mbagiadaa
1Kerajaan Mataram KunoKerajaan ini berdiri anatra abad ke-8 sampai 10 M dengan pusat kerajaan berada dipedalaman Jawa Tengah. Sumber-sumber yang mendukung keberadaan Kerajaan mataram Kuno adalah prasasti Canggal dan prasasti Balitung (Mantyasih).Prasasti canggal yang ditulis denngan huruf pallawa dan berbahasa Sanskerta berisi tentang pendirian sebuah lingga (lambng Syiwa) di daerah kunjajra kunja oleh raja Sanjaya. Mendirikan sebuah lingga secara khusus adalah lambangmendirikan suatu kerajaan . oleh karena itulah sanjaya kemudian dikenal sebagai Wamcakarta atau pendiri kerajaan Mataram. Hal tersebut juga menjukan bahwa agama yang di anut adalah aganma hindu Syiwa. Di Mataram Kuno terdapat dua dinas yang pernah berkuasa yaitu dinasti sanjaya dan dinasti sailendra. Mengenai raja-raja dinasti sanjaya, dapat kit abaca pada prasasti balitung (Mantyasih) yang dibuat oleh raja balitung. Pada akhir abad ke-8 M dinasti sanjaya terdesak oleh dinasti syailendra, namun demikian dinasti sanjaya masih mempunyai kekuasaan disebagian Jawa Tengah bagian seslatan. Hal tersebut dapt disimpullkan dari banyaknya candi Hindu di bagian utara dan candi Budha di Jawa Tengah bagian selatan.Pergerakan kekuasaan tersebut kemungkinan terjadi pada masa raja Panangkaran (pengganti sanjaya). Hal tersebut dapt disimpulkan dari isi prasasti kalasan yang berisi tentang pembangunan sebuah bangunan suci bagi dewi tara dan sebuah biara untuk para pendeta dalam keluarga Syailendra. Bangunan tersebut dikenal sebagai candi kalasan yang merupakan candi budha yang terdapat sebelah timur kota Yogyakarta.Dinasti syailendra mengalami puncak kejayaan pada masa raja indra ( tahun 782-812 M) yang berhasil mengembangkan mataram menjadi kerajaaan agraris maritim. Mataram bahakan dapat menyaingi Sriwijaya dan dapat menguasai perdagangan serta pelayaran di asia tenggara. Raja indra juga bergekar sangramadananjaya. Umtuk memperluas wilayahnya raja indra melakukan perkawinan politik antara putranya yaitu Samaratungga dengan putrid sriwijaya. Perkawinan tersebut melahirkan pramodhawardani dan balaputradewa samaratungga kemudian menggantikan indra sebagai raja.Pada masa pemerintahaanya, samaratungga memerintahkan untuk membangun candi Borobudur yang merupakan bangun suci agama budha. Namun demikian pada masa pemerintahan ini dinasti syailendra mlai mengalmi kemunduran, dan untuk menyelamatkan dinastinya, Samaratungga melakukan melakukan perkawinan politik antara putrinya yaitu pramudhawardani dengan pikatan yang berasal dari keluarga sanjaya.Pramordani kemudian menggantikan Samaratungga sebagai raja Mataram dan merupakan raja terakhir dari dinasti syilendra. Semenjak itu keberadaan dinasti sanjaya mulai tampil kembli melalui peran Pikatan. Hal tersebut menimbulkan kebencian pada diri Balaputradewa. Namun udaha untuk merebut kekuasaan selalu dapat dipatahkan oleh rakai Pikatan. Blaputradewa akhirnya melarikan diri ke Sriwijaya. Rakai pikatan berhasil membangun candi Hindu terbesar yang berada diantara candi-candi budha yaitu Candi Prambanan. Dinasti sanjaya mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Balitung (898-910 M). Dalam