Nu'man bin Muqarrin (mati syahid), kemudian digantikan oleh pemimpin pengganti Hidzaifah bin Al-Yaman.
Penjelasan:
Pasukan Sassania di bawah pimpinan Peroz Khosrau yang diangkat Yazdegerd III menjadi pemimpin tertinggi berjumlah 150.000 orang yang berasal dari wilayah-wilayah Media, Azerbaijan, Khurasan, Gurgan, Tabaristan, Merw, Baktria, Sistan, Kerman, dan Farsistan, yang mengambil posis bertahan di luar kota Nahawand. Sedangkan di pihak Arab, Nu'man bin Muqarrin memimpin 30.000 orang pasukan, yang berasal pangkalan Arab Muslim dari Irak, Khuzistan, dan Sawad.
Pasukan Sassania bertahan di luar kota Nahawand serta membuat parit pertahanan, dengan tujuan bertahan hingga pasukan Arab Muslim yang menyerang kehabisan makanan dan akhirnya mundur. Setelah selama dua bulan gagal dalam upayanya memancing pertempuran, Nu'man bin Muqarrin mengadakan siasat penipuan dengan menyebarkan isu bahwa Khalifah Umar meninggal dunia, dan pasukannya diminta membongkar tenda dan mundur dengan cepat. Siasat ini berhasil memancing Peroz Khosrau dan pasukan Sassania untuk menyerang; namun setelah beberapa lama, dengan aba-aba Nu'man pasukan Arab Muslim yang telah bersiap dengan tiba-tiba menyerang balik dengan kekuatan penuh.
Akibat serangan tersebut, pasukan Sassania mundur dengan terburu-buru dan tidak teratur, sehingga korban tewas besar di pihak mereka. Nu'man yang memimpin di garis depan juga tewas, tetapi pemimpin pengganti yang telah disiapkan sebelumnya Hudzaifah bin al-Yaman terus memimpin pasukan Arab Muslim sehingga mencapai kemenangan di mana Peroz dan sebagian besar pasukan Sassania tewas. Nahawand jatuh ke tangan pasukan Arab Muslim, dan juga Hamadan menyerah tidak lama kemudian.
Pertempuran Nahawand berakhir dengan kekalahan telak di pihak Sassania, tewasnya Peroz dan Nu'man, serta jatuhnya Nahawand yang secara praktis mengakhiri keberadaan Kekaisaran Sassania.
Jawaban:
Nu'man bin Muqarrin (mati syahid), kemudian digantikan oleh pemimpin pengganti Hidzaifah bin Al-Yaman.
Penjelasan:
Pasukan Sassania di bawah pimpinan Peroz Khosrau yang diangkat Yazdegerd III menjadi pemimpin tertinggi berjumlah 150.000 orang yang berasal dari wilayah-wilayah Media, Azerbaijan, Khurasan, Gurgan, Tabaristan, Merw, Baktria, Sistan, Kerman, dan Farsistan, yang mengambil posis bertahan di luar kota Nahawand. Sedangkan di pihak Arab, Nu'man bin Muqarrin memimpin 30.000 orang pasukan, yang berasal pangkalan Arab Muslim dari Irak, Khuzistan, dan Sawad.
Pasukan Sassania bertahan di luar kota Nahawand serta membuat parit pertahanan, dengan tujuan bertahan hingga pasukan Arab Muslim yang menyerang kehabisan makanan dan akhirnya mundur. Setelah selama dua bulan gagal dalam upayanya memancing pertempuran, Nu'man bin Muqarrin mengadakan siasat penipuan dengan menyebarkan isu bahwa Khalifah Umar meninggal dunia, dan pasukannya diminta membongkar tenda dan mundur dengan cepat. Siasat ini berhasil memancing Peroz Khosrau dan pasukan Sassania untuk menyerang; namun setelah beberapa lama, dengan aba-aba Nu'man pasukan Arab Muslim yang telah bersiap dengan tiba-tiba menyerang balik dengan kekuatan penuh.
Akibat serangan tersebut, pasukan Sassania mundur dengan terburu-buru dan tidak teratur, sehingga korban tewas besar di pihak mereka. Nu'man yang memimpin di garis depan juga tewas, tetapi pemimpin pengganti yang telah disiapkan sebelumnya Hudzaifah bin al-Yaman terus memimpin pasukan Arab Muslim sehingga mencapai kemenangan di mana Peroz dan sebagian besar pasukan Sassania tewas. Nahawand jatuh ke tangan pasukan Arab Muslim, dan juga Hamadan menyerah tidak lama kemudian.
Pertempuran Nahawand berakhir dengan kekalahan telak di pihak Sassania, tewasnya Peroz dan Nu'man, serta jatuhnya Nahawand yang secara praktis mengakhiri keberadaan Kekaisaran Sassania.