dibahardiana Pepatah Tumbu nemu tutup dalam bahasa Jawa di ucapkan untuk mengambarkan sesuatu yang serasi, tepat, pas, klop, atau hal-hal lain yang serupa baik yang memiliki makna positif ataupun negatif. Misalnya begini, seorang suami yang pemalas, mendapatkan istri yang malas juga, itu di katakan sebagai tumbu nemu tutup. Atau seseorang yang mempunyai teman yang serasi, kompak, saling mengisi dan melengkapi, juga dapat di katakan sebagai tumbu nemu tutup. Pokoknya segala hal yang memberi kesan klop, serasi, pas, tepat, baik dalam konotais negatif ataupun positif dapat di katakan sebagai tumbu yang nemu tutup.
Pepatah Tumbu nemu tutup dalam bahasa Jawa di ucapkan untuk mengambarkan sesuatu yang serasi, tepat, pas, klop, atau hal-hal lain yang serupa baik yang memiliki makna positif ataupun negatif. Misalnya begini, seorang suami yang pemalas, mendapatkan istri yang malas juga, itu di katakan sebagai tumbu nemu tutup. Atau seseorang yang mempunyai teman yang serasi, kompak, saling mengisi dan melengkapi, juga dapat di katakan sebagai tumbu nemu tutup. Pokoknya segala hal yang memberi kesan klop, serasi, pas, tepat, baik dalam konotais negatif ataupun positif dapat di katakan sebagai tumbu yang nemu tutup.