Asma adalah suatu penyakit saluran napas yang bisa menyerang siapapun, termasuk anak-anak. Kondisi ini ditandai oleh tiga hal, yaitu menciutnya saluran napas, pembengkakan selaput lendir saluran napas, dan pengeluaran lendir yang berlebihan.
Ketiga hal tersebut akan memicu terjadinya penyempitan saluran napas. Asma yang terjadi pada anak memiliki gejala yang berbeda dengan orang dewasa.
Gejala asma pada anak
Perbedaan asma yang dialami oleh anak-anak dan dewasa adalah dari konsistensi gejala yang dirasakannya. Biasanya, orang dewasa akan mengalami gejala asma lebih konsisten sehingga terkadang memerlukan pengobatan harian untuk meredakannya.
Sementara itu, gejala asma yang dialami oleh anak cenderung tidak teratur. Namun, baik pada orang dewasa maupun anak, asma dapat memicu sesak.
Selain sesak, ada sejumlah ciri-ciri asma pada anak lainnya yang harus diketahui oleh orang tua, antara lain:
Anak sering batuk terutama di malam hari atau pagi hari. Batuk juga muncul musiman, saat cuaca dingin, atau usai melakukan aktivitas fisik tertentu.
Ada suara mengi atau wheezing yang terjadi secara berulang saat anak mengeluarkan napas
Sesak napas berulang
Terbangun malam hari karena batuk atau sesak
Kelelahan, yang bisa disebabkan oleh karena si Kecil kurang tidur
Penyebab asma pada anak
Penyebab utama asma pada anak biasanya karena faktor genetik yang terjadi ketika dalam keluarga ada beberapa anggota keluarga yang menderita asma. Selain faktor genetik, ada hal-hal lain yang bisa menjadi pemicu asma pada anak, yaitu:
Faktor bawaan lahir
Infeksi saluran napas yang terjadi berulang dan parah, termasuk pilek, pneumonia, bronkitis, dan infeksi sinus.
Anak terkena pemicu alergi tertentu (alergen), seperti tungau, debu, bulu hewan peliharaan, dan serbuk sari.
Terkena paparan polusi udara, bahan kimia, udara dingin, bau, atau asap dapat mengganggu saluran udara anak.
Olahraga atau aktivitas fisik yang dijalani anak yang berat.
Asma adalah suatu penyakit saluran napas yang bisa menyerang siapapun, termasuk anak-anak. Kondisi ini ditandai oleh tiga hal, yaitu menciutnya saluran napas, pembengkakan selaput lendir saluran napas, dan pengeluaran lendir yang berlebihan.
Ketiga hal tersebut akan memicu terjadinya penyempitan saluran napas. Asma yang terjadi pada anak memiliki gejala yang berbeda dengan orang dewasa.
Gejala asma pada anak
Perbedaan asma yang dialami oleh anak-anak dan dewasa adalah dari konsistensi gejala yang dirasakannya. Biasanya, orang dewasa akan mengalami gejala asma lebih konsisten sehingga terkadang memerlukan pengobatan harian untuk meredakannya.
Sementara itu, gejala asma yang dialami oleh anak cenderung tidak teratur. Namun, baik pada orang dewasa maupun anak, asma dapat memicu sesak.
Selain sesak, ada sejumlah ciri-ciri asma pada anak lainnya yang harus diketahui oleh orang tua, antara lain:
Anak sering batuk terutama di malam hari atau pagi hari. Batuk juga muncul musiman, saat cuaca dingin, atau usai melakukan aktivitas fisik tertentu.
Ada suara mengi atau wheezing yang terjadi secara berulang saat anak mengeluarkan napas
Sesak napas berulang
Terbangun malam hari karena batuk atau sesak
Kelelahan, yang bisa disebabkan oleh karena si Kecil kurang tidur
Penyebab asma pada anak
Penyebab utama asma pada anak biasanya karena faktor genetik yang terjadi ketika dalam keluarga ada beberapa anggota keluarga yang menderita asma. Selain faktor genetik, ada hal-hal lain yang bisa menjadi pemicu asma pada anak, yaitu:
Faktor bawaan lahir
Infeksi saluran napas yang terjadi berulang dan parah, termasuk pilek, pneumonia, bronkitis, dan infeksi sinus.
Anak terkena pemicu alergi tertentu (alergen), seperti tungau, debu, bulu hewan peliharaan, dan serbuk sari.
Terkena paparan polusi udara, bahan kimia, udara dingin, bau, atau asap dapat mengganggu saluran udara anak.
Olahraga atau aktivitas fisik yang dijalani anak yang berat.