Palestina mengalami periode relatif kedamaian sebelum dan sesudah Perang Dunia I, terutama pada masa Kesultanan Utsmaniyah sebelum runtuhnya pada tahun 1918. Setelah itu, pada tahun 1948, terjadi Perang Arab-Israel yang mengakibatkan konflik dan ketidakstabilan di kawasan tersebut.
Tidak mungkin memberikan rentang waktu yang tepat untuk periode ketenangan tanpa peperangan, karena kondisi politik dan konflik di Timur Tengah selalu kompleks dan berubah seiring waktu. Ada beberapa upaya penyelesaian damai dan gencatan senjata di berbagai periode, tetapi sering kali diikuti oleh ketegangan dan konflik baru.
Sehubungan dengan durasi paling sedikit merasakan kedamaian, ini juga sulit dipastikan karena konflik di Palestina telah berlanjut selama beberapa dekade dengan periode-periode ketegangan yang bervariasi.
Jawaban:
Palestina mengalami periode relatif kedamaian sebelum dan sesudah Perang Dunia I, terutama pada masa Kesultanan Utsmaniyah sebelum runtuhnya pada tahun 1918. Setelah itu, pada tahun 1948, terjadi Perang Arab-Israel yang mengakibatkan konflik dan ketidakstabilan di kawasan tersebut.
Tidak mungkin memberikan rentang waktu yang tepat untuk periode ketenangan tanpa peperangan, karena kondisi politik dan konflik di Timur Tengah selalu kompleks dan berubah seiring waktu. Ada beberapa upaya penyelesaian damai dan gencatan senjata di berbagai periode, tetapi sering kali diikuti oleh ketegangan dan konflik baru.
Sehubungan dengan durasi paling sedikit merasakan kedamaian, ini juga sulit dipastikan karena konflik di Palestina telah berlanjut selama beberapa dekade dengan periode-periode ketegangan yang bervariasi.