Mengapa pertemuan pertama Jakarta dan Hoge Veluwe tidak membuahkan hasil?
auliaayupermata´PROTOKOL HOGE VELUWEµ. Sebuah renunganPada tanggal 29 April 1946, 60 tahun yang lalu telah diterbitkan sebuah Protokol(semacam draft awal dari negosiasi diplomatic atau draft dokumen perjanjiansebenarnya) perundingan Indonesia-Belanda yang berlangsung di Hoge Veluwe.Sedikit mengenai Hoge Veluwe. Ini adalah sebuah daerah wisata hutan lindung yangindah, yang terletak ditengah negeri Belanda. Ditengah hutan yang dahulu adalahtempat berburu itu, terdapat sebuah Istana kecil yang pernah dimiliki keluargaKröller-Müller. Kini sebagai daerah wisata, tempat rekreasi alam ini dilengkapidengan danau yang indah, jalan untuk bersepeda dan sebuah museum yangmemamerkan banyak lukisan pelukis Belanda terkenal, termasuk dari Vincent vanGogh.Pada istana kecil perburuan (Hunting lodge) yang disebut diatas mulai tanggal 14April 1946 sampai dengan 24 April 1946 berlangsung perundingan yang sangat a lot,antara utusan Indonesia yaitu Mr Soewandi (menteri kehakiman), Dr Soedarsono(ayah Men.HanKam Juwono Soedarsono yang saat itu menjabat menteri dalamnegeri) dan Mr Abdul Karim Pringgodigdo. Dengan delegasi Pemerintah Belandayang dimpimpin langsung Perdana menteri Schermerhorn. Dalam delegasi initerdapat Dr Drees (menteri sosial), J.Logeman (menteri urusan seberang), J.H.vanRoijen (menteri luar negeri) dan Dr van Mook (selaku letnan Gubernur JenderalHindia Belanda).Sebenarnya ada sesuatu yang terjadi yang membuat pada awalnya perundingan initidak enak. Sebagaimana diketahui mengawali perundingan di Hoge Veluwe ini, diIndonesia telah terjadi pertemuan-pertemuan penting antara pejabat Hindia Belandadan Republik Indonesia. Namun perundingan yang masing-masing dipimpin olehvan Mook dan Sutan Sjahrir itu, amat diabaikan dengan Pemerintah Belanda di DenHaag. Jadi meskipun van Mook dan Sjahrir telah mendapat kata sepakat tentangdasar-dasar persetujuan perundingan Indonesia-Belanda. Bahkan perundingan inisudah ditengahi tokoh penengah Inggris, Archibald Clark Kerr (yang kemudianmenjadi Lord Inverchapel). Namun sekali lagi Den Haag tidak maumemperhatikannya sama sekali. Alasan pemerintah Belanda saat itu karena untuk dapat menerima hasil perundingan di Indonesia, Undang-undang Dasar Belandaharus berubah dahulu. Ini akan makan waktu lama. Padahal Belanda sedangmenghadapi pemilihan umum yang tidak beberapa lama lagi akan berlangsung.Adapun dasar perundingan yang sudah amat mendekati pemikiran antara delegasiIndonesia-Belanda untuk mencapai persetujuan dekolonisasi itu bernama ´BataviaConceptµ. Dokumen ini terdiri dari 7 pasal dan disepakati pada tanggal 30 Maret1946. Isinya secara garis besar adalah : Pengakuan defakto atas Republik Indonesiayang meliputi Jawa dan Sumatera. Menerima dan bersahabat pada pasukan sekututermasuk pasukan Belanda, sekali gus menghentikan permusuhan. Pembentukannegara Indonesia merdeka yang berazazkan federasi yang meliputi semua bagianHindia Belanda (belakangan istilah yang dipakai adalah Republik IndonesiaSerikat/RIS). RIS nantinya akan bersekutu dalam ketatanegaraan yang meliputiNederland, Suriname dan Curacao (nantinya bernama Uni). Juga dibicarakan soaltatangera RIS, hubungan luar negeri dan perwakilan dari negara bagian yangdisetujui RI lebih dahulu. Juga disepakati bahwa perundingan dapat dilakukan diYogyakarta, Jakarta atau Den Haag.