Salah satu andalan wisata Kota Yogyakarta adalah Pantai Parangtritis. Tepatnya Pantai Parangtritis berada di Kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini terletak sekitar 27 km arah selatan Yokyakarta. Pemandangan Pantai Parangtritis sangat memesona. Di sebelah kiri, terlihat tebing yang sangat tinggi, di sebelah kanan, kita bisa melihat batu karang besar yang seolah-olah siap menjaga gempuran ombak yang datang setiap saat. Pantai bersih dengan buih-buih putih bergradasi abu-abu dan kombinasi hijau sungguh elok. Kemolekan pantai serasa sempurna di sore hari. Di sore hari, kita bisa melihat matahari terbenam yang merupakan saat sangat istimewa. Lukisan alam yang sungguh memesona. Semburat warna merah keemasan di langit dengan kemilau air pantai yang tertimpa matahari sore menjadi pemandangan yang memukau. Rasa hangat berbaur dengan lembutnya hembusan angin sore, melingkupi seluruh tubuh. Seakan tersihir kita menyaksikan secara perlahan matahari seolah-olah masuk ke dalam hamparan air laut.
Carilah macam2 majas pada teks tersebut dengan kalimatnya.
Dalam teks Parangtritis nan Indah, dapat kita lihat beberapa penggunaan majas perbandingan.
Secara garis besar majas terdiri atas empat macam majas yang tiap-tiap macamnya terdiri dari beberapa jenis majas turunan. Jenis majas yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran, dan majas penegasan.
Majas perbandingan biasanya digunakan untuk meningkatkan kesan terhadap pembaca. Majas perbandingan memiliki banyak jenis, contohnya majas asosiasi atau perumpamaan, metafora, personifikasi, alegori, simbolik, metonimia, sinekdok, simile. Majas yang digunakan dalam teks Parangtritis nan Indah antara lain terdapat dalam kalimat-kalimat sebagai berikut:
1. “Kita bisa melihat batu karang besar yang seolah-olah siap menjaga gempuran ombak yang datang setiap saat”
“Kemolekan pantai serasa sempurna di sore hari.”
“Rasa hangat berbaur dengan lembutnya hembusan angin sore, melingkupi seluruh tubuh. “
Kalimat ini menggunakan majas personifikasi, yaitu majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
2. “Seakan tersihir kita menyaksikan secara perlahan matahari seolah-olah masuk ke dalam hamparan air laut.”
Kalimat ini menggunakan majas simile, yaitu majas yang mengungkapkan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, umpama, ibarat, bak, bagai, seakan.
Dalam teks Parangtritis nan Indah, dapat kita lihat beberapa penggunaan majas perbandingan.
Secara garis besar majas terdiri atas empat macam majas yang tiap-tiap macamnya terdiri dari beberapa jenis majas turunan. Jenis majas yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran, dan majas penegasan.
Majas perbandingan biasanya digunakan untuk meningkatkan kesan terhadap pembaca. Majas perbandingan memiliki banyak jenis, contohnya majas asosiasi atau perumpamaan, metafora, personifikasi, alegori, simbolik, metonimia, sinekdok, simile. Majas yang digunakan dalam teks Parangtritis nan Indah antara lain terdapat dalam kalimat-kalimat sebagai berikut:
1. “Kita bisa melihat batu karang besar yang seolah-olah siap menjaga gempuran ombak yang datang setiap saat”
“Kemolekan pantai serasa sempurna di sore hari.”
“Rasa hangat berbaur dengan lembutnya hembusan angin sore, melingkupi seluruh tubuh. “
Kalimat ini menggunakan majas personifikasi, yaitu majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
2. “Seakan tersihir kita menyaksikan secara perlahan matahari seolah-olah masuk ke dalam hamparan air laut.”
Kalimat ini menggunakan majas simile, yaitu majas yang mengungkapkan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, umpama, ibarat, bak, bagai, seakan.
Pelajari lebih lanjut:
brainly.co.id/tugas/11372549
brainly.co.id/tugas/6960385
Detil tambahan
Kelas: SD
Mapel: B Indo
Kategori: Majas
Kata kunci: Majas, parangtritis, majas perbandingan, majas personifikasi, majas simile