tanaman, seperti padi, karet, cokelat, dan lain-lain. Sedang sifatnya nan saprofit, berkembang dalam sampah dan bahan-bahan makanan. Ciri klasifikasi jamur ini yaitu memiliki hifa bercabang-cabang dan bersekat-sekat. Sebagian nan lainnya, memiliki hifa berlubang. Struktur tubuhnya ada nan uniseluler dan ada pula nan multiseluler. Jamur jenis ini nan sangat berguna bagi manusia, yaitu Penicillium sp, Aspergillus sp, Neurospora sp, dan Saccharomyces sp.
3. Basidiomycota Klasifikasi jamur nan berikutnya ialah Basidiomycota. Jenis jamur ini berciri reproduksi secara generatif berupa basidium, atau sebagai badan penghasil spora. Jenis jamur ini dibagi menjadi Homobasidimycotina atau jamur nan sebenarnya dan Heterobasidiomycetes. Lalu, bisa dibagi lagi jadi tiga kelas, yaitu Hymenomycotina, Teliomucotina, dan Ustilagiomycotina. Anggota spesiesnya berukuran besar atau makroskopik. Ada lima spesies jamur ini, yaitu Exobasidium vexans , Auricularia polytricha , Volvariella volvacea , Amanita muscaria , Puccinia graminis , dan Ustilago maydis . Dari spesies jamur jenis ini, ada nan bermanfaat, ada pula nan merugikan. Contohnya ialah Exobasidium vexans , yakni parasit di pohon teh. Ini dapat menyebabkan teh berpenyakit cacar. Auricularia polytricha contohnya jamur kuping nan dapat kita budidayakan dan konsumsi.
4. Deuteromycota Reproduksi jamur ini belum diketahui secara pasti. Oleh sebab itu, jamur ini disebut pula Fungi Imperfecti alias jamur tidak sempurna. Anggota jamur ini, antara lain Chladosporium, Curvularia, Trichophyton, Aspergillus oryzae, A. wentii, A. flavus, A. fumigatus, dan Fusarium. Banyak penyakit kulit sebab jamur ini, seperti penyakit kurap nan disebabkan oleh Trichophyton.
5. Oomycotina Klasifikasi jamur lainnya ialah oomycotina. Jenis jamur ini terdiri atas beberapa anggota, yaitu Saprolegnia sp, Phytophtora sp, dan Phytium sp. Saprolegnia sp, berkembangbiak secara saprofit di ikan nan sudah mati, dan serangga. Phytophtora sp menyebabkan pembusukan pada kentang. Jamur ini bereproduksi secara vegetatif dan generatif. Secara vegetatif, oomycotina berkembangbiak dengan zoospora bagi nan hayati di air, dan dengan sporangium dan konidia bagi nan hayati di darat. Secara generatif, dilakukan dengan bersatunya gamet jantan dan betina lalu membentuk oospora, kemudian tumbuh jadi jamur baru. Tubuh jamur ini bercabang-cabang, banyak inti, dan terdiri atas hifa tidak bersekat.
6. Myxomycotina Myxomycotina disebut pula jamur lendir. Jamur jenis ini memiliki struktur nan paling sederhana, dan salah satu organisme nan tak mengandung klorofil. Cara berkembangbiaknya dengan vegetatif, melalui spora kembara nan disebut myxoflagelata. Jamur ini mempunyai dua fase hidup, yaitu fase vegetatif, nan dapat bergerak layaknya amuba. Dan, fase tubuh buah. Anggota jamur ini, yaitu Physarum polycephalum. Itulah klasifikasi jamur nan perlu Anda ketahui. Semoga klasifikasi jamur tadi dapat menambah wawasan kita, sehingga bisa mengetahui mana jamur nan bermanfaat, mana jamur nan merugikan.
1. Zygomycota Jenis jamur nan termasuk divisi ini ialah Rhizopus stolonifer , Rhizopus oligosporus , Rhizopus oryzae , dan Mucor mucedo . Hayati jamur ini bersifat parasit dan saprofit. Karena sifatnya nan saprofit, jamur jenis ini dapat hayati di nasi, wortel, dan roti. Karena bersifat parasit, jamur ini dapat menyebabkan pembusukan tanaman ubi. Jamur ini sebagian besar hayati di darat, di dalam tanah, dan di bagian tumbuhan serta binatang nan membusuk. Cara reproduksinya dapat seksual dan aseksual. Secara seksual, menggunakan gametangiogami, dari dua hifa nan sinkron dan menghasilkan zigospora. Secara aseksual, jamur ini membentuk spora tanpa flagel nan berbentuk sporangiospora atau konidia. Hifa jamur ini senositik. Artinya, mengandung banyak inti dan tidak punya sekat melintang. Hifa ini berbentuk satu tabung halus nan mengandung proplast dengan multi inti. Jamur nan dapat diamati menggunakan mikroskop ini, berguna dalam fermentasi pembuatan tempe.
