Minta contoh tembang gambuh yang bertema pendidikan
mellanyangelica
Sekar gambuh ping caturkang cinatur polah kang kalanturtanpa tutur katula tula katalikadaluarsa katutuhkapatuh pan dadi awonwonten pocapanipunadiguna adigang adigungadigang kidang adigung pan hestiadiguna ula ikutelu pisan mati sampyuhDua pupuh tembang gambuh di atas menyiratkan pitutur yang sarat akan makna filosofis. Pupuh yang pertama berisi tentang keutamaan sikap, bahwa dalam kehidupan ini kita harus saling menasehati dan mengingatkan. Yaitu menasehati dalam hal kebaikan agar jika ada kesalahan kita bisa memperbaiki dan kembali kepada jalan yang benar. Konteks dari pitutur itu bisa diterapkan dalam kehidupan berskala sempit maupun luas. Dalam keluarga, ayah sebagai kepala keluarga senantiasa menerapkan fungsi kontrol terhadap anggota keluarganya, istri dan anak-anaknya. Namun sebagai kepala keluarga pun tidak menutup kemungkinan untuk berbuat salah, di sini peran anggota keluarganya adalah untuk mengingatkan. Jika fungsi kontrol itu dapat berjalan dengan baik tentu akan tercipta keselarasan dalam kehidupan rumah tangga. Demikian pula dalam kehidupan bermasyarakat, sangat diperlukan petuah dan nasehat, terutama yang dipandang sebagai tokoh masyarakat menasehati kaum muda agar tidak terseret dalam arus yang negatif. Mengingatkan anggota masyarakat yang mlenceng dari norma dan aturan agar tercipta kehidupan bermasyarakat yang sejahtera. Yang paling luas adalah terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Merupakan kewajiban kita warga negara memberikan kontribusi menjalankan fungsi kontrol terhadap para pemimpin negara agar keadaan negara yang sedang sakit ini tidak semakin terpuruk ke dalam kebobrokkan.Pupuh yang kedua merupakan pitutur yang menggunakan contoh hewan yaitu, rusa, gajah, dan ular. Ular terkenal dengan kecepatannya berlari, gajah bertubuh besar dan kuat bertenaga sedangkan ular mengandalkan bisanya yang ampuh mematikan. Dikisahkan dalam pupuh tembang itu akhirnya ketiga hewan yang saling beradu kekuatan tersebut “mati sampyuh” alias tewas secara bersama. Pitutur tersebut mengisyaratkan bahwa manusia apabila mengandalkan kekuatan di dunia fana ini adalah tindakan yang sangat merugi, karena Sang Maha Pencipta memberikan kekuatan terhadap ciptaannya bukan untuk saling mencederai tapi untuk saling melengkapi. Penerapannya makna filosofinya juga dapat berskala kecil maupun besar. Untuk skala kecil tentu dapat dimaknai dengan kearifan kita masing-masing. Dalam skala besarnya, silakan tebak sendiri, dengan mengikuti trending berita saat ini. Semoga dengan mengungkapkan sedikit tentang tembang gambuh yang sarat pitutur ini ada manfaat bagi kita semua. Salam
12 votes Thanks 22
lailajepara
Sekar gambuh ping catur kang cinatur polah kang kalantur tanpa tutur katula tula katali kadaluwarsa katutuh kapatuh pan dadi awon
kang cinatur polah kang kalantur
tanpa tutur katula tula katali
kadaluwarsa katutuh
kapatuh pan dadi awon