Minta tolong dong, bingung ni di buku masih belum ketemu jawabannya
tazizah12
1.daerah perang berada di daerah pegunungan, berlangsung malam hari, tidak mengunakan alat-alat modern. 2.(kurang tau) 3.Perang Diponegoro berawal dari kekecewaan Pangeran Diponegoro atas campur tangan belanda terhadap istana dan tanah tumpah daranhnya, kekecewaan itu memuncak ketika patih danureja atas perintah Belanda memasang tonggak-tonggak untuk membuat rel kereta api melewati makam leluhurnya. 4.Maluku Angkat Senjata Portugis berhasil memasuki Kepulauan Maluku pada tahun 1521. Mereka memusatkan aktivitasnya di Ternate. Tidak lama berselang orang-orang Spanyol juga memasuki Kepulauan Maluku dengan memusatkan kedudukannya di Tidore. Terjadilah persaingan diantara kedua belah pihak. Pada tahun 1529 terjadi perang antara Tidore melawan Portugis. Penyebab perang ini karena kapal-kapal Portugis menembaki jung-jung dari Belanda yang akan membeli cengkih ke tidore. Untuk menyelesaikan persaiangan antara Portugis dan Spanyol dilaksanakan perjanjian damai, yakni Perjanjian Saragosa pada tahun 1534. Dengan adanya perjanjian Saragosa kedudukan Portugis di Maluku semakin kuat. Portugis semakin berkuasa untuk memaksakan kehendaknya melakukan Monopoli perdaganagan rempah-rempah di Maluku. Pada tahun 1565 muncul perlawanan rakyat ternate di bawah pimpinan Sultan Khaerun/Hairun. Portugis mulai kewalahan dan menawarkan perundingan kepada Sultan Khaerun. Dengan pertimbangan kemanusiaan, Sultan Khaerun menerima ajakan Portugis Perundingan dilaksanakan pada tahun 1570 bertempat di Benteng Sao Palo. (yg lainnya mah kurang tau)
2.(kurang tau)
3.Perang Diponegoro berawal dari kekecewaan Pangeran Diponegoro atas campur tangan belanda terhadap istana dan tanah tumpah daranhnya, kekecewaan itu memuncak ketika patih danureja atas perintah Belanda memasang tonggak-tonggak untuk membuat rel kereta api melewati makam leluhurnya.
4.Maluku Angkat Senjata
Portugis berhasil memasuki Kepulauan Maluku pada tahun 1521. Mereka memusatkan aktivitasnya di Ternate. Tidak lama berselang orang-orang Spanyol juga memasuki Kepulauan Maluku dengan memusatkan kedudukannya di Tidore. Terjadilah persaingan diantara kedua belah pihak. Pada tahun 1529 terjadi perang antara Tidore melawan Portugis. Penyebab perang ini karena kapal-kapal Portugis menembaki jung-jung dari Belanda yang akan membeli cengkih ke tidore. Untuk menyelesaikan persaiangan antara Portugis dan Spanyol dilaksanakan perjanjian damai, yakni Perjanjian Saragosa pada tahun 1534. Dengan adanya perjanjian Saragosa kedudukan Portugis di Maluku semakin kuat. Portugis semakin berkuasa untuk memaksakan kehendaknya melakukan Monopoli perdaganagan rempah-rempah di Maluku. Pada tahun 1565 muncul perlawanan rakyat ternate di bawah pimpinan Sultan Khaerun/Hairun. Portugis mulai kewalahan dan menawarkan perundingan kepada Sultan Khaerun. Dengan pertimbangan kemanusiaan, Sultan Khaerun menerima ajakan Portugis Perundingan dilaksanakan pada tahun 1570 bertempat di Benteng Sao Palo.
(yg lainnya mah kurang tau)
semoga bermanfaat..