Minta cerpen yang hanya sekitar 1-2 lembar yang ada bnyk dialognya minta link.nya..
aswaja97Ketika lembaran soal ujian di bagikan lya tampak senang, karena lya yakin nilai nya akan bagus “uffff, untung soal nya mudah-mudah”, lya mengerjakan dengan cepat,“lya no 37 apa?”, salah satu temannya bertanya “mmm aku belum selesai”, lya berbohong kepada temannya, padahal lya sudah hampir selesai, ‘sorry ya bukannya aku gak mau ngasih tau, tapi nanti nilai kamu tinggi lagi’, ucap lya di dalam hati,‘waduh ada yang sulit lagi…!!!, duh gimana ya’, lya pun kebingungan, lya pun ingin bertanya kepada temannya, tapi lya gengsi, dan takut dituduh temannya nilai tinggi tapi bukan usaha sendiri, ‘duh, aku nengok buku aja ya, tapi kalau ketahuan gimana…’, lya bingung, dan akhirnya pun lya melihat, dan pas membuka buku pengawas pun tahu, “simpan buku mu lya”, lya pun terkejut dan ketakutan, padahal itu guru kesayangannya, “ibu gak nyangka kamu kayak gini lya “tapi buk, lya belum melihat satu pun kok” kumpulkan lembaran mu, dan nilai mu akan ibu kurangi, lya pun menangis dan lya sangat menyesali perbuatannya, yaa ALLAH, maaf kan lya, lya khilaf. ini semua di luar dugaan ku, kenapa harus terjadi…?, dan kini pun tak ada lagi orang yang mempercayai ku, apa yang harus ku lakukan…?, dan kenapa penyesalan itu datang di akhir, andaikan di awal, mungkin tak kan begini…, hmmm, mungkin tak ada lagi buat ku untuk menyesal, nasi telah menjadi bubur dan tak dapat di kembalikan lagi…, yang penting aku tak kan mengulagi lagi.Selesai…
“uffff, untung soal nya mudah-mudah”, lya mengerjakan dengan cepat,“lya no 37 apa?”, salah satu temannya bertanya
“mmm aku belum selesai”, lya berbohong kepada temannya, padahal lya sudah hampir selesai, ‘sorry ya bukannya aku gak mau ngasih tau, tapi nanti nilai kamu tinggi lagi’, ucap lya di dalam hati,‘waduh ada yang sulit lagi…!!!, duh gimana ya’, lya pun kebingungan, lya pun ingin bertanya kepada temannya, tapi lya gengsi, dan takut dituduh temannya nilai tinggi tapi bukan usaha sendiri,
‘duh, aku nengok buku aja ya, tapi kalau ketahuan gimana…’, lya bingung, dan akhirnya pun lya melihat, dan pas membuka buku pengawas pun tahu, “simpan buku mu lya”, lya pun terkejut dan ketakutan, padahal itu guru kesayangannya, “ibu gak nyangka kamu kayak gini lya
“tapi buk, lya belum melihat satu pun kok” kumpulkan lembaran mu, dan nilai mu akan ibu kurangi,
lya pun menangis dan lya sangat menyesali perbuatannya, yaa ALLAH, maaf kan lya, lya khilaf. ini semua di luar dugaan ku, kenapa harus terjadi…?, dan kini pun tak ada lagi orang yang mempercayai ku, apa yang harus ku lakukan…?, dan kenapa penyesalan itu datang di akhir, andaikan di awal, mungkin tak kan begini…, hmmm, mungkin tak ada lagi buat ku untuk menyesal, nasi telah menjadi bubur dan tak dapat di kembalikan lagi…, yang penting aku tak kan mengulagi lagi.Selesai…