Mendesain proses produksi produk pembersih dari bahan nabati dan hewani
yayahkelinci
Mekanisme kerja Sabun Sebagai PembersihSabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali, contohnya natrium atau kalium hidroksida pada suhu 80-100 C melalui suatu proses yang disebut saponifikasi yang dimana lemak akan terhidrolisis oleh basa yang menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Sabun terdiri dari 2 jenis yaitu sabun padat dan sabun cair, untuk membuat sabun padat yaitu dengan menggunakan basa NaOH sedangkan untuk membuat sabun cair digunakan basa KOH.Mekanisme reaksi saponifikasi sabun : Cara kerja sabun adalah dengan cara mengikat minyak di dalam air, sehingga akhirnya minyak dan kotoran yang melekat karena minyak dapat dibilas dengan mudah. Molekul-molekul sabun berbentuk panjang dan tipis. Pada hampir seluruh panjangnya (atau "ekornya") strukturnya tepat sama dengan molekul-molekul minyak, karena itu memiliki afinitas atau keakraban dengan molekul-molekul minyak. Tapi, pada salah satu ujungnya yang lain (atau "kepalanya") ada sepasang atom yang muatan listriknya sedemikian hingga hanya senang bergabung dengan molekul-molekul air, dan kepala inilah yang membuat seluruh molekul sabun menyatu dengan air--membuatnya dapat larut. Sewaktu berenang di dalam air, apabila sekelompok molekul sabun bertemu dengan partikel kotoran berminyak pada pakaian, ekor mereka yang senang berteman dengan minyak akan mengikatkan diri dengan molekul-molekul minyak, sedangkan kepala-kepala membuat molekul-molekul sabun tetap menyatu erat dengan air. Alhasil minyak tertarik kedalam air, selanjutnya partikel kotoran yang semula disandera oleh minyak kini bebas untuk ikut mengalir dengan air.
2.8 Perbandingan sabun dan detergentPerbedaan detergen dengan sabun antara lain daya cuci detergen lebih kuat dibandingkan sabun dan detergen dapat bekerja pada air sadah. Akan tetapi sabun lebih mudah diurai oleh mikroorganisme. Nah, bagaimanakah pengaruh bahan kimia yang ada dalam produk pembersih sehingga bahan kimia tersebut dapat membersihkan kotoran? Molekul sabun terdiri atas dua bagian yaitu bagian yang bersifat hidrofilik dan yang bersifat hidrofobik. Bagian hidrofilik adalah bagian yang menyukai air atau bersifat polar. Adapun bagian hidrofobik adalah bagian yang tidak suka air atau bersifat nonpolar. Kotoran yang bersifat polar biasanya larut dalam air, sehingga kotoran jenis ini tidak perlu dibersihkan dengan menggunakan sabun. Kotoran yang bersifat nonpolar, seperti minyak atau lemak tidak akan hilang jika hanya dibersihkan menggunakan air. Oleh karena itu, diperlukan detergen sebagai pembersihnya. Ujung hidrofob detergen yang bersifat nonpolar mudah larut dalam minyak atau lemak dari bahan cucian. Ketika kamu menggosok atau memeras pakaian membuat minyak atau lemak menjadi butiranbutiran lepas yang dikelilingi oleh lapisan molekul detergen. Gugus polarnya berada di luar lapisan sehingga butiran itu larut di air.Kekurangan dari sabun adalah ujung hidrofilnya (bagian yang suka air) mudah bereaksi dengan garam-garam, misalnya kalsium karbonat (air sadah), membentuk zat yang tidak larut. Endapan yang terjadi membentuk lapisan kusam pada kain yang dicuci sehingga sabun kurang disukai. Air sadah merupakan air yang mengandung garam kalsium dan magnesium yang larut dari batuan yang dialiri air.Kesadahan dibedakan menjadi dua jenis yaitu kesadahan sementara dan kesadahan tetap. Kesadahan sementara disebabkan garam kalsium hidrogen karbonat (CaHCO3) yang larut dalam air. Kesadahan ini dapat dihilangkan dengan pendidihan dan menghasilkan zat padat putih tak larut yaitu kalsium karbonat (CaCO3) atau kerak air. Kesadahan tetap disebabkan garam kalsium dan magnesium yang larut dalam air. Kesadahan ini tidak dapat dihilangkan dengan pendidihan tetapi dengan distilasi. Nah, untuk menghindari hal tersebut, saat ini dipakai detergen sebagai pengganti sabun.Detergen mengandung zat aktif permukaan yang serupa dengan sabun, misalnya natrium benzensulfonat (Na-ABS). Garam kalsium atau magnesium yang larut dalam air sadah jika bereaksi dengan Na-ABS tetap larut dalam air dan tidak mengendap. Nah, selain sabun dan detergen, dapatkah kamu menyebutkan bahan pembersih lainnya yang sering digunakan dalam rumah tangga? Bahan pembersih lainnya yang juga sering digunakan dalam rumah tangga adalah pembersih lantai dan pasta gigi. Pada umumnya pembersih lantai menggunakan bahan baku karbol atau amoniak (NH3) dan zat tambahan tertentu untuk mengatasi bau. Kedua zat tersebut selain dapat membersihkan lantai, juga dapat mematikan bakteri dan mikroorganisme lainnya. Pasta gigi termasuk pembersih. Komponen utama pasta gigi adalah detergen dan abrasif (penggosok). Abrasif yang baik harus cukup keras untuk membersihkan gigi tetapi jangan sampai merusak email. Pasta gigi biasanya ditambahkan senyawa fluorin untuk menguatkan email gigi dan mencegah karies.
