Ketika kita menjalani hidup, tentu banyak sekali rintangan dan halangan. Sebagai orang yang memilki kesucian justru orang itu adalah orang yang hebat dan bukan sembarangan. Jikalau orang itu lebih memilih menyembunyikannya maka orang tersebut tergolong menjadi orang yang sangat mulia.
Pembahasan:
Manusia memiliki nilai-nilai sakral sejak lahir.Tidak seperti makhluk lain, manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk yang secara inheren suci. Oleh karena itu, Allah memberikan akal kepada manusia agar dapat hidup sesuai dengan fungsinya yang sebenarnya sebagai khalifah.
Sebagai khalifah, rakyat memiliki misi khusus. Artinya, membangun peradaban di planet ini melalui reformasi planet (ishlâh al-ardh). Oleh karena itu, sudah menjadi kodrat penciptaan bahwa manusia cenderung ke arah kebaikan. Namun seiring berjalannya waktu, potensi spiritual ini seringkali dilupakan dan akhirnya digantikan oleh perilaku negatif bahkan destruktif yang merugikan kehidupan manusia itu sendiri. Keaslian manusia tidak datang dari dimensi fisik yang dimilikinya, melainkan dari dimensi spiritual yang telah dicurahkan Tuhan ke dalam dirinya sejak awal penciptaan (wa nafakhtu min rûhî).
Ketika kita menjalani hidup, tentu banyak sekali rintangan dan halangan. Sebagai orang yang memilki kesucian justru orang itu adalah orang yang hebat dan bukan sembarangan. Jikalau orang itu lebih memilih menyembunyikannya maka orang tersebut tergolong menjadi orang yang sangat mulia.
Pembahasan:
Manusia memiliki nilai-nilai sakral sejak lahir. Tidak seperti makhluk lain, manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk yang secara inheren suci. Oleh karena itu, Allah memberikan akal kepada manusia agar dapat hidup sesuai dengan fungsinya yang sebenarnya sebagai khalifah.
Sebagai khalifah, rakyat memiliki misi khusus. Artinya, membangun peradaban di planet ini melalui reformasi planet (ishlâh al-ardh). Oleh karena itu, sudah menjadi kodrat penciptaan bahwa manusia cenderung ke arah kebaikan. Namun seiring berjalannya waktu, potensi spiritual ini seringkali dilupakan dan akhirnya digantikan oleh perilaku negatif bahkan destruktif yang merugikan kehidupan manusia itu sendiri. Keaslian manusia tidak datang dari dimensi fisik yang dimilikinya, melainkan dari dimensi spiritual yang telah dicurahkan Tuhan ke dalam dirinya sejak awal penciptaan (wa nafakhtu min rûhî).
Pelajari lebih lanjut
Materi tentang struktur teks brainly.co.id/tugas/503953
#BelajarBersamaBrainly
#SPJ1