mengapa akhirnya VOC berhasil menanamkan kekuasaannya di Indonesia ?
Livio
Pada tahun 1602 belanda mengumpulkan semua pedagang dan membentuk kamar dagang hindia-belanda (VOC) oleh cornelis de hautman. dan berikut tindakan-tindakan mengapa VOC berhasil menanamkan kekuasaan VOC : 1. memonopoli perdagangan 2. ekstirpasi : larangan penebangan pohon rempah" milik pribumi 3. laverence : pribumi wajib membayar pajak dengan hasil bumi (bukan milik VOC) 4. contingental : wajib membayar pajak dengan hasil bumi tetapi memiliki hubungan dengan VOC 5. pelayaran hongi : patroli di laut yang mengawasi nahkoda" yang membawa rempah", melarang supaya rempah" tersebut tidak dijual selain VOC. 6. priangan stelsel : yaitu suatu daerah yang diwajibkan untuk ditanam tanami kopi utamanya daerah priangan yang nanti hasilnya dijual ke VOC dengan harga yang telah ditentukan.
Untuk semakin memperbesar kekuasaanya di Indonesia, VOC melakukan cara-cara politik devide et impera atau politik adu domba, dan tipu muslihat. Misalnya kalau ada persengketaan antara kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain, mereka mencoba membantu salah satu pihak. Dari jasanya itu, mereka mendapatkan imbalan berupa daerah. Hal ini berlangsung setiap kali sehingga di Indonesia semakin banyak daerah yang berhasil dikuasai VOC.
dan berikut tindakan-tindakan mengapa VOC berhasil menanamkan kekuasaan VOC :
1. memonopoli perdagangan
2. ekstirpasi : larangan penebangan pohon rempah" milik pribumi
3. laverence : pribumi wajib membayar pajak dengan hasil bumi (bukan milik VOC)
4. contingental : wajib membayar pajak dengan hasil bumi tetapi memiliki hubungan dengan VOC
5. pelayaran hongi : patroli di laut yang mengawasi nahkoda" yang membawa rempah", melarang supaya rempah" tersebut tidak dijual selain VOC.
6. priangan stelsel : yaitu suatu daerah yang diwajibkan untuk ditanam tanami kopi utamanya daerah priangan yang nanti hasilnya dijual ke VOC dengan harga yang telah ditentukan.
Untuk semakin memperbesar kekuasaanya di Indonesia, VOC melakukan cara-cara politik devide et impera atau politik adu domba, dan tipu muslihat. Misalnya kalau ada persengketaan antara kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain, mereka mencoba membantu salah satu pihak. Dari jasanya itu, mereka mendapatkan imbalan berupa daerah. Hal ini berlangsung setiap kali sehingga di Indonesia semakin banyak daerah yang berhasil dikuasai VOC.