Pada suatu padang rumput terdapat dua populasi kijang. Di daerah A terdapat 3.000 ekor kijang dan luas daerah tersebut adalah 2 km². Sedangkan di daerah B yang memiliki luas 3 km² terdapat kijang sebanyak 1.500 ekor kijang. Selama 1 tahun, 150 ekor kijang beremigrasi ke daerah B, terjadi kelahiran sebanyak 200 ekor, dan terjadi kematian sebanyak 75 ekor. Sedangkan di daerah B 50 ekor kijang beremigrasi ke daerah A, terjadi kelahiran 100 ekor, dan kematian sebanyak 25 ekor. Berapa kerapatan populasi kijang di daerah A dan B mula-mula? Berapa populasi kijang di daerah A dan B setelah kurun waktu 1 tahun? Presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas.
Jawaban:
Untuk mengetahui kerapatan populasi kijang di daerah A dan B mula-mula, kita dapat menggunakan rumus kerapatan populasi = jumlah individu / luas daerah.
Di daerah A:
kerapatan populasi = 3000 ekor / 2 km² = 1500 ekor/km²
Di daerah B:
kerapatan populasi = 1500 ekor / 3 km² = 500 ekor/km²
Setelah 1 tahun, populasi populasi kijang di daerah A dan B berubah sebagai berikut:
Di daerah A:
3000 ekor + 150 ekor - 50 ekor + 200 ekor - 75 ekor = 3125 ekor
Di daerah B:
1500 ekor + 50 ekor - 150 ekor + 100 ekor - 25 ekor = 1475 ekor
Jadi, setelah 1 tahun populasi kijang di daerah A menjadi 3125 ekor dan di daerah B menjadi 1475 ekor.
Kerapatan populasi setelah 1 tahun di daerah A:
3125 ekor / 2 km² = 1562.5 ekor/km²
Kerapatan populasi setelah 1 tahun di daerah B:
1475 ekor / 3 km² = 491.66 ekor/km²
Sebagai ringkasan, populasi kijang di daerah A mula-mula adalah 3000 ekor dengan kerapatan populasi 1500 ekor/km², dan di daerah B adalah 1500 ekor dengan kerapatan populasi 500 ekor/km². Setelah 1 tahun, populasi kijang di daerah A menjadi 3125 ekor dengan kerapatan populasi 1562.5 ekor/km², dan di daerah B menjadi 1475 ekor dengan kerapatan populasi 491.66 ekor/km².