Motto Pegadaian mengatasi masalah tanpa masalah maksudnya adalah
MSyahdanIN
Seiring bergulirnya tahun pelajaran baru tahun 2011/2012 mulai kelihatan hiruk pikuknya masyarakat menyerbu berbagai lembaga pendidikan formal ,mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.Bagi orang tua yang berkantong tebal tidak perlu pusing memikirkannya,karena bagi mereka hanya tinggal menelpon kepala sekolah favoritnya yang langsung okey saja jawabannya.Soalnya berbagai lembaga pendidikan formal sekarang lebih cenderung berkompetisi dalam bidang finansial kewantitatif belaka ,daripada bersaing secara ketat dan fair play dalam bidang kwalitas pendidikan tersebut. Apalagi lembaga pendidikan formal setingkat SD saja ada yang biaya masuknya mencapai jutaan ,apalagi sekiranya sesuatu lembaga pendidikan yang sudah dianggapnya berstandar internasional meskipun hanya cuma pengantarnya saja bahasa inggris.Tetapi bukan persaingan dalam bidang kwalitas pendidikannya yang selalu di persoalkan,namun hanya berlomba dalam kwantitas finansialnya belaka yang bisa mencapai puluhan juta rupiah.Apalagi bila seseorang ingin melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi Negeri atau swasta,yang bisa diperkirakan perlu berkantong super tebal sebab biaya masuknya saja sudah berkisar antara puluhan jutaan dan ratusan juta yang mustahil terjangkau bagi mayoritas orang tua Indonesia Sementara bagi orang tua yang berkantong kempes ,maka bisa dipastikan sudah lama mereka mengurangi jatah tidurnya karena tersita oleh suatu pemikiran yang semakin berat seiring mendekatnya tahun pelajaran baru 2011/2012 .Bagi mereka sulit memilih lembaga pendidikan formal yang cocok dengan kemampuan kantong mereka,soalnya meskipun mereka berhasil mendapat kursi bagi putranya pada lembaga pendidikan formal yang ditalangi dana BOS atau program sekolah gratis lainnya,namun dengan berbagai alasan tertentu masih tetap di pungut bayaran dengan nama yang disamarkan supaya lebih agamis . Karena berbedanya status ekonominya menyebabkan berbeda pula lembaga pendidikan formal bagi putra-putrinya,meskipun seringkali berbanding terbalik ketika membicarakan soal kwalitas pendidikan dan kecerdasan produknya tersebut.Tetapi karena sudah demikian semaraknya KKN ,sehingga yang semestinya harus ada boleh jadi dirubah menjadi amat permisif menjadi asal -asal ada saja .Dalam konteks tersebut bisa jadi terjadi suatu konspirasi yang berjama'ah sehingga tidak tercium oleh nyamuk pers,dan apa yang terjadi terhadap Ibu Siami itu seolah -olah tidak ada. Meskipun indikasinya ada lho ! cuma sistemnya lebih rapi ,sehingga tidak diketahui atau pura-pura tidak diketahui oleh pihak-pihak yang berwenang. Bagi orang tua yang berkantong kempes alias tipis yang karena berbagai keperluannya saja sudah tidak terjangkau ,sehingga tidak ada alternatif lain kecuali menggadaikan berbagai barang berharganya ke pegadaian untuk menalangi biaya pendidikan putra-putrinya.Tetapi sebaliknya jika tidak ada barang-barang apapun yang bisa dititipkan sementara ke pegadaian ,maka mereka tidak bisa menyekolahkan anak-anaknya.Sehingga bagi mereka seperti ini semakin terjebak dalam suatu lingkaran setan dan cenderung kepusaran suatu kemiskinan struktural.Lalu yang kaya semakin kaya,sebagaimana lirik lagu H.Roma Irama tahun 1980-anpun semakin boming di Indonesia.Padahal wajib belajar 9 tahun sekarang di gembar gemborkan oleh pemerintah disatu pihak,tetapi biaya pendidikan semakin tinggi di pihak lain juga terus merangkak menjauhi jangkauan kantong mayoritas bangsa Indonesia.Pemerintah Indonesia sekarang mengatasi sesuatu masalah justeru memunculkan masalah-masalah yang baru yang lebih rumit,dan masalah-masalah kedepan kelihatannya semakin berat tidak satupun yang bisa diselesaikan secara tuntas. Kebijakan dalam bidang pendidikan seperti itu yang dijalankan pemerintah bisa dianggap bertentangan dengan undang-undang Sisdiknas atau aturan-aturan lainnya yang sudah diatur oleh Negara,seperti anggaran untuk pendidikan 20 persen yang belum sepenuhnya juga direalisasikan.Kemudian janji pemerintah kabinet indonesia bersatu jilid 1 -2 pimpinan SBY terhadap Guru honorer bahwa akan di PNS-kan juga isapan jempol belaka,dan hal ini juga bisa dianggap melakukan pembohongan publik ? dan banyak yang lainnya,yang juga masih terseok-seok sebelum akhirnya juga berhenti
Ini Mungkin Jawabannya ??