Pernah saya bertemu teman lama saya. Dia dan aku ke sekolah. Mampirlah ke sekolahku yang sederhana ini, ajak saya kepadanya. Dia hanya tersenyum simpul. Mungkin dia tahu kalau sekolah saya memiliki cap negatif di masyarakat. Di sekolah saya muridnya "halus sekali tutur katanya sampai orang tersinggung" (majas sindiran). Padahal itu tidak sepenuhnya benar karena hanya beberapa siswa saja yang berbicara seperti itu.
Saya termasuk salah satu keluarga di kelas 9D. Di kelas itu saya memiliki sahabat, ada Nuru, Indah, dan Meme. Selain mereka bertiga saya pun memiliki sahabat dari kelas lain yang bernama Aisyah. Saya dan dia berbeda kelas. Dia harus naik ke atas melalui tangga untuk dapat bersekolah. Dia adalah primadona diantara teman-teman sekelasnya. "Semangatnya keras bagaikan baja" (Majas Personifikasi). Semangatnya tidak pernah turun dalam sekolah. Itulah yang membuatnya terkenal.
suatu hari di kelas saya terjadi sesuatu yang membuat resah seluruh anggota kelas. Barang-barang teman sekelas saya banyak yang hilang. Puncak masalahnya adalah ketika uang kas yang senilai satu juta rupiah itu hilang. Terjadi rumor kalau Eko lah pelakunya, sebab dia memang berasal dari keluarga yang kurang mampu dan belum membayar uang SPP selama 3 bulan. Saya tahu siswa yang lempar batu sembunyi tangan (majas hiperbola)SR. Kasihan si Eko, ia dijadikan kambing hitam (majas metafora) atas peristiwa hilangnya uang kas di kelas 9D. Untung permasalahan itu bisa cepat diselesaikan karena pelaku yang sebenarnya akhirnya mengaku. Dan wali kelas saya pun berkata, kita takkan serakah jika kita mengenyam bangku sekolah.
Jawaban:
Pernah saya bertemu teman lama saya. Dia dan aku ke sekolah. Mampirlah ke sekolahku yang sederhana ini, ajak saya kepadanya. Dia hanya tersenyum simpul. Mungkin dia tahu kalau sekolah saya memiliki cap negatif di masyarakat. Di sekolah saya muridnya "halus sekali tutur katanya sampai orang tersinggung" (majas sindiran). Padahal itu tidak sepenuhnya benar karena hanya beberapa siswa saja yang berbicara seperti itu.
Saya termasuk salah satu keluarga di kelas 9D. Di kelas itu saya memiliki sahabat, ada Nuru, Indah, dan Meme. Selain mereka bertiga saya pun memiliki sahabat dari kelas lain yang bernama Aisyah. Saya dan dia berbeda kelas. Dia harus naik ke atas melalui tangga untuk dapat bersekolah. Dia adalah primadona diantara teman-teman sekelasnya. "Semangatnya keras bagaikan baja" (Majas Personifikasi). Semangatnya tidak pernah turun dalam sekolah. Itulah yang membuatnya terkenal.
suatu hari di kelas saya terjadi sesuatu yang membuat resah seluruh anggota kelas. Barang-barang teman sekelas saya banyak yang hilang. Puncak masalahnya adalah ketika uang kas yang senilai satu juta rupiah itu hilang. Terjadi rumor kalau Eko lah pelakunya, sebab dia memang berasal dari keluarga yang kurang mampu dan belum membayar uang SPP selama 3 bulan. Saya tahu siswa yang lempar batu sembunyi tangan (majas hiperbola)SR. Kasihan si Eko, ia dijadikan kambing hitam (majas metafora) atas peristiwa hilangnya uang kas di kelas 9D. Untung permasalahan itu bisa cepat diselesaikan karena pelaku yang sebenarnya akhirnya mengaku. Dan wali kelas saya pun berkata, kita takkan serakah jika kita mengenyam bangku sekolah.
Penjelasan: