Mengapa wilayah jawa barat miskin temuan arkeologis, meningat belum teridentifikasinya manusia purba yang berasal dari jawa barat?
abdu07
Pembabakan sejarah kebudayaan di Indonesia dalam kaitannya dengan ilmu purbakala (arkeologi) dikenal dengan masa prasejarah, klasik, dan Islam. Masa prasejarah dimaksudkan masa pada waktu itu kebudayaan masyarakat di Indonesia belum mengenal tulisan. Masa klasik untuk menunjuk suatu masa ketika masyarakat Indonesia mendapat pengaruh budaya Hindu-Buda. Sedangkan masa Islam menunjuk masa di mana secara dominan kebudayaan di Indonesia dipengaruhi Islam. Pembabakan seperti ini apabila dikaitkan dengan pengembangan arkeologi (sebagai ilmu) akan sangat menghambat karena sarat dengan keterbatasan (Magetsari, 1990: 4). Oleh karena keterbatasan pula, pembabakan arkeologi di Indonesia masih menerapkannya sebatas sebagai alat.
Masa klasik di Jawa Barat, berkaitan dengan kebudayaan masa pengaruh Hindu-Buda. Pusat-pusat peradaban berkembang pada komunitas-komunitas yang sudah mantap yang biasanya ditandai dengan adanya kekuatan politik. Di Jawa Barat kekuatan politik yang eksis pada masa klasik ditandai dengan adanya kerajaan Tárumanágara dan Sunda. Dua kerajaan ini meninggalkan beberapa prasasti yang dapat dijadikan data paling valid bagi arkeologi dan sejarah. Beberapa tinggalan lain baik bersifat monumental maupun benda bergerak dalam telaah arkeologi biasanya dikaitkan dengan keberadaan kerajaan.
Berdasarkan prasasti-prasasti yang berkaitan dengan kerajaan di Jawa Barat periode klasik Jawa Barat terbagi dua. Jaman Tárumanágara dan jaman Kerajaan Sunda. Secara sederhana periode yang sejaman dengan Tárumanágara disebut periode klasik tua Jawa Barat dan periode yang sejaman dengan Kerajaan Sunda disebut periode klasik muda Jawa Barat. Ada beberapa data arkeologi klasik yang pernah ditemukan tidak satu periode dengan kedua kerajaan itu. Meskipun secara pasti belum dapat ditentukan karena tidak memuat bukti tulisan, namun berdasarkan gayanya dapat diperkirakan. Penemuan candi di Kampung Bojongmenje pada tahun 2002 merupakan salah satu dari tinggalan yang sulit untuk dihubungkan dengan kedua kerajaan tersebut. Berdasarkan kasus penemuan inilah perlu dilakukan rekontemplasi terhadap arkeologi klasik di Jawa Barat.
Masa klasik di Jawa Barat, berkaitan dengan kebudayaan masa pengaruh Hindu-Buda. Pusat-pusat peradaban berkembang pada komunitas-komunitas yang sudah mantap yang biasanya ditandai dengan adanya kekuatan politik. Di Jawa Barat kekuatan politik yang eksis pada masa klasik ditandai dengan adanya kerajaan Tárumanágara dan Sunda. Dua kerajaan ini meninggalkan beberapa prasasti yang dapat dijadikan data paling valid bagi arkeologi dan sejarah. Beberapa tinggalan lain baik bersifat monumental maupun benda bergerak dalam telaah arkeologi biasanya dikaitkan dengan keberadaan kerajaan.
Berdasarkan prasasti-prasasti yang berkaitan dengan kerajaan di Jawa Barat periode klasik Jawa Barat terbagi dua. Jaman Tárumanágara dan jaman Kerajaan Sunda. Secara sederhana periode yang sejaman dengan Tárumanágara disebut periode klasik tua Jawa Barat dan periode yang sejaman dengan Kerajaan Sunda disebut periode klasik muda Jawa Barat. Ada beberapa data arkeologi klasik yang pernah ditemukan tidak satu periode dengan kedua kerajaan itu. Meskipun secara pasti belum dapat ditentukan karena tidak memuat bukti tulisan, namun berdasarkan gayanya dapat diperkirakan. Penemuan candi di Kampung Bojongmenje pada tahun 2002 merupakan salah satu dari tinggalan yang sulit untuk dihubungkan dengan kedua kerajaan tersebut. Berdasarkan kasus penemuan inilah perlu dilakukan rekontemplasi terhadap arkeologi klasik di Jawa Barat.