kaiminzy
A. CO B. HI Untuk membandingkan titik didihnya, harus perhatikan ikatan/gaya apa yang ada pada senyawa. Urutannya titik didih senyawa dengan ikatan hidrogen > gaya polar-polar > gaya London.
Untuk soal A jawabannya CO, mengapa? Pada N2 terdapat gaya London sedangkan pada CO terdapat gaya tarik polar-polar. Cara untuk menentukan gaya apa yang dimiliki masing-masing senyawa adalah dengan melihat apakah terdapat perbedaan keelektronegatifan atau tidak. Yang punya gaya London titik didihnya paling rendah.
Untuk soal B, kita lihat senyawanya HBr dan HI keduanya adalah ikatan antara atom H dengan atom Br dan I (yang keduanya merupakan unsur halogen - golongan VIIA). Namun, ikatan ini bukan ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom H dengan unsur berkeeloktronegatifan tinggi yaitu F, O, dan N. Pada senyawa HBr dan HI terdapat gaya dipol-dipol. Karena gaya-nya sama maka untuk menentukan titik didih mana yang lebih tinggi dilakukan dengan menghitung massa molekul relatif senyawa (Mr). Semakin besar massa molekul relatif berarti semakin besar ukuran molekulnya sehingga energi yang dibutuhkan untuk melepaskan ikatan semakin besar yang menyebabkan titik didih semakin tinggi. Mr HBr = 1 x Ar H + 1 x Ar Br = 1 x 1 + 1 x 80 = 81 Mr HI = 1xAr H + 1xAr I = 1x1 + 1x127 = 128 Terlihat yang lebih tinggi massa molekul relatif HI jadi titik didih HI lebih tinggi dibandingkan HBr.
Verified answer
B. HBr dan HI, karena berikatan Hidrogen,B. HI
Untuk membandingkan titik didihnya, harus perhatikan ikatan/gaya apa yang ada pada senyawa. Urutannya titik didih senyawa dengan ikatan hidrogen > gaya polar-polar > gaya London.
Untuk soal A jawabannya CO, mengapa?
Pada N2 terdapat gaya London sedangkan pada CO terdapat gaya tarik polar-polar.
Cara untuk menentukan gaya apa yang dimiliki masing-masing senyawa adalah dengan melihat apakah terdapat perbedaan keelektronegatifan atau tidak.
Yang punya gaya London titik didihnya paling rendah.
Untuk soal B, kita lihat senyawanya HBr dan HI keduanya adalah ikatan antara atom H dengan atom Br dan I (yang keduanya merupakan unsur halogen - golongan VIIA). Namun, ikatan ini bukan ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom H dengan unsur berkeeloktronegatifan tinggi yaitu F, O, dan N.
Pada senyawa HBr dan HI terdapat gaya dipol-dipol.
Karena gaya-nya sama maka untuk menentukan titik didih mana yang lebih tinggi dilakukan dengan menghitung massa molekul relatif senyawa (Mr). Semakin besar massa molekul relatif berarti semakin besar ukuran molekulnya sehingga energi yang dibutuhkan untuk melepaskan ikatan semakin besar yang menyebabkan titik didih semakin tinggi.
Mr HBr = 1 x Ar H + 1 x Ar Br
= 1 x 1 + 1 x 80
= 81
Mr HI = 1xAr H + 1xAr I
= 1x1 + 1x127
= 128
Terlihat yang lebih tinggi massa molekul relatif HI jadi titik didih HI lebih tinggi dibandingkan HBr.