1 votes Thanks 11
novapratiwi19Bahan pangan nabati yang berasal dari jerami hasil panen padi, dapat dijadikan abu gosok yang dapat digunakan untuk pembersih lantai
Molekul-molekul sabun berbentuk panjang dan tipis. Pada hampir seluruh panjangnya (atau "ekornya") strukturnya tepat sama dengan molekul-molekul minyak, karena itu memiliki afinitas atau keakraban dengan molekul-molekul minyak. Tapi, pada salah satu ujungnya yang lain (atau "kepalanya") ada sepasang atom yang muatan listriknya sedemikian hingga hanya senang bergabung dengan molekul-molekul air, dan kepala inilah yang membuat seluruh molekul sabun menyatu dengan air--membuatnya dapat larut. Sewaktu berenang di dalam air, apabila sekelompok molekul sabun bertemu dengan partikel kotoran berminyak pada pakaian, ekor mereka yang senang berteman dengan minyak akan mengikatkan diri dengan molekul-molekul minyak, sedangkan kepala-kepala membuat molekul-molekul sabun tetap menyatu erat dengan air. Alhasil minyak tertarik kedalam air, selanjutnya partikel kotoran yang semula disandera oleh minyak kini bebas untuk ikut mengalir dengan air.
2.8 Perbandingan sabun dan detergentPerbedaan detergen dengan sabun antara lain daya cuci detergen lebih kuat dibandingkan sabun dan detergen dapat bekerja pada air sadah. Akan tetapi sabun lebih mudah diurai oleh mikroorganisme. Nah, bagaimanakah pengaruh bahan kimia yang ada dalam produk pembersih sehingga bahan kimia tersebut dapat membersihkan kotoran? Molekul sabun terdiri atas dua bagian yaitu bagian yang bersifat hidrofilik dan yang bersifat hidrofobik. Bagian hidrofilik adalah bagian yang menyukai air atau bersifat polar. Adapun bagian hidrofobik adalah bagian yang tidak suka air atau bersifat nonpolar. Kotoran yang bersifat polar biasanya larut dalam air, sehingga kotoran jenis ini tidak perlu dibersihkan dengan menggunakan sabun. Kotoran yang bersifat nonpolar, seperti minyak atau lemak tidak akan hilang jika hanya dibersihkan menggunakan air. Oleh karena itu, diperlukan detergen sebagai pembersihnya. Ujung hidrofob detergen yang bersifat nonpolar mudah larut dalam minyak atau lemak dari bahan cucian. Ketika kamu menggosok atau memeras pakaian membuat minyak atau lemak menjadi butiranbutiran lepas yang dikelilingi oleh lapisan molekul detergen. Gugus polarnya berada di luar lapisan sehingga butiran itu larut di air.Kekurangan dari sabun adalah ujung hidrofilnya (bagian yang suka air) mudah bereaksi dengan garam-garam, misalnya kalsium karbonat (air sadah), membentuk zat yang tidak larut. Endapan yang terjadi membentuk lapisan kusam pada kain yang dicuci sehingga sabun kurang disukai. Air sadah merupakan air yang mengandung garam kalsium dan magnesium yang larut dari batuan yang dialiri air.Kesadahan dibedakan menjadi dua jenis yaitu kesadahan sementara dan kesadahan tetap. Kesadahan sementara disebabkan garam kalsium hidrogen karbonat (CaHCO3) yang larut dalam air. Kesadahan ini dapat dihilangkan dengan pendidihan dan menghasilkan zat padat putih tak larut yaitu kalsium karbonat (CaCO3) atau kerak air. Kesadahan tetap disebabkan garam kalsium dan magnesium yang larut dalam air. Kesadahan ini tidak dapat dihilangkan dengan pendidihan tetapi dengan distilasi. Nah, untuk menghindari hal tersebut, saat ini dipakai detergen sebagai pengganti sabun.Detergen mengandung zat aktif permukaan yang serupa dengan sabun, misalnya natrium benzensulfonat (Na-ABS). Garam kalsium atau magnesium yang larut dalam air sadah jika bereaksi dengan Na-ABS tetap larut dalam air dan tidak mengendap. Nah, selain sabun dan detergen, dapatkah kamu menyebutkan bahan pembersih lainnya yang sering digunakan dalam rumah tangga? Bahan pembersih lainnya yang juga sering digunakan dalam rumah tangga adalah pembersih lantai dan pasta gigi. Pada umumnya pembersih lantai menggunakan bahan baku karbol atau amoniak (NH3) dan zat tambahan tertentu untuk mengatasi bau. Kedua zat tersebut selain dapat membersihkan lantai, juga dapat mematikan bakteri dan mikroorganisme lainnya. Pasta gigi termasuk pembersih. Komponen utama pasta gigi adalah detergen dan abrasif (penggosok). Abrasif yang baik harus cukup keras untuk membersihkan gigi tetapi jangan sampai merusak email. Pasta gigi biasanya ditambahkan senyawa fluorin untuk menguatkan email gigi dan mencegah karies.