Faktor filosofis, psikologi, dan politik mempengaruhi pengembangan kurikulum karena ketiga faktor ini memiliki dampak yang signifikan terhadap tujuan, isi, dan metode pendidikan yang terdapat dalam kurikulum. Berikut adalah penjelasan mengenai pengaruh masing-masing faktor:
1. Faktor Filosofis:
Faktor filosofis mencakup keyakinan, nilai-nilai, dan pandangan dunia yang mendasari sistem pendidikan suatu negara atau institusi pendidikan. Filosofi pendidikan dapat membentuk tujuan dan orientasi kurikulum. Misalnya, dalam pendekatan pendidikan progresif, filosofi yang mendasarinya adalah konstruktivisme yang menekankan pada pembelajaran aktif, eksplorasi, dan pengembangan potensi individual. Sementara itu, pendekatan pendidikan tradisional mungkin memiliki filosofi yang lebih otoritatif dan mengedepankan pengajaran langsung. Filosofi pendidikan juga dapat mencerminkan nilai-nilai sosial, budaya, atau agama yang ingin dipertahankan atau dikembangkan melalui kurikulum.
2. Faktor Psikologi:
Faktor psikologi mempertimbangkan karakteristik perkembangan dan pembelajaran individu dalam pengembangan kurikulum. Psikologi kognitif, psikologi perkembangan, dan teori belajar mempengaruhi bagaimana kurikulum dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Misalnya, pemahaman tentang tahapan perkembangan kognitif anak akan mempengaruhi penyusunan kurikulum yang sesuai dengan kemampuan dan minat mereka. Pendekatan pengajaran yang berpusat pada siswa atau pendekatan berbasis masalah juga berasal dari pemahaman psikologis tentang bagaimana individu belajar secara efektif.
3. Faktor Politik:
Faktor politik mencakup kebijakan pemerintah, peraturan, dan tuntutan sosial yang mempengaruhi kurikulum. Keputusan politik dapat memengaruhi pemilihan materi pembelajaran, metode pengajaran, dan evaluasi dalam kurikulum. Misalnya, pemerintah dapat menentukan kurikulum nasional untuk mencerminkan tujuan dan kebijakan pendidikan nasional. Selain itu, isu-isu sosial dan politik seperti inklusi pendidikan, multikulturalisme, atau pembelajaran berkelanjutan juga dapat mempengaruhi pengembangan kurikulum. Faktor politik juga dapat mencerminkan kepentingan kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat, seperti industri atau kelompok kepentingan lainnya yang berusaha mempengaruhi kurikulum untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Secara keseluruhan, faktor-faktor filosofis, psikologis, dan politik saling berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam pengembangan kurikulum. Filosofi pendidikan yang mendasari kurikulum mencerminkan nilai-nilai, keyakinan, dan tujuan pendidikan, sementara faktor psikologis mempertimbangkan karakteristik individu dalam proses pemb
Jawaban:
Faktor filosofis, psikologi, dan politik mempengaruhi pengembangan kurikulum karena ketiga faktor ini memiliki dampak yang signifikan terhadap tujuan, isi, dan metode pendidikan yang terdapat dalam kurikulum. Berikut adalah penjelasan mengenai pengaruh masing-masing faktor:
1. Faktor Filosofis:
Faktor filosofis mencakup keyakinan, nilai-nilai, dan pandangan dunia yang mendasari sistem pendidikan suatu negara atau institusi pendidikan. Filosofi pendidikan dapat membentuk tujuan dan orientasi kurikulum. Misalnya, dalam pendekatan pendidikan progresif, filosofi yang mendasarinya adalah konstruktivisme yang menekankan pada pembelajaran aktif, eksplorasi, dan pengembangan potensi individual. Sementara itu, pendekatan pendidikan tradisional mungkin memiliki filosofi yang lebih otoritatif dan mengedepankan pengajaran langsung. Filosofi pendidikan juga dapat mencerminkan nilai-nilai sosial, budaya, atau agama yang ingin dipertahankan atau dikembangkan melalui kurikulum.
2. Faktor Psikologi:
Faktor psikologi mempertimbangkan karakteristik perkembangan dan pembelajaran individu dalam pengembangan kurikulum. Psikologi kognitif, psikologi perkembangan, dan teori belajar mempengaruhi bagaimana kurikulum dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Misalnya, pemahaman tentang tahapan perkembangan kognitif anak akan mempengaruhi penyusunan kurikulum yang sesuai dengan kemampuan dan minat mereka. Pendekatan pengajaran yang berpusat pada siswa atau pendekatan berbasis masalah juga berasal dari pemahaman psikologis tentang bagaimana individu belajar secara efektif.
3. Faktor Politik:
Faktor politik mencakup kebijakan pemerintah, peraturan, dan tuntutan sosial yang mempengaruhi kurikulum. Keputusan politik dapat memengaruhi pemilihan materi pembelajaran, metode pengajaran, dan evaluasi dalam kurikulum. Misalnya, pemerintah dapat menentukan kurikulum nasional untuk mencerminkan tujuan dan kebijakan pendidikan nasional. Selain itu, isu-isu sosial dan politik seperti inklusi pendidikan, multikulturalisme, atau pembelajaran berkelanjutan juga dapat mempengaruhi pengembangan kurikulum. Faktor politik juga dapat mencerminkan kepentingan kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat, seperti industri atau kelompok kepentingan lainnya yang berusaha mempengaruhi kurikulum untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Secara keseluruhan, faktor-faktor filosofis, psikologis, dan politik saling berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam pengembangan kurikulum. Filosofi pendidikan yang mendasari kurikulum mencerminkan nilai-nilai, keyakinan, dan tujuan pendidikan, sementara faktor psikologis mempertimbangkan karakteristik individu dalam proses pemb