Pada saat Eropa pasca Perang Dunia ke-2 terbagi dalam dua blok, pimpinan Yugoslavia Josip Broz Tito mengambil pilihan lain. Ketika Tahun 1948 terjadi perpecahan antara Presiden Uni Sovyet Josef Stalin dengan Tito, yang kala itu masih menjabat Perdana Menteri Yugoslavia. Setelah terpilih sebagai Presiden Yugoslavia tahun 1953, Josip Broz Tito memunggungi blok Timur yang berhaluan komunis.Walaupun tidak memilih blok Timur, Yugoslavia tidak mungkin memasuki blok Barat. Selanjutnya Tito menjalin hubungan dengan pimpinan negara-negara lainnya, antara lain dengan Perdana Menteri India Nehru dan Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser, Presiden Ghana Nkrumah dan Presiden Indonesia Soekarno. Atas prakarsa Soekarno, tahun 1955 dilangsungkan KTT Asia Afrika di Bandung, yang menjadi batu fondasi terbentuknya Gerakan Non Blok, yang secara resmi dibentuk di ibukota Yugoslavia Beograd pada tahun 1961.
Bagi Yugoslavia, gerakan non blok adalah pilar penting negara federasi yang terdiri dari berbagai bangsa di Eropa Tenggara tersebut. Identitas berbagai etnik ini sirna, seiring runtuhnya komunisme di Eropa. Hal ini menguntungkan bibit-bibit nasionalisme dari berbagai kelompok etnik yang tergabung di dalam Yugoslavia.
Pada saat Eropa pasca Perang Dunia ke-2 terbagi dalam dua blok, pimpinan Yugoslavia Josip Broz Tito mengambil pilihan lain. Ketika Tahun 1948 terjadi perpecahan antara Presiden Uni Sovyet Josef Stalin dengan Tito, yang kala itu masih menjabat Perdana Menteri Yugoslavia. Setelah terpilih sebagai Presiden Yugoslavia tahun 1953, Josip Broz Tito memunggungi blok Timur yang berhaluan komunis.Walaupun tidak memilih blok Timur, Yugoslavia tidak mungkin memasuki blok Barat. Selanjutnya Tito menjalin hubungan dengan pimpinan negara-negara lainnya, antara lain dengan Perdana Menteri India Nehru dan Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser, Presiden Ghana Nkrumah dan Presiden Indonesia Soekarno. Atas prakarsa Soekarno, tahun 1955 dilangsungkan KTT Asia Afrika di Bandung, yang menjadi batu fondasi terbentuknya Gerakan Non Blok, yang secara resmi dibentuk di ibukota Yugoslavia Beograd pada tahun 1961.
Bagi Yugoslavia, gerakan non blok adalah pilar penting negara federasi yang terdiri dari berbagai bangsa di Eropa Tenggara tersebut. Identitas berbagai etnik ini sirna, seiring runtuhnya komunisme di Eropa. Hal ini menguntungkan bibit-bibit nasionalisme dari berbagai kelompok etnik yang tergabung di dalam Yugoslavia.