Para ulama, termasuk wali, berperan besar terhadap penyebaran Islam. Mereka pada mulanya mendirikan pesantren-pesantren di sekitar kota pelabuhan (sebagai tempat transit kapal-kapal dagang) guna menyebarkan dakwah Islamnya. Istilah “pesantren” berasal dari ucapan “pesantrian”, yakni tempat para santri menimba ilmu agama. Di sinilah calon-calon santri yang tadinya non muslim dididik oleh guru-guru mereka untuk membaca Al-Quran, baca tulis huruf Arab, dan segenap aspek Islam lainnya. Materi-materi yang diajarkannya sebagai besar meliputi hukum (syariat) Islam Para Wali di Jawa, contohnya, sebelum berkumpul di Masjid Demak, terlebih dahulu membuka pondok-pondok pesantren di daerah lain. Sunan Ampel menjadi guru spiritual di Ngampel Denta di Giri; Sunan Gresik memiliki pondok pesantren di Gresik; Sunan Kalijaga mengasuh pesantren di Kadilangu, dekat Demak.
2. Aspek Pendidikan
Para ulama, termasuk wali, berperan besar terhadap penyebaran Islam. Mereka pada mulanya mendirikan pesantren-pesantren di sekitar kota pelabuhan (sebagai tempat transit kapal-kapal dagang) guna menyebarkan dakwah Islamnya. Istilah “pesantren” berasal dari ucapan “pesantrian”, yakni tempat para santri menimba ilmu agama. Di sinilah calon-calon santri yang tadinya non muslim dididik oleh guru-guru mereka untuk membaca Al-Quran, baca tulis huruf Arab, dan segenap aspek Islam lainnya. Materi-materi yang diajarkannya sebagai besar meliputi hukum (syariat) Islam Para Wali di Jawa, contohnya, sebelum berkumpul di Masjid Demak, terlebih dahulu membuka pondok-pondok pesantren di daerah lain. Sunan Ampel menjadi guru spiritual di Ngampel Denta di Giri; Sunan Gresik memiliki pondok pesantren di Gresik; Sunan Kalijaga mengasuh pesantren di Kadilangu, dekat Demak.