Biasanya untuk membangun rumah, seseorang harus menyembelih sejumlah kerbau dan babi untuk upacara adat agar rumah yang hendak dibangun diberkati oleh para leluhur. "Biasanya sekitar 13 kerbau dan 60 babi yang disembelih, bisa jadi lebih juga, tergantung orangnya nanti. Dagingnya nanti dibagikan ke tetangga-tetangga," ujar Martinus.
Setelah daging dibagikan, tuan rumah akan memasang kepala kerbau dan rahang babi di depan rumahnya sebagai tanda telah dilakukan upacara adat saat pembangunan rumah. "Nantinya kepala kerbau dan rahang babi yang dipajang di depan rumah menjadi tanda juga jika ada pemberian orang lain yang harus dibalas," ucap Martinus.
"Misal keluarga atau tetangga ikut menyumbang kerbau atau babi, maka saat keluarga atau tetangga itu membangun rumah. Orang yang tadi disumbang wajib membantu kerbau atau babi pula, itu dilihat dari kepala kerbau atau rahang babi yang dipasang sebagai tanda," lanjut Martinus.
Sepintas memang total biaya pembangunan dan upacara adat terlihat besar dan sulit untuk dipenuhi. Tetapi bagi masyarakat Kampung Bena, mendirikan rumah dengan biaya sebesar itu tak jadi soal.
Bagi mereka yang membangun rumah, biasanya keluarga besar yang berdiam di Kampung Bena turut membantu dalam menyediakan kerbau dan babi yang akan disembelih. Selain itu mereka juga membantu menyediakan bahan baku bangunan seperti kayu.
Penjelasan:
Jadi mereka membangun rumah adat benanya secara begotong royong
Jawaban:
teliti atau bergotong royong
Penjelasan:
maaf kalo salah (◞‸◟ㆀ)
Jawaban:
Biasanya untuk membangun rumah, seseorang harus menyembelih sejumlah kerbau dan babi untuk upacara adat agar rumah yang hendak dibangun diberkati oleh para leluhur. "Biasanya sekitar 13 kerbau dan 60 babi yang disembelih, bisa jadi lebih juga, tergantung orangnya nanti. Dagingnya nanti dibagikan ke tetangga-tetangga," ujar Martinus.
Setelah daging dibagikan, tuan rumah akan memasang kepala kerbau dan rahang babi di depan rumahnya sebagai tanda telah dilakukan upacara adat saat pembangunan rumah. "Nantinya kepala kerbau dan rahang babi yang dipajang di depan rumah menjadi tanda juga jika ada pemberian orang lain yang harus dibalas," ucap Martinus.
"Misal keluarga atau tetangga ikut menyumbang kerbau atau babi, maka saat keluarga atau tetangga itu membangun rumah. Orang yang tadi disumbang wajib membantu kerbau atau babi pula, itu dilihat dari kepala kerbau atau rahang babi yang dipasang sebagai tanda," lanjut Martinus.
Sepintas memang total biaya pembangunan dan upacara adat terlihat besar dan sulit untuk dipenuhi. Tetapi bagi masyarakat Kampung Bena, mendirikan rumah dengan biaya sebesar itu tak jadi soal.
Bagi mereka yang membangun rumah, biasanya keluarga besar yang berdiam di Kampung Bena turut membantu dalam menyediakan kerbau dan babi yang akan disembelih. Selain itu mereka juga membantu menyediakan bahan baku bangunan seperti kayu.
Penjelasan:
Jadi mereka membangun rumah adat benanya secara begotong royong