Pengaruh dari interaksi sosial ini kemudian disebut sebagai tindakan sosial tadi. Maka saat ada tindakan sosial maka yang menjadi latar belakang munculnya tindakan ini adalah karena ada interaksi. Tanpa interaksi maka tindakan sosial tidak akan terjadi.
Secara sederhana, tindakan sosial bisa diartikan sebagai respon atau reaksi yang terlihat secara kasat mata setelah melakukan interaksi sosial. Bentuknya kemudian beragam sehingga jenis dari tindakan sosial juga sangat beragam yang nanti dijelaskan di bawah.
Contohnya adalah pada saat ada komunikasi antara dua orang, komunikasi ini terjadi sebagai upaya pertukaran informasi. Setelah informasi disampaikan salah satunya maka pendengar informasi akan bereaksi.
Entah itu bahagia, merasa heran, merasa takjub, merasa marah, dan lain sebagainya merupakan bentuk tindakan sosial secara emosional. Kemudian saat pendengar informasi ini memutuskan untuk menangis, melabrak, tertawa terbahak-bahak, juga termasuk tindakan sosial yang dilakukan secara fisik oleh pelakunya.
Dalam kehidupan bermasyarakat, tindakan sosial yang dilakukan kemudian perlu dipikirkan dengan matang dan bijak. Sebab tindakan ini akan memunculkan tindakan sosial lainnya yang kemudian bisa berujung baik atau malah berujung pada masalah baru.
Sebagai contoh adalah pada saat seseorang memarahi seseorang karena tindakan sosial dari orang tersebut. Jika orang yang dimarahi tidak terima maka akan melakukan tindakan sosial kembali marah ke pihak pertama tadi, menggunjing, menjelek-jelekan di belakang, dan lain-lain.
Jadi, pada dasarnya tindakan sosial berbentuk seperti siklus. Pada saat melakukan tindakan yang baik maka tindakan orang sekitar juga ikut baik. Begitu juga sebaliknya. Maka dalam ilmu sosiologi dibahas dengan mendalam mengenai bagaimana berinteraksi sosial dengan baik untuk meminimalkan tindakan sosial dengan efek negatif.
Penjelasan:
Pengaruh dari interaksi sosial ini kemudian disebut sebagai tindakan sosial tadi. Maka saat ada tindakan sosial maka yang menjadi latar belakang munculnya tindakan ini adalah karena ada interaksi. Tanpa interaksi maka tindakan sosial tidak akan terjadi.
Secara sederhana, tindakan sosial bisa diartikan sebagai respon atau reaksi yang terlihat secara kasat mata setelah melakukan interaksi sosial. Bentuknya kemudian beragam sehingga jenis dari tindakan sosial juga sangat beragam yang nanti dijelaskan di bawah.
Contohnya adalah pada saat ada komunikasi antara dua orang, komunikasi ini terjadi sebagai upaya pertukaran informasi. Setelah informasi disampaikan salah satunya maka pendengar informasi akan bereaksi.
Entah itu bahagia, merasa heran, merasa takjub, merasa marah, dan lain sebagainya merupakan bentuk tindakan sosial secara emosional. Kemudian saat pendengar informasi ini memutuskan untuk menangis, melabrak, tertawa terbahak-bahak, juga termasuk tindakan sosial yang dilakukan secara fisik oleh pelakunya.
Dalam kehidupan bermasyarakat, tindakan sosial yang dilakukan kemudian perlu dipikirkan dengan matang dan bijak. Sebab tindakan ini akan memunculkan tindakan sosial lainnya yang kemudian bisa berujung baik atau malah berujung pada masalah baru.
Sebagai contoh adalah pada saat seseorang memarahi seseorang karena tindakan sosial dari orang tersebut. Jika orang yang dimarahi tidak terima maka akan melakukan tindakan sosial kembali marah ke pihak pertama tadi, menggunjing, menjelek-jelekan di belakang, dan lain-lain.
Jadi, pada dasarnya tindakan sosial berbentuk seperti siklus. Pada saat melakukan tindakan yang baik maka tindakan orang sekitar juga ikut baik. Begitu juga sebaliknya. Maka dalam ilmu sosiologi dibahas dengan mendalam mengenai bagaimana berinteraksi sosial dengan baik untuk meminimalkan tindakan sosial dengan efek negatif.