syifaalzenajoyo
Sumber daya alam Jawa Barat cukup melimpah. Provinsi ini pada tahun 2006 memiliki lahan sawah ber-irigasi teknis seluas 380.996 ha, sementara sawah ber irigasi setengah teknis 116,443 ha, dan sawah ber irigasi non teknis seluas 428.461 ha. Total saluran irigasi di Jawa Barat sepanjang 9.488.623 km, Sawah-sawah inilah yang pada 2006 menghasilkan 9.418.882 ton padi, terdiri atas 9,103.800 ton padi sawah clan 315.082 ton padi ladang.
Di antara tanaman palawija, pada 2006 ketela pohon menempati urutan pertama. produksi palawija, mencapai 2.044.674 ton dengan produktivitas 179,28 kuintal per ha, Kendati demikian, luas tanam terluas adalah untuk komoditas jagung yang mencapai 148.505 ha, Jawa Barat juga menghasilkan hortikultura terdiri dari 2.938.624 ton sayur mayur, 3.193.744 ton buah buahan, dan 159.871 ton tanaman obat/biofarmaka.
Hutan di Jawa Barat juga luas, mencapai 764.387,59 ha atau 20,62% dari total luas provinsi, terdiri dari hutan produksi seluas 362.980.40 ha (9,79%), hutan lindung seluas 228.727,11 ha (6,17%), dan hutan konservasi seluas 172.680 ha (4,63%). Pemerintah juga menaruh perhatian serius pada hutan mangrove yang mencapai 40.129,89 ha, tersebar di 10 kabupaten yang mempunyai pantai. Selain itu semua, ada lagi satu hutan lindung seluas 32.313,59 ha yang dikelola oleh Perum Perhutani Unit III jawa Barat dan Banten.
Dari hutan produksi yang dimilikinya, pada 2006 Jawa Barat memetik hasil 200.675 m³ kayu, meskipun kebutuhan kayu di provinsi ini setiap tahun sekitar 4 juta m³. Sampai 2006, luas hutan rakyat 214.892 ha dengan produksi kayu sekitar 893.851,75 m³. Jawa Barat juga menghasilkan hasil hutan non kayu cukup potensial dikembangkan sebagai aneka usaha kehutanan, antara lain sutera alat jamur, pinus, gerah damar, kayu putih, rotan, bambu, dan sarang burung walet.
Di sektor perikanan, komoditas unggulan adalah ikan mas, nila, bandeng, lele, udang windu, kerang hijau, gurame, patin, rumput laut dan udang vaname. Di tahun 2006, provinsi ini memanen 560,000 ton ikan hasil budidaya perikanan dan payau, atau 63,63% dari total produksi perikanan Jawa Barat.
Di antara tanaman palawija, pada 2006 ketela pohon menempati urutan pertama. produksi palawija, mencapai 2.044.674 ton dengan produktivitas 179,28 kuintal per ha, Kendati demikian, luas tanam terluas adalah untuk komoditas jagung yang mencapai 148.505 ha, Jawa Barat juga menghasilkan hortikultura terdiri dari 2.938.624 ton sayur mayur, 3.193.744 ton buah buahan, dan 159.871 ton tanaman obat/biofarmaka.
Hutan di Jawa Barat juga luas, mencapai 764.387,59 ha atau 20,62% dari total luas provinsi, terdiri dari hutan produksi seluas 362.980.40 ha (9,79%), hutan lindung seluas 228.727,11 ha (6,17%), dan hutan konservasi seluas 172.680 ha (4,63%). Pemerintah juga menaruh perhatian serius pada hutan mangrove yang mencapai 40.129,89 ha, tersebar di 10 kabupaten yang mempunyai pantai. Selain itu semua, ada lagi satu hutan lindung seluas 32.313,59 ha yang dikelola oleh Perum Perhutani Unit III jawa Barat dan Banten.
Dari hutan produksi yang dimilikinya, pada 2006 Jawa Barat memetik hasil 200.675 m³ kayu, meskipun kebutuhan kayu di provinsi ini setiap tahun sekitar 4 juta m³. Sampai 2006, luas hutan rakyat 214.892 ha dengan produksi kayu sekitar 893.851,75 m³. Jawa Barat juga menghasilkan hasil hutan non kayu cukup potensial dikembangkan sebagai aneka usaha kehutanan, antara lain sutera alat jamur, pinus, gerah damar, kayu putih, rotan, bambu, dan sarang burung walet.
Di sektor perikanan, komoditas unggulan adalah ikan mas, nila, bandeng, lele, udang windu, kerang hijau, gurame, patin, rumput laut dan udang vaname. Di tahun 2006, provinsi ini memanen 560,000 ton ikan hasil budidaya perikanan dan payau, atau 63,63% dari total produksi perikanan Jawa Barat.