ari 3 kata diatas yang menjadikan sebuah judul tulisan ini tentunya bukan hal yang asing lagi buat kita yang pernah semasa sekolah dulu belajar sejarah kolonialisme dan imperialisme. Kolonialisme dan Imperialisme merupakan dua bentuk kalimat yang mempunyai penjelasan yang berbeda namun pada prinsipnya mempunyai maksud yang sama.
Imperialisme ialah sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang. Sebuah contoh imperialisme terjadi saat negara-negara itu menaklukkan atau menempati tanah-tanah itu.
Perkataan imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang artinya "memerintah". Hak untuk memerintah (imperare) disebut "imperium". Orang yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut "imperator". Yang lazimnya diberi imperium itu ialah raja, dan karena itu lambat-laun raja disebut imperator dan kerajaannya (ialah daerah dimana imperiumnya berlaku) disebut imperium. Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah dengan pengertian-pengertian lain hingga perkataan imperialisme mendapat arti-kata yang kita kenal sekarang ini.
Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan. Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri. Apakah beda antara imperialisme dan kolonialisme ? Imperialisme ialah politik yang dijalankan mengenai seluruh imperium. Kolonialisme ialah politik yang dijalankan mengenai suatu koloni, sesuatu bagian dari imperium jika imperium itu merupakan gabungan jajahan-jajahan. Gold ialah keinginan untuk memiliki kekayaan, glory keinginan mempunyai kejayaan, dan gospel ialah keinginan untuk menyebabrkan agama nasrani. Tiga hal diatas diyakini sebagai penyebab muncul dan berkembangnya kolonialisme dan imperialisme.
Kolonialisme mempunyai kata dasar koloni adalah usaha penguasaan suatu negara oleh negara lain, sedangkan Imperialisme dari kata dasar Imperialis dapat kita artikan sebagai sistempolitik yang ditujukan untuk menjajah bangsa lain untuk mendapat kekuasan dan keuntungan besar. Kolonialisme dan Imperialisme sama-sama merugikan bagi negara yang terkena karena tujuan dari negara pengkoloni atau pengomperialis ialah untuk mencari keuntungan. Tidak sedikit yang bertanya-tanya benarkah munculnya kolonialisme dan imperialismea hanya karena faktor 3 G saja? Ataukah ada faktor yang lain yang ikut mempengaruhinya? Menurut hemamt penulis munculnya 3G (Gold, Glory, dan Gospel) tidak lain karena fitrah manusia sebagai mahluk sosial (Homo Socius) dan manusia sebagai mahluk ekonomi (Homo Ekonomikus). Mausia selalu membutuhkan orang lain dan manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Jatuhnya Kota Konstantinopel memang membuat bangsa-bangsa Eropa kesulitan untuk mendapatkan rempah-rempah yang saat itu disuplai dadri Asia tenggara khususnya Indonesia. Dengan segala daya dan upaya mereka berusaha dengan keras untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka melakukan perjalanan ekspedisi penjelajahan samudra untuk mencari sumber rempah-rempah yang selama ini belum pernah mereka lakukan. Perjalanan ekspedisi mencari sumber rempah-rempah ini didukung dengan ke majuan dibidang teknologi dengan penemuan teknologi pembuatan kapal yang dapat mengarungi samudra luas, munculnya teori heliosentris, ditemukannya kompas, dan juga teknologi persenjataan.
Semboyan 3G yakni gold, glory, dan gospel terus menjadi pegangan. Kemenangan menguasai wilayah (the Glory), mengeruk kekayaan alam sebesar-besarnya (the Gold), dan penyebaran agama Kristen di seluruh tanah jajahan (the Gospel) merupakan prinsip yang tak pernah ditinggalkan. Semua itu bisa diraih Barat melalui penjajahan secara langsung (kekuatan militer) maupun tidak langsung. Pendudukan secara tidak langsung menggunakan tangan Multi National Corporation (MNC).Jadi kegiatan misionaris tidak lepas dari aktivitas imperialis negara-negara Barat yang rakus untuk menguasai dunia Islam, memecah belahnya, dan mencegah kebangkitan Islam secara politik.
