Nganggung adalah tradisi membantu keluarga yang ditinggalkan. Dalam terminologi tradisi Bangka Nganggung merupakan kegiatan tahlilan untuk orang yang meninggal dunia ditutup dengan kegiatan makan-makan. Makanan dibawa oleh warga yang merupakan peserta tahlilan juga. Jenis makanannya beragam, mulai dari kue sampai nasi lengkap dengan sudah jarang dilakukan. Tradisi tersebut lauk-pauknya. Di daerah perkotaan, Nganggung berganti dengan kenduri atau sedekahan yang semua pembiayaannya ditanggung sendiri oleh orang yang mempunyai hajat. Kenduri atau sedekahan berbeda dengan Nganggung. Di tradisi nganggung para tetangga menolong dan ikut membantu pelaksanaan hajatan,oleh karena itu, nganggung lebih bersifat gotong royong
2. Jelaskan masalah yang dibahas dalam paragraf tersebut 3.Sajikan isi paragraf tersebut dengan kalimatmu sendiri!
2. Masalah yang dibahas dalam paragraf tersebut adalah perbedaan antara tradisi Nganggung dan kenduri/sedekahan dalam konteks pelaksanaan hajatan atau acara peringatan kematian. Tradisi Nganggung melibatkan partisipasi dan bantuan dari tetangga dan peserta tahlilan dalam menyediakan makanan, sedangkan kenduri/sedekahan biasanya dibiayai sendiri oleh orang yang mengadakan acara.
3. Paragraf tersebut menjelaskan tentang tradisi Nganggung, yang merupakan kegiatan tahlilan untuk orang yang meninggal dunia di Bangka. Dalam tradisi ini, makanan beragam, mulai dari kue sampai nasi lengkap dengan lauk-pauknya, dibawa oleh peserta tahlilan yang juga merupakan warga setempat. Tradisi Nganggung lebih bersifat gotong royong, di mana para tetangga ikut membantu dan menolong dalam pelaksanaan hajatan. Namun, di daerah perkotaan, tradisi Nganggung digantikan oleh kenduri atau sedekahan, di mana semua pembiayaan ditanggung sendiri oleh orang yang mengadakan acara.
2. Masalah yang dibahas dalam paragraf tersebut adalah perubahan tradisi Nganggung di daerah perkotaan yang berganti dengan kenduri atau sedekahan yang pembiayaannya ditanggung sendiri oleh orang yang memiliki hajat. Hal ini menyebabkan hilangnya aspek gotong royong dalam pelaksanaan hajatan.
3. Paragraf tersebut menjelaskan tentang tradisi Nganggung di Bangka, yang merupakan kegiatan tahlilan untuk orang yang meninggal dunia yang ditutup dengan kegiatan makan-makan. Tradisi ini melibatkan partisipasi warga yang membawa makanan beragam jenis, mulai dari kue hingga nasi lengkap dengan lauk-pauknya. Namun, di daerah perkotaan, tradisi Nganggung telah berganti dengan kenduri atau sedekahan, di mana semua biaya ditanggung sendiri oleh orang yang memiliki hajat. Perubahan ini menyebabkan hilangnya aspek gotong royong dalam pelaksanaan hajatan, karena dalam tradisi Nganggung, tetangga ikut membantu dan menolong dalam pelaksanaannya.
Jawaban:
2. Masalah yang dibahas dalam paragraf tersebut adalah perbedaan antara tradisi Nganggung dan kenduri/sedekahan dalam konteks pelaksanaan hajatan atau acara peringatan kematian. Tradisi Nganggung melibatkan partisipasi dan bantuan dari tetangga dan peserta tahlilan dalam menyediakan makanan, sedangkan kenduri/sedekahan biasanya dibiayai sendiri oleh orang yang mengadakan acara.
3. Paragraf tersebut menjelaskan tentang tradisi Nganggung, yang merupakan kegiatan tahlilan untuk orang yang meninggal dunia di Bangka. Dalam tradisi ini, makanan beragam, mulai dari kue sampai nasi lengkap dengan lauk-pauknya, dibawa oleh peserta tahlilan yang juga merupakan warga setempat. Tradisi Nganggung lebih bersifat gotong royong, di mana para tetangga ikut membantu dan menolong dalam pelaksanaan hajatan. Namun, di daerah perkotaan, tradisi Nganggung digantikan oleh kenduri atau sedekahan, di mana semua pembiayaan ditanggung sendiri oleh orang yang mengadakan acara.
Penjelasan:
semoga bermanfaat kak
Jawaban:
2. Masalah yang dibahas dalam paragraf tersebut adalah perubahan tradisi Nganggung di daerah perkotaan yang berganti dengan kenduri atau sedekahan yang pembiayaannya ditanggung sendiri oleh orang yang memiliki hajat. Hal ini menyebabkan hilangnya aspek gotong royong dalam pelaksanaan hajatan.
3. Paragraf tersebut menjelaskan tentang tradisi Nganggung di Bangka, yang merupakan kegiatan tahlilan untuk orang yang meninggal dunia yang ditutup dengan kegiatan makan-makan. Tradisi ini melibatkan partisipasi warga yang membawa makanan beragam jenis, mulai dari kue hingga nasi lengkap dengan lauk-pauknya. Namun, di daerah perkotaan, tradisi Nganggung telah berganti dengan kenduri atau sedekahan, di mana semua biaya ditanggung sendiri oleh orang yang memiliki hajat. Perubahan ini menyebabkan hilangnya aspek gotong royong dalam pelaksanaan hajatan, karena dalam tradisi Nganggung, tetangga ikut membantu dan menolong dalam pelaksanaannya.