Secara umum, uang adalah benda yang masyarakat umum sepakati sebagai alat tukar dalam aktivitas ekonomi. Kehadiran uang memudahkan transaksi jual beli barang dan jasa menjadi lebih efektif dan efisien. Nilai uang juga berkembang dari yang awalnya hanya sebagai alat tukar menjadi alat ukur pendorong transaksi.
Berdasarkan sejarah, keberadaan uang pertama kali dicetuskan oleh Bangsa Lydia yang hidup di wilayah Turki pada abad ke-6 SM. Uang tersebut terbuat dari campuran emas dan perak dan berbentuk seperti kacang polong. Perbandingan kandungan emas dan perak di dalam uang tersebut adalah 75:25 dan menjadi standar. Mereka menamai uang tersebut elektrum.
Uang logam kemudian pertama kali diciptakan pada tahun 560-546 SM oleh Croseus di Yunani. Dalam sejarah uang, bangsa Yunani dikenal sebagai penemu uang logam pertama. Bangsa Yunani mencetak berbagai jenis uang logam yang nilainya mereka tentukan berdasarkan bahan pembuatnya.
Namun, seiring berjalannya waktu akibat keterbatasan bahan baku uang logam (emas dan perak), tercetuslah ide untuk membuat uang kertas oleh orang Tiongkok pada abad 1M. Kalau merujuk sejarah, pembuatan uang kertas sebenarnya sudah mulai dilakukan sebelum masa Dinasti Tang, tetapi gagal karena sulit menemukan bahan kertas yang tahan lama. Barulah saat Dinasti Tang berkuasa, seseorang bernama Ts’ai Lun berhasil menciptakan kertas dari kulit kayu murbei.
5. Perkembangan Sejarah Uang Kertas di Dunia
Sejak kesuksesan penciptaan uang kertas pada masa Dinasti Tang, peradaban terus berkembang dan mulailah terbentuk negara-negara. Keberadaan negara menjadikan aktivitas ekonomi dalam suatu negara membutuhkan mata uang sebagai alat transaksi yang sah. Setelah suatu negara menetapkan mata uang yang sah, biasanya mereka akan mengumumkan kepada seluruh dunia.
6. Uang di Masa Kini: E-wallet hingga Koin Digital
Sejarah uang telah berkembang sangat pesat hingga saat ini. Setiap negara kini sudah memiliki mata uang yang sah. Pada tahun 1946, kartu kredit dan debit diperkenalkan sebagai alat transaksi nontunai yang masih kita gunakan sampai sekarang.
Suatu hal yang menjadi pembeda adalah keberadaan teknologi canggih di masa sekarang adalah kehadiran dompet digital (e-wallet) dan QRIS (kode QR Standar Indonesia) sebagai pilihan tambahan untuk transaksi nontunai. Keberadaan e-wallet dan QRIS bikin kamu nggak perlu bawa banyak uang tunai ketika mau bertransaksi secara langsung. Selain itu, transaksi belanja online jadi lebih mudah dengan adanya e-wallet.
Baca juga: Mudah dan Aman, 5 Keuntungan Aplikasi E-wallet atau Dompet Digital
Teknologi tidak pernah berhenti untuk berkembang, sejarah uang kembali diperpanjang dengan kehadiran Cryptocurrency atau mata uang digital. Kini, kamu bisa bertransaksi secara online dengan menggunakan mata uang digital seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Tezos (XTZ), dan masih banyak lagi.
Kesimpulan
Mempelajari sejarah uang dan melihat perkembangannya yang begitu pesat sampai detik ini jadi suatu hal menarik. Terlebih lagi, di masa depan akan lebih banyak inovasi yang akan hadir sebagai alat untuk bertransaksi. Dengan teknologi yang sudah berkembang pesat, rasanya memiliki uang dalam bentuk tunai ataupun menyimpannya dengan cara konvensional pada rekening bank dan membiarkan nilainya tergerus inflasi bukanlah keputusan bijak.
Sudah saatnya untuk kamu naik level mengikuti perkembangan zaman dengan menempatkan uangmu pada aset investasi. Yuk, naik level bareng tanamduit! Tersedia berbagai pilihan produk mulai dari reksa dana, SBN, emas, dan asuransi. Semua bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan keuanganmu di masa mendatang
Jawaban:
Sejarah Uang Logam dan Kertas Dimulai!
