mengapa masyarakat Mesopotamia menyembah dewa-dewi
#Jangan Ngasal
HimuroChan
Pada hakikatnya, Semua peradaban berkembang pada zaman dahulu lebih mengembangkan pikirannya untuk pendidikan dan ilmu-ilmu filosofis daripada masyarakat terbelakang yang kerjaannya hanya makan tidur dan berburu seperti generasi nolep jaman sekarang.Orang-orang dengan taraf hidup tinggi mulai menganggap pertanian dan peternakan hal yang sangat wajar, saking wajarnya mereka menganggap kedua hal tersebut tidak perlu dikembangkan lagi karena teknik mereka terutama masyarakat Mesopotamia sudah sangat maju sekali pada zamannya.Akhirnya mereka memusatkan hal-hal tersebut menelusuri ilmu pengetahuan dan hal-hal lain. Namun tetap, pada akhirnya ilmu pengetahuan mereka tidaklah secanggih sekarang. Dengan ilmu terbatas, mereka lebih menganggap hal-hal yang terjadi secara tidak masuk akal (penciptaan dunia, mengapa bisa muncul rasi bintang, bagaimana proses tumbuhan yang besar keluar dari satu padi yang kecil) sebagai hal-hal astral, dan perlahan-lahan mulai tercipta konsep kedewaan.Dewa/Dewi tercipta oleh keinginan manusia. Manusia yang ingin sesuatu yang mustahil baginya untuk diraih akan meminta pada dzat yang lebih tinggi darinya atau bahkan lebih tinggi daripada manusia lain, maka dari situ lahirlah dewa/dewi.Karena masyarakat mesopotamia bertaraf hidup tinggi, maka kebituhan mereka menjadi variatif. Otomatis dewa2 yang muncul dari keinginan mereka pula beragam.Karena cerita dewa2 dianggap sakral, maka mereka menganggap bahwa dewa2 ini harus terus ada. Mereka lalu membuat cerita agar dewa2 ini terkesan menarik dan orang2 pun akan gemar untuk tidak melupakannya.Contoh dari dewa2 yang terkenal di Mesopotamia adalah Dewi kehidupan Tiamat, Dewi pertanian dan cinta Ishtar, dan Dewi kematian Ereshkigal.Sekarang juga masih banyak masyarakat yang menyembah dewa-dewi. Tapi bukan berarti mereka bodoh, melainkan kepintaran mereka terarahkan ke arah filosofis kedewaan. Kebanyakan orang yang menganggap rendah kultur ini adalah orang yang kepintarannya terarahkan kepada pengembangan sains dan teknologi.
0 votes Thanks 1
HimuroChan
“Kemaren gua tolong si Hamiri (Nama orang mesopotamia), terus dia malah baikin gua juga”
HimuroChan
“Kemaren gua mukul Migerim, dia malah bales mukul”
HimuroChan
Berarti kalau kita baikin orang, ntar dia baikin kita. Trus kalo kita jahatin orang dia juga bakal jahat ke kita”
HimuroChan
“Dewa gitu juga ga ya? Keknya gitu juga sih....”
HimuroChan
“Yaudah gw nyembah dewa aja biar dibaikin, biar dikasih air terus, mwehehehehe”