ferakw1011Stomata membuka dan menutup diakibatkan oleh banyak hal, yaitu penyinaran matahari, kelembaban udara, serta temperatur. Semuanya terkait, namun satu mekanisme yang melakukannya adalah pengaturan tekanan osmotik karena pertukaran ion di sekitar sel penutup stomata.
Ketika kondisi lingkungan cukup konduktif (memungkinkan terjadinya pertukaran ion, misalnya adanya penyinaran matahari, kelembaban tinggi, dsb) maka pompa proton akan memompa ion H+ dari sel pelindung stomata. Hal ini menjadikan sel pelindung stomata bersifat elektronegatif dan menarik ion K+ dari sel sekitarnya. Keberadaan ion ini menyebabkan terjadinya tekanan osmotik, yaitu terpompanya air menuju ke sel pelindung. Akibatnya sel pelindung mengalami deformasi (mengembang ke arah tertentu) sehingga stomata terbuka. Pada keadaan stomata tertutup, yang terjadi sebaliknya.
Transpirasi adalah proses penguapan air yang dilakukan oleh tumbuhan. Air yang diuapkan adalah air yang diserap oleh akar. Proses ini melibatkan daun sebagai media penerimaan cahaya matahari. Hingga saat ini ada banyak anggapan mengapa tanaman melakukan transpirasi.
Anggapan pertama, transpirasi dilakukan untuk mendinginkan sel-sel daun. Dengan menguapkan air melalui daun, uap air menyerap panas sehingga daun tidak menjadi kering. Anggapan ini bisa dipatahkan karena transpirasi ternyata juga terjadi ketika temperatur cuaca dingin walau jumlah air yang teruapkan lebih sedikit.
Anggapan kedua, transpirasi dilakukan dalam rangka penyerapan nutrisi oleh akar, karena pada umumnya mineral tanah terlarut oleh air sehingga untuk mengambilnya tanaman harus menyerap air juga. Karena itu, tanaman melakukan transpirasi.
Gutasi adalah proses transpirasi ketika lingkungan memiliki kelembaban yang rendah dan temperatur udara yang dingin. Kelembaban udara dianggap "bertanggung jawab" dalam menarik molekul-molekul air dari permukaan tanah melalui daun untuk meningkatkan kelembaban udara. Molekul-molekul air yang "terlanjur" sampai di ujung stomata, tidak teruapkan karena temperatur rendah sehingga yang terbentuk adalah tetesan air di permukaan daun.
Ketika kondisi lingkungan cukup konduktif (memungkinkan terjadinya pertukaran ion, misalnya adanya penyinaran matahari, kelembaban tinggi, dsb) maka pompa proton akan memompa ion H+ dari sel pelindung stomata. Hal ini menjadikan sel pelindung stomata bersifat elektronegatif dan menarik ion K+ dari sel sekitarnya. Keberadaan ion ini menyebabkan terjadinya tekanan osmotik, yaitu terpompanya air menuju ke sel pelindung. Akibatnya sel pelindung mengalami deformasi (mengembang ke arah tertentu) sehingga stomata terbuka. Pada keadaan stomata tertutup, yang terjadi sebaliknya.
Transpirasi adalah proses penguapan air yang dilakukan oleh tumbuhan. Air yang diuapkan adalah air yang diserap oleh akar. Proses ini melibatkan daun sebagai media penerimaan cahaya matahari. Hingga saat ini ada banyak anggapan mengapa tanaman melakukan transpirasi.
Anggapan pertama, transpirasi dilakukan untuk mendinginkan sel-sel daun. Dengan menguapkan air melalui daun, uap air menyerap panas sehingga daun tidak menjadi kering. Anggapan ini bisa dipatahkan karena transpirasi ternyata juga terjadi ketika temperatur cuaca dingin walau jumlah air yang teruapkan lebih sedikit.
Anggapan kedua, transpirasi dilakukan dalam rangka penyerapan nutrisi oleh akar, karena pada umumnya mineral tanah terlarut oleh air sehingga untuk mengambilnya tanaman harus menyerap air juga. Karena itu, tanaman melakukan transpirasi.
Gutasi adalah proses transpirasi ketika lingkungan memiliki kelembaban yang rendah dan temperatur udara yang dingin. Kelembaban udara dianggap "bertanggung jawab" dalam menarik molekul-molekul air dari permukaan tanah melalui daun untuk meningkatkan kelembaban udara. Molekul-molekul air yang "terlanjur" sampai di ujung stomata, tidak teruapkan karena temperatur rendah sehingga yang terbentuk adalah tetesan air di permukaan daun.