Pengaruh perlawanan KH. Zaenal Mustafa terhadap daerah lain.
RonalP
Setelah pertempuran selesai K.H.Z Mustofa menyuruh santri-santrinya untuk mundur dan menyelamatkan diri, sedangkan Jepang menghancurkan pesantren tersebut. Pada tanggal 26 Februari 1944 penjara Tasikmalaya sudah dipenuhi ole 700-800 tahanan. Pada tanggal 27 Februari 1944 datang instruksi rahasia dari K.H.Z Mustofa ke penjara tersebut untuk menyampaikan pesan kepada santri-santrinya. Pada tanggal 29 Februari 1944 diadakan pemeriksaan sampai 3 bulan kedepan, dan pada pertengahan Mei 1944 hasilnya keluar ;
1. Golongan yang tidak bersalah (dikembalikan ke kampung masing-masing)
2. Golongan yang mempunyai sangkut paut dengan pemberontakan tetapi tidak aktif ( dikenai hukuman 5-7 tahun, orang yang ada di golongan ini ada 79 orang)
3. Pimpinan pemberontakan dan mereka yang dituduh aktif dalam pembunuhan opsir-opsir jepang dan ikut aktif dalam pertempuran melawan pasukan bersenjata Dai Nippon. ( ada 23 orang termasuk K.H.Z Mustofa)
Para santri yang gugur dalam pertempuran berjumlah 86 orang. Meninggal di Singaparna karena disiksa sebanyak 4 orang. Meninggal di penjara Tasikmalaya karena disiksa sebanyak 2 orang. Hilang tak tentu rimbanya (kemungkinan besar dibunuh tentara Jepang), termasuk K.H. Zaenal Mustofa, sebanyak 23 orang. Meninggal di Penjara Sukamiskin Bandung sebanyak 38 orang, dan yang mengalami cacat (kehilangan mata atau ingatan) sebanyak 10 orang. Para santri ini tidak memiliki apa-apa untuk memperjuangkan kemerdekaan negeri ini, kecuali darah, kerja keras, air mata, dan keringat.
Perlu dijelaskan pula bahwa sehari setelah peristiwa itu, antara 700-900 orang ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara di Tasikmalaya. Yang sangat penting adalah instruksi rahasia dari K.H. Zaenal Mustofa kepada para santri dan seluruh pengikutnya yang ditahan, yaitu agar tidak mengaku terlibat dalam pertempuran melawan Jepang, termasuk dalam kematian para opsir Jepang, dan pertanggungjawaban tentang pemberontakan Sukamanah dipikul sepenuhnya oleh K.H. Zaenal Mustofa.
Akibatnya memang berat. Sebanyak 23 orang yang dianggap bersalah, termasuk K.H. Zaenal Mustofa, dibawa ke Jakarta untuk diadili. Namun mereka hilang tak tentu rimbanya. Kemungkinan besar mereka dibunuh. Korban lainnya, seperti telah disebutkan di atas dan sekitar 600-an orang dilepas, karena dianggap tidak terlibat.Sebagai tanda untuk menghormati K.H.Z Mustofa dibuat, sekarang di Sukamanah telah didirikan SD dan PGAN dengan memakai nama K.H.Z Mustofa
1. Golongan yang tidak bersalah (dikembalikan ke kampung masing-masing)
2. Golongan yang mempunyai sangkut paut dengan pemberontakan tetapi tidak aktif ( dikenai hukuman 5-7 tahun, orang yang ada di golongan ini ada 79 orang)
3. Pimpinan pemberontakan dan mereka yang dituduh aktif dalam pembunuhan opsir-opsir jepang dan ikut aktif dalam pertempuran melawan pasukan bersenjata Dai Nippon. ( ada 23 orang termasuk K.H.Z Mustofa)
Para santri yang gugur dalam pertempuran berjumlah 86 orang. Meninggal di Singaparna karena disiksa sebanyak 4 orang. Meninggal di penjara Tasikmalaya karena disiksa sebanyak 2 orang. Hilang tak tentu rimbanya (kemungkinan besar dibunuh tentara Jepang), termasuk K.H. Zaenal Mustofa, sebanyak 23 orang. Meninggal di Penjara Sukamiskin Bandung sebanyak 38 orang, dan yang mengalami cacat (kehilangan mata atau ingatan) sebanyak 10 orang. Para santri ini tidak memiliki apa-apa untuk memperjuangkan kemerdekaan negeri ini, kecuali darah, kerja keras, air mata, dan keringat.
Perlu dijelaskan pula bahwa sehari setelah peristiwa itu, antara 700-900 orang ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara di Tasikmalaya. Yang sangat penting adalah instruksi rahasia dari K.H. Zaenal Mustofa kepada para santri dan seluruh pengikutnya yang ditahan, yaitu agar tidak mengaku terlibat dalam pertempuran melawan Jepang, termasuk dalam kematian para opsir Jepang, dan pertanggungjawaban tentang pemberontakan Sukamanah dipikul sepenuhnya oleh K.H. Zaenal Mustofa.
Akibatnya memang berat. Sebanyak 23 orang yang dianggap bersalah, termasuk K.H. Zaenal Mustofa, dibawa ke Jakarta untuk diadili. Namun mereka hilang tak tentu rimbanya. Kemungkinan besar mereka dibunuh. Korban lainnya, seperti telah disebutkan di atas dan sekitar 600-an orang dilepas, karena dianggap tidak terlibat.Sebagai tanda untuk menghormati K.H.Z Mustofa dibuat, sekarang di Sukamanah telah didirikan SD dan PGAN dengan memakai nama K.H.Z Mustofa