perkembangan selanjutnya pusat kerajaan dipindahkan dari Jawa tengah ke Jawa Timur. Perpindahan tersebut dilakukan oleh Sindok yang kemudian berhasil membentuk dinasti baru yaitu dinasti Ishana. Alasan perpindahan tersebut kemungkinan disebabkan karena: a.Alasan politik, yaitu untuk menjauhkan diri dari kemungkinan diserang Sriwijaya. b.Alasan ekonomi, yaitu mencari daerah yang dekat dengan jalur perdagangan.Raja-raja dari dinasti Ishana adalah: a.Sindok (929-948)Dikenal sebagai pendiri dinasti dan bergelar Sri Ishana Wiramadarmatnuggadewa.kryanya, kitab syang Hyang. b.Dharmawangsa (991-1016)Usaha yang dilakukan, yaitu menyerang Malaka dan Sriwijaya. Pemerintahan berakhir karena serbuan dari raja Wora-wiri. c.Airlangga (1019-1042)Usaha yang dilakukan antara lain, menjalin hubungan dengan sriwijayayaitu dengan menikahi putri sriwijaya yang bernama Sangramawijayatunggadewi, ia juga berusaha memakmurkan rakyatnya dengan memajukan pertanian dan perdagangan yang dilakukan dengan cara: 1.Membuat bendungan 2.Membuat Bandar perdagangan di Galuh dan Tuban. 3.Mengembangkan bidang budaya antara lain sastra dengan kitab arjunawiwaha karya Mpu Kanwa. 4.Membagi kerajaan menjadi dua yaitu: a.Jenggala (Singasari) beribukota di Kahuripan. b.Panjalu (Kediri) beribukota di Daha.Pembagian tersebut dibantu oleh seorang brahmana sakti yang bernama Mpu Bharada. Airlangga meninggal pada tahun 1049 dan dimakamkan di candi Belahan. Ia digambarkan sebagai Wisnu yang sedang naik garuda.
1 votes Thanks 2
mbagiadaa
Untuk lebih lengkapnya, silakan cari di internet linknya ini:
1.http://moehamadie.blogspot.com/2012/04/kerajaan-mataram-kuno-periode-jawa.html
2.http://rahmandiligent.blogspot.com/p/ringaksan-materi.html
3.http://artpelajar.blogspot.com/2012/12/kerajaan-mataram-kuno.html
5.http://www.oocities.org/tanahsuci/sejarah_agama_buddha_di_indonesi.htm
6.http://www.belajarpraktis.com/2013/04/14/kerajaan-mataram-kuno.html
a.Alasan politik, yaitu untuk menjauhkan diri dari kemungkinan diserang Sriwijaya.
b.Alasan ekonomi, yaitu mencari daerah yang dekat dengan jalur perdagangan.Raja-raja dari dinasti Ishana adalah:
a.Sindok (929-948)Dikenal sebagai pendiri dinasti dan bergelar Sri Ishana Wiramadarmatnuggadewa.kryanya, kitab syang Hyang.
b.Dharmawangsa (991-1016)Usaha yang dilakukan, yaitu menyerang Malaka dan Sriwijaya. Pemerintahan berakhir karena serbuan dari raja Wora-wiri.
c.Airlangga (1019-1042)Usaha yang dilakukan antara lain, menjalin hubungan dengan sriwijayayaitu dengan menikahi putri sriwijaya yang bernama Sangramawijayatunggadewi, ia juga berusaha memakmurkan rakyatnya dengan memajukan pertanian dan perdagangan yang dilakukan dengan cara:
1.Membuat bendungan
2.Membuat Bandar perdagangan di Galuh dan Tuban.
3.Mengembangkan bidang budaya antara lain sastra dengan kitab arjunawiwaha karya Mpu Kanwa.
4.Membagi kerajaan menjadi dua yaitu:
a.Jenggala (Singasari) beribukota di Kahuripan.
b.Panjalu (Kediri) beribukota di Daha.Pembagian tersebut dibantu oleh seorang brahmana sakti yang bernama Mpu Bharada. Airlangga meninggal pada tahun 1049 dan dimakamkan di candi Belahan. Ia digambarkan sebagai Wisnu yang sedang naik garuda.