Orientasi Emak dan Sepotong Roti adalah cerpen karya Caswati, seorang mahasiswa sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gajah Mada. Cerpen ini menceritakan tentang perjuangan hidup seorang wanita tua yang telah ditinggal suaminya. Beliau harus bekerja keras membanting tulang untuk menyambung hidup dan untuk membiayai sekolah kedua anaknya, Dani dan Dina. Mereka berdua sangat sayang dan berbakti pada orang tua mereka.
Tafsiran Cerita dalam cerpen ini diawali dengan peristiwa kemarau berkepanjangan yang melanda sebuah desa. Kemarau itu mengakibatkan lahan persawahan dan sungai sumber mata air penduduk desa mengering. Keadaan itu membuat sebagian warga meninggalkan sungai tersebut. Namun beda halnya dengan Emak, ia justru sering mendatangi sungai itu untuk mengumpulkan batu. Sejak suaminya meninggal empat tahun yang lalu, ia harus melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar demi menyambung hidupnya dan menyekolahkan kedua putrinya, Dani dan Dina. Ia tidak ingin anaknya bernasib sama sepertinya
Tapi Emak sedikit beruntung, karena Dani, putri sulungnya selalu membantunya, meski hanya di hari minggu saja, sebab sore hari ia baru pulang sekolah. Namun suatu hari minggu, saat Dani hendak membantu, tidak seperti biasanya, Emak menolak bantuaanya dan menyuruhya untuk pulang. Meski merasa agak aneh, Dani dan Dina bergegas pergi meninggalkan Emak. Tapi belum lama melangkah, mereka mendengar suara jeritan Emak yang tangan kirinya penuh dengan darah akibat terkena palu. Sejak saat itu, Emak tak lagi bisa bekerja dan jadi sangat pendiam. Dani ingin membawa Emak berobat dengan uang sisa hasil penjualan batu, namun Emak selau menolak. Dani pun menuruti kata Emak, ia merawatnya dengan penuh kasih sayang.
Suatu hari saat Dani berulang tahun, Emak memberinya kejutan sebuah roti tart yang sederhana. Sebelumnya Emak berkata pada Dina agar memberitahu Dani untuk membangunkannya setelah dia pulang. Dani pun langsung membangunkan Emaknya. Namun Emak tak bangun juga. Wajah pucat Emak membuat Dani tersadar kalau ia baru saja kehilangan sesuatu yang sangat berharga. Sementara Dina hanya memandangi keduanya dengan wajah polosnya.
Evaluasi Cerpen ini sangat mengagumkan. Pembaca dapat terbawa suasana yang ada pada cerita. Dengan segala keadaan yang ada. Namun, akhirannya kurang jelas. Pada saat Emak meninggal dunia kurang keterangan.
Rangkuman Tetapi, dengan mengesampingkan kekurangan tersebut, cerpen ini sangatlah cocok untuk remaja Indonesia. Sebab, di dalamnya terkandung banyak pesan yang bermakna, yang dapat memotivasi kita agar semangat menjalani hidup, bersyukur atas segala pemberiaan Tuhan, berbakti kepada orang tua, dan bekerja keras untuk mewujudkan sesuatu yang kita inginkan.
Sebutkan pengenalan, permasalahan, konflik memuncak, konflik menurun, dan penyelesaiannya!
Terima kasih