Mengapa pada saat udara dingin kita sering sekali buang air kecil ?
goldenbird1
Pengeluaran sisa metabolisme dari dalam tubuh dilakukan oleh alat ekskresi. Alat ekskresi utama pada manusia adalah ginjal dan kulit. Umumnya hasil ekskret ginjal dan kulit berupa air, garam mineral,urea, pigmen empedu, dan lain-lain. Keadaan cuaca lingkungan sangat menentukan alat ekskresi mana yang lebih aktif. Ketika cuaca dingin orang lebih sering ingin buang air kecil (urine). Ini fenomena biologis yang lumrah terjadi jika dikaitkan dengan sistem ekskresi pada metabolisme tubuh manusia. Sementara pada saat cuaca panas, orang lebih cenderung mengeluarkan banyak keringat. Bagian-bagian tubuh yang sering terlipat, seperti ketiak, akan banyak mengeluarkan air.
Saat cuaca dingin, alat eksresi ginjal lebih aktif mengeluarkan sisa metabolisme berupa air, garam mineral, dan urea sehingga membuat kantong kemih lebih cepat penuh. Kantong kemih yang sudah penuh akan mendesak katup uretra untuk mengeluarkan air seni. Saat proses pembelajaran berlangsung, kondisi cuaca seperti ini memungkinkan siswa untuk sering minta izin keluar kelas. Mereka banyak yang ingin buang air seni. Sebaiknya guru yang sedang mengajar di dalam kelas memperhatikan hal ini. Jika selalu melarang siswa minta izin akan bepengaruh buruk pada siswa. Siswa akan menahan buang air kecil sehingga akan menimbulkan penyakit bahkan gangguan pada ginjal. Tentu saja pernyataan ini tidak dimaknai bahwa saat cuaca dingin guru harus bersifat permisif. Membolehkan siswa keluar kelas secara beramai-ramai atau seenak hati siswa. Memang, proses pengeluaran sisa metabolisme tubuh dalam bentuk air lebih aktif pada saat cuaca dingin. Sebaliknya, pada cuaca panas alat ekskresi yang paling aktif mengeluarkan air dari dalam tubuh adalah kulit. Tubuh akan banyak mengeluarkan keringat. Namun disisi lain siswa akan sering merasa haus.
Keadaan cuaca lingkungan sangat menentukan alat ekskresi mana yang lebih aktif. Ketika cuaca dingin orang lebih sering ingin buang air kecil (urine). Ini fenomena biologis yang lumrah terjadi jika dikaitkan dengan sistem ekskresi pada metabolisme tubuh manusia. Sementara pada saat cuaca panas, orang lebih cenderung mengeluarkan banyak keringat. Bagian-bagian tubuh yang sering terlipat, seperti ketiak, akan banyak mengeluarkan air.
Saat cuaca dingin, alat eksresi ginjal lebih aktif mengeluarkan sisa metabolisme berupa air, garam mineral, dan urea sehingga membuat kantong kemih lebih cepat penuh. Kantong kemih yang sudah penuh akan mendesak katup uretra untuk mengeluarkan air seni.
Saat proses pembelajaran berlangsung, kondisi cuaca seperti ini memungkinkan siswa untuk sering minta izin keluar kelas. Mereka banyak yang ingin buang air seni. Sebaiknya guru yang sedang mengajar di dalam kelas memperhatikan hal ini.
Jika selalu melarang siswa minta izin akan bepengaruh buruk pada siswa. Siswa akan menahan buang air kecil sehingga akan menimbulkan penyakit bahkan gangguan pada ginjal. Tentu saja pernyataan ini tidak dimaknai bahwa saat cuaca dingin guru harus bersifat permisif. Membolehkan siswa keluar kelas secara beramai-ramai atau seenak hati siswa.
Memang, proses pengeluaran sisa metabolisme tubuh dalam bentuk air lebih aktif pada saat cuaca dingin. Sebaliknya, pada cuaca panas alat ekskresi yang paling aktif mengeluarkan air dari dalam tubuh adalah kulit. Tubuh akan banyak mengeluarkan keringat. Namun disisi lain siswa akan sering merasa haus.