2. Ascomycota Jenis divisi jamur ini memiliki jumlah nan terbesar. Jamur ini bersifat parasit dan saprofit. Sifatnya nan parasit, dapat mengakibatkan penyakit pada berbagai jenis tanaman, seperti padi, karet, cokelat, dan lain-lain. Sedang sifatnya nan saprofit, berkembang dalam sampah dan bahan-bahan makanan. Ciri klasifikasi jamur ini yaitu memiliki hifa bercabang-cabang dan bersekat-sekat. Sebagian nan lainnya, memiliki hifa berlubang. Struktur tubuhnya ada nan uniseluler dan ada pula nan multiseluler. Jamur jenis ini nan sangat berguna bagi manusia, yaitu Penicillium sp, Aspergillus sp, Neurospora sp, dan Saccharomyces sp.
3. Basidiomycota Klasifikasi jamur nan berikutnya ialah Basidiomycota. Jenis jamur ini berciri reproduksi secara generatif berupa basidium, atau sebagai badan penghasil spora. Jenis jamur ini dibagi menjadi Homobasidimycotina atau jamur nan sebenarnya dan Heterobasidiomycetes. Lalu, bisa dibagi lagi jadi tiga kelas, yaitu Hymenomycotina, Teliomucotina, dan Ustilagiomycotina. Anggota spesiesnya berukuran besar atau makroskopik. Ada lima spesies jamur ini, yaitu Exobasidium vexans , Auricularia polytricha , Volvariella volvacea , Amanita muscaria , Puccinia graminis , dan Ustilago maydis . Dari spesies jamur jenis ini, ada nan bermanfaat, ada pula nan merugikan. Contohnya ialah Exobasidium vexans , yakni parasit di pohon teh. Ini dapat menyebabkan teh berpenyakit cacar. Auricularia polytricha contohnya jamur kuping nan dapat kita budidayakan dan konsumsi.
4. Deuteromycota Reproduksi jamur ini belum diketahui secara pasti. Oleh sebab itu, jamur ini disebut pula Fungi Imperfecti alias jamur tidak sempurna. Anggota jamur ini, antara lain Chladosporium, Curvularia, Trichophyton, Aspergillus oryzae, A. wentii, A. flavus, A. fumigatus, dan Fusarium. Banyak penyakit kulit sebab jamur ini, seperti penyakit kurap nan disebabkan oleh Trichophyton.
5. Oomycotina Klasifikasi jamur lainnya ialah oomycotina. Jenis jamur ini terdiri atas beberapa anggota, yaitu Saprolegnia sp, Phytophtora sp, dan Phytium sp. Saprolegnia sp, berkembangbiak secara saprofit di ikan nan sudah mati, dan serangga. Phytophtora sp menyebabkan pembusukan pada kentang. Jamur ini bereproduksi secara vegetatif dan generatif. Secara vegetatif, oomycotina berkembangbiak dengan zoospora bagi nan hayati di air, dan dengan sporangium dan konidia bagi nan hayati di darat. Secara generatif, dilakukan dengan bersatunya gamet jantan dan betina lalu membentuk oospora, kemudian tumbuh jadi jamur baru. Tubuh jamur ini bercabang-cabang, banyak inti, dan terdiri atas hifa tidak bersekat.
6. Myxomycotina Myxomycotina disebut pula jamur lendir. Jamur jenis ini memiliki struktur nan paling sederhana, dan salah satu organisme nan tak mengandung klorofil. Cara berkembangbiaknya dengan vegetatif, melalui spora kembara nan disebut myxoflagelata. Jamur ini mempunyai dua fase hidup, yaitu fase vegetatif, nan dapat bergerak layaknya amuba. Dan, fase tubuh buah. Anggota jamur ini, yaitu Physarum polycephalum. Itulah klasifikasi jamur nan perlu Anda ketahui. Semoga klasifikasi jamur tadi dapat menambah wawasan kita, sehingga bisa mengetahui mana jamur nan bermanfaat, mana jamur nan merugikan.
2.jamur benar (eumycetes)
a.ascomycetes
b.basidomycetes
c.jamur tak sempurna(deuteromycetes)