Patologi birokrasi merupakan gangguan atau disfungsi yang terjadi dalam suatu sistem birokrasi. Birokrasi itu sendiri adalah suatu bentuk organisasi yang terdiri dari struktur hierarkis yang terdefinisi dengan jelas, peran dan tanggung jawab yang terstandarisasi, serta prosedur dan aturan yang rigid. Patologi birokrasi terjadi ketika sistem birokrasi mengalami masalah yang menghambat efisiensi, kreativitas, dan responsivitas organisasi. Berikut merupakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan patologi birokrasi, antara lain : 1. Rutinitas yang berlebihan: Birokrasi yang terlalu fokus pada pematuhan terhadap prosedur dan aturan yang ada dapat menghasilkan rutinitas yang berlebihan. 2. Sentralisasi keputusan : keputusan diambil hanya oleh pihak atasan atau manajemen tingkat atas tanpa melibatkan anggota tim yang lebih rendah 3. Hambatan komunikasi: Struktur hierarkis dalam birokrasi sering kali memperlambat aliran informasi. Komunikasi terhambat antar unit atau departemen, dan informasi yang hilang atau salah seringkali terjadi. 4. Perubahan yang lambat: Birokrasi cenderung memiliki perubahan yang lambat karena prosedur yang panjang dan berbelit-belit. 5. Ketidakjelasan peran dan tanggung jawab: Jika peran dan tanggung jawab dalam organisasi tidak jelas atau saling tumpang tindih, hal ini dapat menyebabkan konflik, kebingungan, dan penundaan dalam pengambilan keputusan. Jelaskan : 1. Bagaimana rutinitas yang berlebihan dapat menghambat efisiensi dan inovasi dalam organisasi?
1.Rutinitas yang berlebihan dapat menghambat efisiensi dan inovasi dalam organisasi karena mengharuskan anggota organisasi untuk mengikuti prosedur dan aturan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat membatasi kemampuan anggota organisasi untuk berpikir secara kreatif dan mencari solusi yang lebih efektif. Rutinitas yang berlebihan juga dapat membuat anggota organisasi merasa bosan dan tidak termotivasi untuk melakukan pekerjaan mereka dengan baik.
2. Bagaimana sentralisasi keputusan dapat menghambat responsivitas organisasi?
Sentralisasi keputusan dapat menghambat responsivitas organisasi karena hanya pihak atasan atau manajemen tingkat atas yang bertanggung jawab untuk mengambil keputusan. Hal ini dapat membuat anggota tim yang lebih rendah merasa tidak terlibat dan tidak memiliki kontrol atas proses pengambilan keputusan. Ini juga dapat membuat proses pengambilan keputusan lebih lambat karena hanya satu orang yang harus mengambil semua keputusan.
Jawaban:
1.Rutinitas yang berlebihan dapat menghambat efisiensi dan inovasi dalam organisasi karena mengharuskan anggota organisasi untuk mengikuti prosedur dan aturan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat membatasi kemampuan anggota organisasi untuk berpikir secara kreatif dan mencari solusi yang lebih efektif. Rutinitas yang berlebihan juga dapat membuat anggota organisasi merasa bosan dan tidak termotivasi untuk melakukan pekerjaan mereka dengan baik.
2. Bagaimana sentralisasi keputusan dapat menghambat responsivitas organisasi?
Sentralisasi keputusan dapat menghambat responsivitas organisasi karena hanya pihak atasan atau manajemen tingkat atas yang bertanggung jawab untuk mengambil keputusan. Hal ini dapat membuat anggota tim yang lebih rendah merasa tidak terlibat dan tidak memiliki kontrol atas proses pengambilan keputusan. Ini juga dapat membuat proses pengambilan keputusan lebih lambat karena hanya satu orang yang harus mengambil semua keputusan.
JADIKAN JAWABAN TERBAIK YA!!