Hugh Kennedy dalam When Baghdad Ruled the Muslim World: The Rise and Fall of Islam’s Greatest Dynasty (2005) menelatah bahwa pada awal 750 Masehi dalam Perang Zab di Mesopotamia tengah, kekuatan Abbasiyah berhasil memukul mundur penuh pasukan Umayyah. Perlawanan terorganisasi terhadap Abbasiyah secara efektif berakhir setelah perang itu, seiring runtuhnya kendali Umayyah di seluruh dunia Islam. Sejak saat itu, tidak ada lagi penghalang antara Abbasiyah dan ibu kota Umayyah, Damaskus.
Satu demi satu, kota-kota menyerah dan menerima kedaulatan Abbasiyah. Satu per satu anggota keluarga Umayyah diburu dan dihukum mati. Marwan sendiri tertangkap di Mesir, tempat dia gagal mengumpulkan pasukan yang akan memukul mundur Abbasiyah dan mengendalikan Umayyah kembali (hlm. 32-3).
Hanya satu anggota keluarga Umayyah yang berhasil lolos dari revolusi. Menurut W. Montgomery Watt dalam The Majesty that was Islam: The Islamic World, 661-1100 (1974), Abdul Rahman yang masih remaja, anggota keluarga Umayyah yang relatif tidak dikenal, mampu lolos dengan menyamar ke Afrika Utara. Dia dikejar-kejar pasukan Abbasiyah dari Palestina, ke Mesir, sampai Magribi, dan hanya dikawani oleh budak yang pernah bekerja untuk keluarganya. Perjalanan legendarisnya membawa dia sampai ke Andalusia. Di sana .
Hugh Kennedy dalam When Baghdad Ruled the Muslim World: The Rise and Fall of Islam’s Greatest Dynasty (2005) menelatah bahwa pada awal 750 Masehi dalam Perang Zab di Mesopotamia tengah, kekuatan Abbasiyah berhasil memukul mundur penuh pasukan Umayyah. Perlawanan terorganisasi terhadap Abbasiyah secara efektif berakhir setelah perang itu, seiring runtuhnya kendali Umayyah di seluruh dunia Islam. Sejak saat itu, tidak ada lagi penghalang antara Abbasiyah dan ibu kota Umayyah, Damaskus.
Satu demi satu, kota-kota menyerah dan menerima kedaulatan Abbasiyah. Satu per satu anggota keluarga Umayyah diburu dan dihukum mati. Marwan sendiri tertangkap di Mesir, tempat dia gagal mengumpulkan pasukan yang akan memukul mundur Abbasiyah dan mengendalikan Umayyah kembali (hlm. 32-3).
Hanya satu anggota keluarga Umayyah yang berhasil lolos dari revolusi. Menurut W. Montgomery Watt dalam The Majesty that was Islam: The Islamic World, 661-1100 (1974), Abdul Rahman yang masih remaja, anggota keluarga Umayyah yang relatif tidak dikenal, mampu lolos dengan menyamar ke Afrika Utara. Dia dikejar-kejar pasukan Abbasiyah dari Palestina, ke Mesir, sampai Magribi, dan hanya dikawani oleh budak yang pernah bekerja untuk keluarganya. Perjalanan legendarisnya membawa dia sampai ke Andalusia. Di sana .