Tuanku Imam dan pasukan Padrinya bergerilya di hutan setelah Belanda menduduki benteng Bonjol pada 16 Agustus 1837. Ketika Tuanku Imam Bonjol datang ke Palupuh, tentara Belanda sudah menunggu tentara Belanda untuk menangkapnya.
Setelah ditangkap, Tuanku Imam Bonjol kemudian dibawa ke Cianjur. Sejak itu perlawanan Padri melemah. Salah satu perlawanan terhadap Belanda setelah itu pada tahun 1841 dipimpin oleh Regen Palupuh yang juga akhirnya dapat dipadamkan oleh Belanda.
Penjelasan:
Tak dapat disangkal, Perang Paderi meninggalkan kenangan heroik dan traumatis dalam ingatan bangsa. Selama 20 tahun pertama perang, dari tahun 1803 hingga 1821, banyak korban adalah sesama orang Batak Minangkabau dan Mandailing.
Kehadiran Tuanku Imam Bonjol ke daerah Minahasa tidak terlepas dari Perang Paderi yang terjadi di Sumatera Barat pada rentang tahun 1821 hingga 1837. Perang Paderi sendiri terjadi dalam tiga periode.
Pertama, periode 1821 hingga 1825 ditandai dengan meluasnya perlawanan Padri di seluruh Minangkabau. Kedua, pada tahun 1825 hingga 1830, masa ketika pertempuran mulai mereda setelah campur tangan Belanda dan membuat perjanjian dengan kaum Paderi. Masyarakat Adat yang mulai terdesak oleh perlawanan kaum Paderi saat itu meminta bantuan kepada Belanda.
Periode ketiga, yaitu dari tahun 1830 hingga 1838, adalah periode ketika perlawanan Padri kembali meningkat. Belanda kemudian melakukan invasi besar-besaran.
salah satu tempat yang diserbu Belanda secara besar-besaran adalah Benteng Bonjol, di mana Tuanku Imam Bonjol merupakan salah satu pemimpin kaum Paderi. Menghadapi pasukan yang lebih banyak dan bersenjata lengkap, pasukan Tuanku Imam Bonjol akhirnya menyerah pada tanggal 25 Oktober 1837.
Tuanku Imam Bonjol ditawan Belanda di Palupuh pada 25 Oktober 1837. Tuanku Imam ditangkap dengan siasat negosiasi oleh Residen Francais di Palupuh, Agam.
Sebelum ditawan, pasukan Tuanku Imam dan Padri sempat bergerilya di hutan setelah Belanda menduduki benteng Bonjol pada 16 Agustus 1837. Ketika Tuanku Imam Bonjol datang ke Palupuh, sudah ada yang menunggu tentara Belanda siap menangkapnya.
Verified answer
Tuanku Imam dan pasukan Padrinya bergerilya di hutan setelah Belanda menduduki benteng Bonjol pada 16 Agustus 1837. Ketika Tuanku Imam Bonjol datang ke Palupuh, tentara Belanda sudah menunggu tentara Belanda untuk menangkapnya.
Setelah ditangkap, Tuanku Imam Bonjol kemudian dibawa ke Cianjur. Sejak itu perlawanan Padri melemah. Salah satu perlawanan terhadap Belanda setelah itu pada tahun 1841 dipimpin oleh Regen Palupuh yang juga akhirnya dapat dipadamkan oleh Belanda.
Penjelasan:
Tak dapat disangkal, Perang Paderi meninggalkan kenangan heroik dan traumatis dalam ingatan bangsa. Selama 20 tahun pertama perang, dari tahun 1803 hingga 1821, banyak korban adalah sesama orang Batak Minangkabau dan Mandailing.
Kehadiran Tuanku Imam Bonjol ke daerah Minahasa tidak terlepas dari Perang Paderi yang terjadi di Sumatera Barat pada rentang tahun 1821 hingga 1837. Perang Paderi sendiri terjadi dalam tiga periode.
Pertama, periode 1821 hingga 1825 ditandai dengan meluasnya perlawanan Padri di seluruh Minangkabau. Kedua, pada tahun 1825 hingga 1830, masa ketika pertempuran mulai mereda setelah campur tangan Belanda dan membuat perjanjian dengan kaum Paderi. Masyarakat Adat yang mulai terdesak oleh perlawanan kaum Paderi saat itu meminta bantuan kepada Belanda.
Periode ketiga, yaitu dari tahun 1830 hingga 1838, adalah periode ketika perlawanan Padri kembali meningkat. Belanda kemudian melakukan invasi besar-besaran.
salah satu tempat yang diserbu Belanda secara besar-besaran adalah Benteng Bonjol, di mana Tuanku Imam Bonjol merupakan salah satu pemimpin kaum Paderi. Menghadapi pasukan yang lebih banyak dan bersenjata lengkap, pasukan Tuanku Imam Bonjol akhirnya menyerah pada tanggal 25 Oktober 1837.
Tuanku Imam Bonjol ditawan Belanda di Palupuh pada 25 Oktober 1837. Tuanku Imam ditangkap dengan siasat negosiasi oleh Residen Francais di Palupuh, Agam.
Sebelum ditawan, pasukan Tuanku Imam dan Padri sempat bergerilya di hutan setelah Belanda menduduki benteng Bonjol pada 16 Agustus 1837. Ketika Tuanku Imam Bonjol datang ke Palupuh, sudah ada yang menunggu tentara Belanda siap menangkapnya.
Pelajari lebih lanjut
Pelajari lebih lanjut tentang :
Apa yg dimaksud perang pada brainly.co.id/tugas/14886266
#BelajarBersamaBrainly