Motif rebung dari bahasa Minangkabau adalah pacuak rebung
penjelasan:
Motif ini serupa dengan motif tumpal yang dikenal umum di kepulauan Indonesia. Motif ini umumnya diterapkan pada jenis kain tradisional asli Indonesia terutama songket.
Makna:
Pucuk rebung dianggap mengambil bentuk pucuk tunas bambu atau rebung (rabuang). Rebung adalah fase awal kehidupan bambu. Rebung biasanya dijadikan bahan makanan oleh masyarakat Minangkabau. Bambu yang sudah besar (dewasa) dinamakan betung (batuang), memiliki sifat yang lentur sehingga dapat dijadikan kerajinan tangan. Bambu yang sudah tua dinamakan ruyung (ruyuang), banyak dipakai untuk sesuatu yang kuat atau penyangga seperti tiang, lantai, atau dinding rumah.[1] Fase-fase bambu tersebut dapat ditarik maknanya pada kehidupan manusia, yakni agar seseorang bisa berguna seumur hidupnya.
Jawaban:
Motif rebung dari bahasa Minangkabau adalah pacuak rebung
penjelasan:
Motif ini serupa dengan motif tumpal yang dikenal umum di kepulauan Indonesia. Motif ini umumnya diterapkan pada jenis kain tradisional asli Indonesia terutama songket.
Makna:
Pucuk rebung dianggap mengambil bentuk pucuk tunas bambu atau rebung (rabuang). Rebung adalah fase awal kehidupan bambu. Rebung biasanya dijadikan bahan makanan oleh masyarakat Minangkabau. Bambu yang sudah besar (dewasa) dinamakan betung (batuang), memiliki sifat yang lentur sehingga dapat dijadikan kerajinan tangan. Bambu yang sudah tua dinamakan ruyung (ruyuang), banyak dipakai untuk sesuatu yang kuat atau penyangga seperti tiang, lantai, atau dinding rumah.[1] Fase-fase bambu tersebut dapat ditarik maknanya pada kehidupan manusia, yakni agar seseorang bisa berguna seumur hidupnya.