Bagaimanakah usaha/cara untuk mendorong/mempercepat proses penguatan tradisi lisan sebagai identitas budaya dalam membangun peradaban?
nuratikafebriant
Upaya untuk mendorong berbagai usaha mempercepat proses penguatan tradisi lisan sebagai identitas budaya dalam membangun peradaban, diantaranya 1. Menguatkan peran masyarakat pendukungnya Upaya revitalisasi (menghidupkan kembali) tradisi lisan harus juga melibatkan masyarakat pendukungnya, seperti penutur, penonton, dan pihak lain, sehingga tradisi lisan tidak kehilangan kekuatannya. Revitalisasi tradisi lisan sebagai seni pentas saja tidak efektif dalam menjaga keberlangsungan tradisi secara maksimal. Tradisi itu perlu terus di hidupkan dalam pementasan, pertunjukan, dan perayaan kemasyarakatan. Hal ini menjadi penting karena reproduksinya, baik dalam hal dokumentasi, pembuatan film, ataupun dalam bentuk lain menjadi sarana pembantu untuk menghadirkan dan membangun ingatan akan tradisi yang menjadi khazanah berharga dari suatu komunitas. Pemahaman akan hal tersebut perlu disosialisasikan keberbagai pihak berkenaan dengan berbagai cara; melalui media massa, jalur pendidikan, dan kontak langsung dengan masyarakat.
2. Masuk ke dalam kurikulum sekolah Hal ini dapat diwujudkan dengan mendorong pemerintah menjadikan tradisi lisan sebagai salah satu bahan ajaran di sekolah. Dalam rangka itu pula pemerintah bersama masyarakat perlu menggagas kompetensi guru dan tenaga pendidik yang dibekali pengetahuan soal tradisi lisan lokal. Itu karena tradisi lisan membantu anak didik, terutama pada usia dini, mengembangkan mimpi dan karakter mereka saat dewasa.
Karakter bangsa indonesia sebagai bangsa yang multibudaya dan menghargai keharmonisan mestinya bisa dibentuk sejak awal jika tradisi lisan tetap hidup dan menjadi stimulus bagi satiap anak didik. Selain itu, tradisi lisan berperan penting untuk membangun karakter bangsa karena kandungan nilai-nilai moral yang ada dalam tradisi lisan.
1. Menguatkan peran masyarakat pendukungnya
Upaya revitalisasi (menghidupkan kembali) tradisi lisan harus juga melibatkan masyarakat pendukungnya, seperti penutur, penonton, dan pihak lain, sehingga tradisi lisan tidak kehilangan kekuatannya. Revitalisasi tradisi lisan sebagai seni pentas saja tidak efektif dalam menjaga keberlangsungan tradisi secara maksimal. Tradisi itu perlu terus di hidupkan dalam pementasan, pertunjukan, dan perayaan kemasyarakatan. Hal ini menjadi penting karena reproduksinya, baik dalam hal dokumentasi, pembuatan film, ataupun dalam bentuk lain menjadi sarana pembantu untuk menghadirkan dan membangun ingatan akan tradisi yang menjadi khazanah berharga dari suatu komunitas. Pemahaman akan hal tersebut perlu disosialisasikan keberbagai pihak berkenaan dengan berbagai cara; melalui media massa, jalur pendidikan, dan kontak langsung dengan masyarakat.
2. Masuk ke dalam kurikulum sekolah
Hal ini dapat diwujudkan dengan mendorong pemerintah menjadikan tradisi lisan sebagai salah satu bahan ajaran di sekolah. Dalam rangka itu pula pemerintah bersama masyarakat perlu menggagas kompetensi guru dan tenaga pendidik yang dibekali pengetahuan soal tradisi lisan lokal. Itu karena tradisi lisan membantu anak didik, terutama pada usia dini, mengembangkan mimpi dan karakter mereka saat dewasa.
Karakter bangsa indonesia sebagai bangsa yang multibudaya dan menghargai keharmonisan mestinya bisa dibentuk sejak awal jika tradisi lisan tetap hidup dan menjadi stimulus bagi satiap anak didik. Selain itu, tradisi lisan berperan penting untuk membangun karakter bangsa karena kandungan nilai-nilai moral yang ada dalam tradisi lisan.