Mengapa ketika jepang menyerah kepada sekutu,keadaan indonesia dikatakan vacuum of power?
memperbaiki123Saya akan menjawab dengan dua tipe jawaban: Jawaban pendek: Ketika Jepang menyerah kepada Sekutu, keadaan indonesia dikatakan vacuum of power karena tidak ada pihak yang berkuasa di wilayah Indonesia.
Jawaban panjang: Ketika Jepang menyerah kepada Sekutu di akhir Perang Dunia II pada 15 Agustus 1945, terjadi kekosongan kekuasaan karena tidak ada pihak yang berkuasa di Indonesia, baik Jepang, Sekutu maupun Belanda.Jepang sudah menyerah tanpa syarat kepada Sekutu dan kekuasaan Jepang di Indonesia tidak dianggap sah oleh Sekutu. Tentara Jepang di Indonesia sendiri tidak ada keinginan untuk terus mempertahankan kekuasaan Jepang di Indonesia, karena kebanyakan ingin segera pulang ke negerinya.Sebaliknya, Sekutu (Amerika Serikat, Inggris dan Australia) tidak menyerang atau mengusir Jepang dari Indonesia sebelum Jepang menyerah. Mereka menggunakan strategi lompat kodok (island hopping) dan hanya merebut pulau-pulau strategis sebagai basis perang untuk menyerang Jepang, seperti pulau Morotai. Akibatnya meski Jepang sudah menyerah, tidak ada tentara Sekutu untuk menggantikan Jepang sebagai penguasa di Indonesia.Belanda telah dihancurkan kekuasaanya di Indonesia ketika Jepang menyerang wilayah Hindia Belanda, dan menawan para pejabat Belanda di kamp konsentrasi. Belanda juga masih belum kembali untuk menguasai Indonesia karena negaranya sendiri masih dalam kondisi berantakan setelah dikuasai tentara Jerman.Karena itu benar-benar tidak ada pihak yang secara sah dan nyata berkuasa di Indonesia, dan inilah yang mendorong para pejuang untuk meminta Sukarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Jawaban pendek:
Ketika Jepang menyerah kepada Sekutu, keadaan indonesia dikatakan vacuum of power karena tidak ada pihak yang berkuasa di wilayah Indonesia.
Jawaban panjang:
Ketika Jepang menyerah kepada Sekutu di akhir Perang Dunia II pada 15 Agustus 1945, terjadi kekosongan kekuasaan karena tidak ada pihak yang berkuasa di Indonesia, baik Jepang, Sekutu maupun Belanda.Jepang sudah menyerah tanpa syarat kepada Sekutu dan kekuasaan Jepang di Indonesia tidak dianggap sah oleh Sekutu. Tentara Jepang di Indonesia sendiri tidak ada keinginan untuk terus mempertahankan kekuasaan Jepang di Indonesia, karena kebanyakan ingin segera pulang ke negerinya.Sebaliknya, Sekutu (Amerika Serikat, Inggris dan Australia) tidak menyerang atau mengusir Jepang dari Indonesia sebelum Jepang menyerah. Mereka menggunakan strategi lompat kodok (island hopping) dan hanya merebut pulau-pulau strategis sebagai basis perang untuk menyerang Jepang, seperti pulau Morotai. Akibatnya meski Jepang sudah menyerah, tidak ada tentara Sekutu untuk menggantikan Jepang sebagai penguasa di Indonesia.Belanda telah dihancurkan kekuasaanya di Indonesia ketika Jepang menyerang wilayah Hindia Belanda, dan menawan para pejabat Belanda di kamp konsentrasi. Belanda juga masih belum kembali untuk menguasai Indonesia karena negaranya sendiri masih dalam kondisi berantakan setelah dikuasai tentara Jerman.Karena itu benar-benar tidak ada pihak yang secara sah dan nyata berkuasa di Indonesia, dan inilah yang mendorong para pejuang untuk meminta Sukarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.