Novel ini mengambil sudut pandang dari Dilan. Penceritaannya juga menjawab dan mengklarifikasi pernyataan atau cerita dari Milea. Seperti penyebab Akew meninggal, lalu kenapa Dilan ada di kantor polisi. Dilan tidak ditahan karena kasus Akew meninggal. Termasuk latar belakang cerita Dilan yang meramal Milea saat pertama kali kenalan
Dilan itu teman yang baik. Dilan itu juga pacar yang baik. Dan sebenarnya, Dilan juga murid yang baik untuk guru-guru yang bisa mengerti dirinya.Mungkin, guru-guru bisa membaca novel ini agar tahu bagaimana bersikap pada anak-anak istimewa seperti Dilan dan kawan-kawannya. Mereka tidak perlu dihukum, tidak perlu diceramahi panjang lebar. Cukup dimengerti dan sedikit memberi mereka perhatian dengan cara yang lebih bersahabat. Kisah percintaan Dilan dan Milea, persahabatan, keluarga.
Kelebihan buku Milea; Suara dari Dilan:
– Cerita sangat ringan, dapat dibaca oleh semua kalangan umur
Kekurangan buku Milea; Suara dari Dilan:
– Ending di buku membosankan, karena ending kisah cinta Milea dan Dilan telah diungkap di novel buku sebelumnya.
seorang barista handal dalam meramu racikan kopi. Dengan Jody, Ben mendirikan sebuah kedai kopi bernama Filosofi Kopi. Ben memberikan deskripsi singkat dengan sebuah kartu kecil mengenai Filosofi Kopi dari setiap ramuan yang disajikan di kedainya tersebut.
Kedai yang didirikannya tersebut menjadi sangat ramai dan penuh pengunjung bukan hanya penggemar kopi saja, namun mereka yang tidak suka kopi sama sekalipun turut meramaikan kedai. Hingga suatu sore, seorang pria kaya raya mendatangi Ben dan menantangnya untuk membuat sebuah ramuan kopi, yang apabila diminum akan membuat kita menahan napas saking takjubnya. Ben merasa terpukul oleh perkataan dan tantangan yang diberikan.
Akhirnya Ben dan Jody segera menuju lokasi yang diberikan oleh pria itu dan menemukan secangkir kopi tiwus yang disajikan oleh sang pemilik warung. Tidak dapat berkata dengan kesempurnaan kopi tersebut Ben merasa telah gagal dan putus asa. Setelah kembalinya ke Jakarta, Jody menghidangkan kopi tiwus tersebut bersamaan dengan kartu kecil yang berisikan filosofi makna yang membuat Ben tersadar, bahwa jalan hidup yang ia jalani merupakan hal yang salah karna tidak ada kehiduan yang sempurna. Dengan demikian Ben melanjutkan perjuangan dan juga hobinya, menjadi barista di kedai Filosofi Kopi.
Kelebihan Buku :
– Membaca buku ini membuat siapa saja yang membacanya dibuat penasaran. Terbukti dengan beberapa kali cetakan buku ini.
– Di dalam buku ini ada pesan moral yaitu kita tidak boleh putus asa dalam menjalani kehidupan dan harus berusaha keras untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Kekurangan Buku :
– Buku ini berisi kata-kata yang untuk sebagian orang akan sulit dimengerti.
Penjelasan:
Judul Buku : Filosofi Kopi – Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
Pengarang : Dewi “Dee” Lestari
Penerbit : Truedee Books, Gagas Media & Penerbit Bentang
Milea; Suara dari Dilan
Novel ini mengambil sudut pandang dari Dilan. Penceritaannya juga menjawab dan mengklarifikasi pernyataan atau cerita dari Milea. Seperti penyebab Akew meninggal, lalu kenapa Dilan ada di kantor polisi. Dilan tidak ditahan karena kasus Akew meninggal. Termasuk latar belakang cerita Dilan yang meramal Milea saat pertama kali kenalan
Dilan itu teman yang baik. Dilan itu juga pacar yang baik. Dan sebenarnya, Dilan juga murid yang baik untuk guru-guru yang bisa mengerti dirinya.Mungkin, guru-guru bisa membaca novel ini agar tahu bagaimana bersikap pada anak-anak istimewa seperti Dilan dan kawan-kawannya. Mereka tidak perlu dihukum, tidak perlu diceramahi panjang lebar. Cukup dimengerti dan sedikit memberi mereka perhatian dengan cara yang lebih bersahabat. Kisah percintaan Dilan dan Milea, persahabatan, keluarga.
Kelebihan buku Milea; Suara dari Dilan:
– Cerita sangat ringan, dapat dibaca oleh semua kalangan umur
Kekurangan buku Milea; Suara dari Dilan:
– Ending di buku membosankan, karena ending kisah cinta Milea dan Dilan telah diungkap di novel buku sebelumnya.
Judul Buku : Milea; Suara dari Dilan
Pengarang : Pidi Baiq
Penerbit : Pastel Books
Tahun Terbit : Agustus – 2016?
Tebal Halaman : 360
semoga membantu
Jawaban:
seorang barista handal dalam meramu racikan kopi. Dengan Jody, Ben mendirikan sebuah kedai kopi bernama Filosofi Kopi. Ben memberikan deskripsi singkat dengan sebuah kartu kecil mengenai Filosofi Kopi dari setiap ramuan yang disajikan di kedainya tersebut.
Kedai yang didirikannya tersebut menjadi sangat ramai dan penuh pengunjung bukan hanya penggemar kopi saja, namun mereka yang tidak suka kopi sama sekalipun turut meramaikan kedai. Hingga suatu sore, seorang pria kaya raya mendatangi Ben dan menantangnya untuk membuat sebuah ramuan kopi, yang apabila diminum akan membuat kita menahan napas saking takjubnya. Ben merasa terpukul oleh perkataan dan tantangan yang diberikan.
Akhirnya Ben dan Jody segera menuju lokasi yang diberikan oleh pria itu dan menemukan secangkir kopi tiwus yang disajikan oleh sang pemilik warung. Tidak dapat berkata dengan kesempurnaan kopi tersebut Ben merasa telah gagal dan putus asa. Setelah kembalinya ke Jakarta, Jody menghidangkan kopi tiwus tersebut bersamaan dengan kartu kecil yang berisikan filosofi makna yang membuat Ben tersadar, bahwa jalan hidup yang ia jalani merupakan hal yang salah karna tidak ada kehiduan yang sempurna. Dengan demikian Ben melanjutkan perjuangan dan juga hobinya, menjadi barista di kedai Filosofi Kopi.
Kelebihan Buku :
– Membaca buku ini membuat siapa saja yang membacanya dibuat penasaran. Terbukti dengan beberapa kali cetakan buku ini.
– Di dalam buku ini ada pesan moral yaitu kita tidak boleh putus asa dalam menjalani kehidupan dan harus berusaha keras untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Kekurangan Buku :
– Buku ini berisi kata-kata yang untuk sebagian orang akan sulit dimengerti.
Penjelasan:
Judul Buku : Filosofi Kopi – Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
Pengarang : Dewi “Dee” Lestari
Penerbit : Truedee Books, Gagas Media & Penerbit Bentang
Tahun Terbit : 2006 (kalo gak salah y)
Jumlah Halaman : XIV + 142