10 votes Thanks 16
safitribella555
Karena Indonesia kaya akan rempah-rempah dan macam-macam budayanya. Bangsa eropa semangat untuk mencari daerah baru dengan didorong oleh politik 3G ( Gold, gospel, dan glory)
ari 3 kata diatas yang menjadikan sebuah judul tulisan ini tentunya bukan hal yang asing lagi buat kita yang pernah semasa sekolah dulu belajar sejarah kolonialisme dan imperialisme.
Kolonialisme dan Imperialisme merupakan dua bentuk kalimat yang mempunyai penjelasan yang berbeda namun pada prinsipnya mempunyai maksud yang sama.
Imperialisme ialah sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang. Sebuah contoh imperialisme terjadi saat negara-negara itu menaklukkan atau menempati tanah-tanah itu.
Perkataan imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang artinya "memerintah". Hak untuk memerintah (imperare) disebut "imperium". Orang yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut "imperator". Yang lazimnya diberi imperium itu ialah raja, dan karena itu lambat-laun raja disebut imperator dan kerajaannya (ialah daerah dimana imperiumnya berlaku) disebut imperium. Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah dengan pengertian-pengertian lain hingga perkataan imperialisme mendapat arti-kata yang kita kenal sekarang ini.
Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan. Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri. Apakah beda antara imperialisme dan kolonialisme ? Imperialisme ialah politik yang dijalankan mengenai seluruh imperium. Kolonialisme ialah politik yang dijalankan mengenai suatu koloni, sesuatu bagian dari imperium jika imperium itu merupakan gabungan jajahan-jajahan.
Gold ialah keinginan untuk memiliki kekayaan, glory keinginan mempunyai kejayaan, dan gospel ialah keinginan untuk menyebabrkan agama nasrani. Tiga hal diatas diyakini sebagai penyebab muncul dan berkembangnya kolonialisme dan imperialisme.
Kolonialisme mempunyai kata dasar koloni adalah usaha penguasaan suatu negara oleh negara lain, sedangkan Imperialisme dari kata dasar Imperialis dapat kita artikan sebagai sistempolitik yang ditujukan untuk menjajah bangsa lain untuk mendapat kekuasan dan keuntungan besar. Kolonialisme dan Imperialisme sama-sama merugikan bagi negara yang terkena karena tujuan dari negara pengkoloni atau pengomperialis ialah untuk mencari keuntungan.
Tidak sedikit yang bertanya-tanya benarkah munculnya kolonialisme dan imperialismea hanya karena faktor 3 G saja? Ataukah ada faktor yang lain yang ikut mempengaruhinya? Menurut hemamt penulis munculnya 3G (Gold, Glory, dan Gospel) tidak lain karena fitrah manusia sebagai mahluk sosial (Homo Socius) dan manusia sebagai mahluk ekonomi (Homo Ekonomikus). Mausia selalu membutuhkan orang lain dan manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Jatuhnya Kota Konstantinopel memang membuat bangsa-bangsa Eropa kesulitan untuk mendapatkan rempah-rempah yang saat itu disuplai dadri Asia tenggara khususnya Indonesia. Dengan segala daya dan upaya mereka berusaha dengan keras untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka melakukan perjalanan ekspedisi penjelajahan samudra untuk mencari sumber rempah-rempah yang selama ini belum pernah mereka lakukan. Perjalanan ekspedisi mencari sumber rempah-rempah ini didukung dengan ke majuan dibidang teknologi dengan penemuan teknologi pembuatan kapal yang dapat mengarungi samudra luas, munculnya teori heliosentris, ditemukannya kompas, dan juga teknologi persenjataan.
Semboyan 3G yakni gold, glory, dan gospel terus menjadi pegangan. Kemenangan menguasai wilayah (the Glory), mengeruk kekayaan alam sebesar-besarnya (the Gold), dan penyebaran agama Kristen di seluruh tanah jajahan (the Gospel) merupakan prinsip yang tak pernah ditinggalkan. Semua itu bisa diraih Barat melalui penjajahan secara langsung (kekuatan militer) maupun tidak langsung. Pendudukan secara tidak langsung menggunakan tangan Multi National Corporation (MNC).Jadi kegiatan misionaris tidak lepas dari aktivitas imperialis negara-negara Barat yang rakus untuk menguasai dunia Islam, memecah belahnya, dan mencegah kebangkitan Islam secara politik.
Bangsa eropa semangat untuk mencari daerah baru dengan didorong oleh politik 3G ( Gold, gospel, dan glory)