One day a man was going to market with his son and his ass. they met a couple on the way.
"Why walk when you have an ass to ride?" called out the husband, "seat the boy on the ass."
"I would like that," said the boy, "help me up father. And the father did that willingly.
Soon they met another couple. "How shameful of you!" cried the woman, "let your father ride, won't he be tired?"
So, the boy got down and the father rode the ass. Again they marched on."poor boy", said the next person they met, "why should the lazy father ride while his son is walking?
"So, the boy got onto the ass too. As they went on, they met some travelers
"How cruel of them!" They are up to kill the poor ass." cried one of the travellers.
Hearing this, the father and the son got down. Now they decided to carry the ass on their shoulders. As they did so, the travellers broke into laughter.
The laughter frightened the ass. It broke free and galloped away.
terjemahkan ke bahasa indonesia
shabiyawibawa Suatu hari, seorang laki-laki berjalan menuju pasar bersama anak laki-lakinya dan kudanya. mereka bertemu dengan sebuah pasangan di jalan. "kenapa kamu berjalan saat kamu memiliki kuda untuk ditunggangi?" kata si suami. "dudukanlah anakmu diatas kuda""aku juga ingin" kata anak laki-laki itu. "tolong naikkan aku ke atas, ayah!" dan ayahnya membantunya. tak lama, mereka bertemu pasangan lainnya. "seharusnya kamu malu!" kata sang istri sambil menangis. "kamu membiarkan ayahmu berjalan. dia akan kecapaian". jadi, anak laki-laki itu turun dan ayahnya menunggangi kudanya. kemudian, mereka bertemu dengan pasangan lainnya. "kasihan anak laki-laki itu", "kenapa ayah yang malas itu hanya duduk di atas kuda saat anaknya berjalan?" dan ayah serta anak laki-lakinya pun duduk bersama diatas kuda. saat mereka tengah berjalan, mereka bertemu sekelompok turis. "betapa kejamnya mereka! mereka dapat membunuh kuda itu!" salah satu dari turis itu menangis. mendengar hal itu, sang ayah dan anak laki-lakinya pun turun dan berjalan. sekarang, mereka memutuskan untuk menuntun kuda mereka. saat para turis melihat mereka menuntun kuda itu, para turis itu pun tertawa. tawaan para turis itu membuat takut sang kuda. dan akhirnya kuda itu lari dan kabur.
1 votes Thanks 1
Futaba21
Suatu hari, seorang pria sedang pergi ke pasar dengan anaknya dan seekor keledainya. mereka bertemu pasangan di jalan. "Kenapa berjalan padahal kamu memiliki keledai yang bisa ditunggangi?" teriak si suami, " berilah duduk anak itu di atas keledai." "saya mau," kata anak itu, "bantu aku ayah''. Dan sang ayah melakukan itu dengan sukarela. Tak lama kemudian mereka bertemu pasangan lain. "memalukan!" teriak wanita itu, "biarkan ayahmu naik, tidakkah ia lelah?" Maka, si anak itupun turun dan sang ayah menaiki si keledai. Sekali lagi mereka bergegas jalan. "Anak yang malang", kata orang berikutnya yang mereka temui, "mengapa harus si ayah pemalas ini yang menunggangi sementara anaknya berjalan?" Maka, si anak itupun naik ke atas keledai juga. Ketika mereka pergi, mereka bertemu dengan beberapa wisatawan"Betapa kejamnya mereka!" Mereka bisa saja membunuh si keledai yang malang itu. "Teriak salah satu wisatawan. Mendengar hal ini, sang ayah dan si anak pun turun. Sekarang mereka memutuskan untuk membawa keledai di pundak mereka. Ketika mereka melakukannya, para wisatawan tertawa terbahak-bahak. Gelak tawa yang memecah itu membuat si keledai ketakutan. Ia pun melepaskan diri dan berlari kencang menjauh.
Suatu hari, seorang laki-laki berjalan menuju pasar bersama anak laki-lakinya dan kudanya. mereka bertemu dengan sebuah pasangan di jalan. "kenapa kamu berjalan saat kamu memiliki kuda untuk ditunggangi?" kata si suami. "dudukanlah anakmu diatas kuda""aku juga ingin" kata anak laki-laki itu. "tolong naikkan aku ke atas, ayah!" dan ayahnya membantunya. tak lama, mereka bertemu pasangan lainnya. "seharusnya kamu malu!" kata sang istri sambil menangis. "kamu membiarkan ayahmu berjalan. dia akan kecapaian". jadi, anak laki-laki itu turun dan ayahnya menunggangi kudanya. kemudian, mereka bertemu dengan pasangan lainnya. "kasihan anak laki-laki itu", "kenapa ayah yang malas itu hanya duduk di atas kuda saat anaknya berjalan?" dan ayah serta anak laki-lakinya pun duduk bersama diatas kuda. saat mereka tengah berjalan, mereka bertemu sekelompok turis. "betapa kejamnya mereka! mereka dapat membunuh kuda itu!" salah satu dari turis itu menangis. mendengar hal itu, sang ayah dan anak laki-lakinya pun turun dan berjalan. sekarang, mereka memutuskan untuk menuntun kuda mereka. saat para turis melihat mereka menuntun kuda itu, para turis itu pun tertawa. tawaan para turis itu membuat takut sang kuda. dan akhirnya kuda itu lari dan kabur.
"Kenapa berjalan padahal kamu memiliki keledai yang bisa ditunggangi?" teriak si suami, " berilah duduk anak itu di atas keledai."
"saya mau," kata anak itu, "bantu aku ayah''. Dan sang ayah melakukan itu dengan sukarela.
Tak lama kemudian mereka bertemu pasangan lain. "memalukan!" teriak wanita itu, "biarkan ayahmu naik, tidakkah ia lelah?"
Maka, si anak itupun turun dan sang ayah menaiki si keledai. Sekali lagi mereka bergegas jalan. "Anak yang malang", kata orang berikutnya yang mereka temui, "mengapa harus si ayah pemalas ini yang menunggangi sementara anaknya berjalan?"
Maka, si anak itupun naik ke atas keledai juga. Ketika mereka pergi, mereka bertemu dengan beberapa wisatawan"Betapa kejamnya mereka!" Mereka bisa saja membunuh si keledai yang malang itu. "Teriak salah satu wisatawan.
Mendengar hal ini, sang ayah dan si anak pun turun. Sekarang mereka memutuskan untuk membawa keledai di pundak mereka. Ketika mereka melakukannya, para wisatawan tertawa terbahak-bahak.
Gelak tawa yang memecah itu membuat si keledai ketakutan. Ia pun melepaskan diri dan berlari kencang menjauh.