Suatu hari yang cerah, datanglah seorang laki-laki kerumah sakit dengan kedua telinganya yang terkena luka bakar.
Dokter : “Loh, kenapa telinga anda pak ?”
Pasien : “Begini dok, tadi saya sedang menyetrika baju, nah pada saat saya sedang menyetrika, tiba-tiba telpon saya berdering. Karena reflek, pada saat itu sektrika yang saya pegang saya tempelkan ke telinga kiri saya dok.”
Dokter : “Oh jadi begitu pak, saya paham keluhan anda, terus kalau telinga bapak yang kanan kenapa ?”
Pasien : “Nah itu dia dok, si bego itu nelpon lagi.”
Bagian-Bagian Struktur dari Teks Anekdot Kesetrika :
Abstraksi : Suatu hari yang cerah
Orientasi : Datanglah seorang laki-laki kerumah sakit dengan kedua telinganya yang terkena luka bakar.
Krisis : “Begini dok, tadi saya sedang menyetrika baju, nah pada saat saya sedang menyetrika, tiba-tiba telpon saya berdering. Karena reflek, pada saat itu sektrika yang saya pegang saya tempelkan ke telinga kiri saya dok.”
Reaksi : “Oh jadi begitu pak, saya paham keluhan anda, terus kalau telinga bapak yang kanan kenapa ?”
Koda : “Nah itu dia dok, si bego itu nelpon lagi.”
Suatu hari yang cerah, datanglah seorang laki-laki kerumah sakit dengan kedua telinganya yang terkena luka bakar.
Dokter : “Loh, kenapa telinga anda pak ?”
Pasien : “Begini dok, tadi saya sedang menyetrika baju, nah pada saat saya sedang menyetrika, tiba-tiba telpon saya berdering. Karena reflek, pada saat itu sektrika yang saya pegang saya tempelkan ke telinga kiri saya dok.”
Dokter : “Oh jadi begitu pak, saya paham keluhan anda, terus kalau telinga bapak yang kanan kenapa ?”
Pasien : “Nah itu dia dok, si bego itu nelpon lagi.”
Bagian-Bagian Struktur dari Teks Anekdot Kesetrika :
Abstraksi : Suatu hari yang cerah
Orientasi : Datanglah seorang laki-laki kerumah sakit dengan kedua telinganya yang terkena luka bakar.
Krisis : “Begini dok, tadi saya sedang menyetrika baju, nah pada saat saya sedang menyetrika, tiba-tiba telpon saya berdering. Karena reflek, pada saat itu sektrika yang saya pegang saya tempelkan ke telinga kiri saya dok.”
Reaksi : “Oh jadi begitu pak, saya paham keluhan anda, terus kalau telinga bapak yang kanan kenapa ?”
Koda : “Nah itu dia dok, si bego itu nelpon lagi.”