thariqhawari
Karna Kalau jumlah penduduk absolut, jangan dibandingkan lah ya. Luas negara beda2, kalau negara kecil (Belanda) gak mungkin kan punya penduduk 200juta macam Indonesia. Jadi coba lihat kepadatan penduduknya. Tapi yang betulm biasanya angka fertilitas (berapa kali seorang perempuan melahirkan) di negara maju memang lebih rendah dari negara berkembang. Akibatnya, laju pertumbuhan penduduknya juga lebih lambat. Penyebabnya banyak sekali, kalau dijelaskan detail bisa jadi satu buku sendiri. Beberapa contoh aja: tingkat pendidikan, terutama perempuan lebih tinggi, perempuan yang 'suka sekolah' biasanya lebih pikir panjang untuk punya anak. Demikian juga perempuan yang bekerja. Faktor lain misalnya biaya punya anak. Kalau di negara maju orang mikir punya anak banyak artinya pengeluaran makin besar, di negara berkembang malah menganggap anak nanti akan jadi 'sumber penghasilan' (=banyak anak banyak rejeki?). Di banyak negara berkembang, angka kematian bayi juga masih tinggi, akibatnya kebanyakan orang memutuskan untuk punya anak banyak supaya kalau ada yang meninggal masih ada yang tersisa. Belum lagi akses dan tingkat penggunaan keluarga berencana. Dll, dll...
Penyebabnya banyak sekali, kalau dijelaskan detail bisa jadi satu buku sendiri. Beberapa contoh aja: tingkat pendidikan, terutama perempuan lebih tinggi, perempuan yang 'suka sekolah' biasanya lebih pikir panjang untuk punya anak. Demikian juga perempuan yang bekerja. Faktor lain misalnya biaya punya anak. Kalau di negara maju orang mikir punya anak banyak artinya pengeluaran makin besar, di negara berkembang malah menganggap anak nanti akan jadi 'sumber penghasilan' (=banyak anak banyak rejeki?). Di banyak negara berkembang, angka kematian bayi juga masih tinggi, akibatnya kebanyakan orang memutuskan untuk punya anak banyak supaya kalau ada yang meninggal masih ada yang tersisa. Belum lagi akses dan tingkat penggunaan keluarga berencana. Dll, dll...