Mengapa kapal selam dapat terapung dan tenggelam dalam laut?
firhaicha08
Kapal selam memiliki ruangan yang disebut Ballast Tank (tangki pemberat) serta memiliki ruangan untuk memuat atau memampatkan udara (Compressed Tank). Kedua ruang tersebutlah yang menjadi alat pengontrol terapung dan tenggelamnya suatu kapal selam.
Saat kapal selam mengapung, tangki yang terdapat di dalamnya hanya berisi udara. Pada kondisi tersebut, massa jenis kapal selam lebih kecil dari massa jenis air laut.
Saat kapal selam tenggelam, air laut dibiarkan masuk ke dalam tangki pemberat dengan cara memompa udara masuk ke compreesed tank, sehingga air laut akan masuk ke melalui katup (valve) secara otomatis. Pada kondisi tersebut, massa jenis kapal selam lebih besar dari massa jenis air laut.
Sedangkan jika menginginkan kapal selam melayang di air (tidak mengapung dan tidak tenggelam), maka tangki pemberat harus diisi air laut dengan perimbangan tertentu sehingga massa jenis kapal selam sama dengan massa jenis air laut.
Tapi jika hanya tenggelam dan mengapung seperti itu, maka kecepatan atau sistem kemudi kapal selam kurang dinamis. Karena itu, dalam suatu desain kapal selam dibuat dua buah tangki pemberat, di depan dan di belakang. Sehingga kapal selam bisa dengan mudah dikemudikan dengan manuver menanjak dan menukik. Saat akan menanjak, maka massa jenis tangki pemberat di belakang dibuat lebih besar dibandingkan tangki pemberat yang berada di depan. Begitu pun sebaliknya untuk melakukan manuver menukik.
4 votes Thanks 7
abses
Gaya apung yang dialami oleh sebuah benda yang berada di dalam fluida, adalah sama dengan berat fluida yang dipindahkan. ”Diformulasikan sebagai: Fa = ρ . V . gYang mendasari prinsip kerja kapal selam ini adalah kaidah Archimedes tersebut.Pada pembuatan kapal selam, berat netto kapal dibuat dalam kondisi mengapung, seperti pada kapal-kapal yang lain. Bedanya pada kapal selam, dibuat konstruksi rongga di bagian kulitnya. Fungsinya untuk pengisian air sehingga menambah berat kapal, sesuai dg kaidah Archimedes.Di dalam kapal selam terdapat kompresor udara yang fungsinya dapat memampatkan udara. Ketika mengapung, sebagian besar badan kapal selam diisi udara sehingga secara keseluruhan ρ(massa jenis) kapal lebih kecil dari ρ(massa jenis) air laut dan meyebabkan ia bisa mengapung.Kemudian jika kapal selam ingin lebih tenggelam, udara tadi dikeluarkan dan air laut disekitarnya dimasukkan sehingga ρ (massa jenis) kapal secara keseluruhan lebih besar dari ρ (massa jenis) air laut. Dan jika kapal selam ingin mengapung lagi maka air laut tadi dikeluarkan dan digantikan dengan udara dari kompresor.
Saat kapal selam mengapung, tangki yang terdapat di dalamnya hanya berisi udara. Pada kondisi tersebut, massa jenis kapal selam lebih kecil dari massa jenis air laut.
Saat kapal selam tenggelam, air laut dibiarkan masuk ke dalam tangki pemberat dengan cara memompa udara masuk ke compreesed tank, sehingga air laut akan masuk ke melalui katup (valve) secara otomatis. Pada kondisi tersebut, massa jenis kapal selam lebih besar dari massa jenis air laut.
Sedangkan jika menginginkan kapal selam melayang di air (tidak mengapung dan tidak tenggelam), maka tangki pemberat harus diisi air laut dengan perimbangan tertentu sehingga massa jenis kapal selam sama dengan massa jenis air laut.
Tapi jika hanya tenggelam dan mengapung seperti itu, maka kecepatan atau sistem kemudi kapal selam kurang dinamis. Karena itu, dalam suatu desain kapal selam dibuat dua buah tangki pemberat, di depan dan di belakang. Sehingga kapal selam bisa dengan mudah dikemudikan dengan manuver menanjak dan menukik. Saat akan menanjak, maka massa jenis tangki pemberat di belakang dibuat lebih besar dibandingkan tangki pemberat yang berada di depan. Begitu pun sebaliknya untuk melakukan manuver menukik.