Secara umum, uang adalah benda yang masyarakat umum sepakati sebagai alat tukar dalam aktivitas ekonomi. Kehadiran uang memudahkan transaksi jual beli barang dan jasa menjadi lebih efektif dan efisien. Nilai uang juga berkembang dari yang awalnya hanya sebagai alat tukar menjadi alat ukur pendorong transaksi.
Berdasarkan sejarah, keberadaan uang pertama kali dicetuskan oleh Bangsa Lydia yang hidup di wilayah Turki pada abad ke-6 SM. Uang tersebut terbuat dari campuran emas dan perak dan berbentuk seperti kacang polong. Perbandingan kandungan emas dan perak di dalam uang tersebut adalah 75:25 dan menjadi standar. Mereka menamai uang tersebut elektrum.
Uang logam kemudian pertama kali diciptakan pada tahun 560-546 SM oleh Croseus di Yunani. Dalam sejarah uang, bangsa Yunani dikenal sebagai penemu uang logam pertama. Bangsa Yunani mencetak berbagai jenis uang logam yang nilainya mereka tentukan berdasarkan bahan pembuatnya.
Namun, seiring berjalannya waktu akibat keterbatasan bahan baku uang logam (emas dan perak), tercetuslah ide untuk membuat uang kertas oleh orang Tiongkok pada abad 1M. Kalau merujuk sejarah, pembuatan uang kertas sebenarnya sudah mulai dilakukan sebelum masa Dinasti Tang, tetapi gagal karena sulit menemukan bahan kertas yang tahan lama. Barulah saat Dinasti Tang berkuasa, seseorang bernama Ts’ai Lun berhasil menciptakan kertas dari kulit kayu murbei.
5. Perkembangan Sejarah Uang Kertas di Dunia
Sejak kesuksesan penciptaan uang kertas pada masa Dinasti Tang, peradaban terus berkembang dan mulailah terbentuk negara-negara. Keberadaan negara menjadikan aktivitas ekonomi dalam suatu negara membutuhkan mata uang sebagai alat transaksi yang sah. Setelah suatu negara menetapkan mata uang yang sah, biasanya mereka akan mengumumkan kepada seluruh dunia.
6. Uang di Masa Kini: E-wallet hingga Koin Digital
Sejarah uang telah berkembang sangat pesat hingga saat ini. Setiap negara kini sudah memiliki mata uang yang sah. Pada tahun 1946, kartu kredit dan debit diperkenalkan sebagai alat transaksi nontunai yang masih kita gunakan sampai sekarang.
Suatu hal yang menjadi pembeda adalah keberadaan teknologi canggih di masa sekarang adalah kehadiran dompet digital (e-wallet) dan QRIS (kode QR Standar Indonesia) sebagai pilihan tambahan untuk transaksi nontunai. Keberadaan e-wallet dan QRIS bikin kamu nggak perlu bawa banyak uang tunai ketika mau bertransaksi secara langsung. Selain itu, transaksi belanja online jadi lebih mudah dengan adanya e-wallet.
Baca juga: Mudah dan Aman, 5 Keuntungan Aplikasi E-wallet atau Dompet Digital
Teknologi tidak pernah berhenti untuk berkembang, sejarah uang kembali diperpanjang dengan kehadiran Cryptocurrency atau mata uang digital. Kini, kamu bisa bertransaksi secara online dengan menggunakan mata uang digital seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Tezos (XTZ), dan masih banyak lagi.
Kesimpulan
Mempelajari sejarah uang dan melihat perkembangannya yang begitu pesat sampai detik ini jadi suatu hal menarik. Terlebih lagi, di masa depan akan lebih banyak inovasi yang akan hadir sebagai alat untuk bertransaksi. Dengan teknologi yang sudah berkembang pesat, rasanya memiliki uang dalam bentuk tunai ataupun menyimpannya dengan cara konvensional pada rekening bank dan membiarkan nilainya tergerus inflasi bukanlah keputusan bijak.
Sudah saatnya untuk kamu naik level mengikuti perkembangan zaman dengan menempatkan uangmu pada aset investasi. Yuk, naik level bareng tanamduit! Tersedia berbagai pilihan produk mulai dari reksa dana, SBN, emas, dan asuransi. Semua bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan keuanganmu di masa mendatang
Penjelasan:
ringkas saja ini terlalu panjang kak